42. Mimpi Ticha

386 18 0
                                    

"Hidup itu harus dikenalin sama tulisan. Supaya hidup kamu lebih berwarna dan berkesan"

______________________________________

Ticha seperti melayang tanpa beban di sini. Di alam aneh ini menurutnya. Semuanya serba putih dan luas tanpa batas. Ia mencoba mencari dasar dari dunia ini. Tapi nihil. Ia seperti terperangkap pada sebuah lingkaran yang sangat besar.

Tubuhnya bercahaya. Ia seperti seekor kupu kupu yang bebas bergerak kemana saja. Ia mencoba terbang keatas. Dia bisa. Ticha sangat senang sekaligus sedih.

Apa dia sudah tiada?

Jika benar, ia sangat sedih karena tidak bisa melihat seluruh keluarga, sahabat, teman dan Rivan. Ia menunduk memeluk lututnya dalam melayang. Tetesan air matanya berjatuhan menciptakan cahaya indah.

"Aku dimana? "

Sebuah kertas melayang dan menyangkut di atas rambutnya yang terurai. Ia segera mengambil dan membacanya.

Dijantung hati pikiranmu

"jantung? Hati? Pikiran? "
Ticha bertanya tanya. Ia ingin menangis rasanya. Sendirian disini rupanya tidak menyenangkan.

"ini tulisan apa? Aku nggak ngerti tulisan kaya gini?! " teriaknya sambil menangis.

Dari kejauhan terlihat sebuah kertas melayang. Ticha segera mengejar dengan terbang.
Ketika sudah ia raih, ia segera membacanya.

Hidup itu harus dikenalin sama tulisan. Supaya hidup kamu lebih berwarna dan berkesan.

"kamu siapa sih?! Aku nggak ngerti kaya ginian! "teriaknya lagi.

Dia tidak faham dengan semua ini. Ia kembali menangis sambil memeluk lututnya. Ia melihat jauh di bawahnya ada bayang bayang hitam kecil. Ticha sangat penasaran. Tapi dia takut.

Dia diam disini sambil memeperhatikan sebuah bayang bayang tersebut. Bayangan itu tampak berlarian kesana kemari.

"tolong jawab aku, dia siapa? "
Ucapnya pelan. Ia takut jika bayangan itu mendengar ucapannya.

Sebuah gulungan kertas terbang mendekatinya. Ia segera menangkapnya.

Dia adalah bayangan cahayamu. Sebenarnya cahaya sepertimu seharusnya hidup dan mengisi pada bayangan itu sehingga menjadi jiwa yang satu. Kamu diciptakan karena kamu nantinya akan melengkapi bayangan itu.

'tapi bayangan itu siapa? ' tanyanya dalam hati. Tak berselang lama, muncul sebuah tulisan di bawah tulisan sebelumnya pada kertas tersebut.

Bayangan itu sekarang ingin mengejarmu, menggapaimu dan memilikimu. Dia adalah seseorang yang sekarang ada di pikiranmu.

"Rivan? "

Tanyanya pelan. Yang kertas katakan bahwa bayangan itu adalah seseorang yang sekarang ada dipikirannya bukan? Jika benar maka bayangan tersebut adalah Rivan. Iya, Rivan Aditya Putra.

Mendekatlah kebawah. Disana ada pintu berwarna merah. Bukalah.

Tiba tiba ada suara aneh yang terdengar di telinganya. Tapi anehnya, dia menurut. Dia terbang kebawah dan mencari pintu merah disana. Sedikit sulit, tapi karena dunia ini serba putih akhirnya ia dapat menemukan nya dengan cepat.

360 Derajat [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang