Prolog

21.8K 1.5K 49
                                    

'Cause baby, when you're gone

All it does is rain, rain, rain down on me

Each drop is pain, pain, pain when you leave

It's such a shame we fucked it up, you and me

'Cause baby, when you're gone

All it does is rain

"Gantengnya..." gumam seseorang dari balik pintu putih kelas kesenian yang sudah sepi. Matanya sedari tadi sibuk menatap seseorang yang tengah memegang gitar pada pangkuannya dan  bernyanyi dengan merdunya. Bahkan lelaki dengan paras yang rupawan itu tau lagu kesukaannya, sebuah lagu berjudul hujan --dalam Bahasa Indonesia--, ciptaan dari sebuah band barat, The Script.

Sena tau bahwa di dunia ini bukan cuma dirinya saja yang menyukai lagu itu. Dan hari ini, mungkin lelaki itu hanya kebetulan saja sedang menyanyikan lagu kesukaan Sena yang memang sedang trending akhir-akhir ini. Ah... Sena saja yang terlalu baper menyikapinya.

Tak apalah, Sena tetap senang. Melihat ruang kesenian yang kosong dan koridor yang sudah sepi sedangkan hanya ada mereka berdua yang ada disana --walaupun lelaki itu tak tau, Sena merasa jika lelaki itu bernyanyi untuknya. Ya, sebuah angan-angan seperti biasanya.

Sena mengerutkan dahinya, heran, lantaran suara lelaki itu tak lagi hinggap di indra pendengarannya. Lelaki itu hanya diam--seperti sedang memikirkan sesuatu. Lalu dalam sepersekian detik, mata lelaki itu membalas tatapan mata Sena.

Sena kalah cepat, lelaki itu sudah melihatnya. Mendadak perempuan itu gugup setengah mati ketika dirinya kepergok sedang mengintip lelaki itu secara diam-diam. Ia segera berbalik dan cepat-cepat pergi dari tempat kejadian layaknya maling yang tertangkap basah sedang mencuri sesuatu.

Sena berlari secepat mungkin sembari sesekali menoleh ke belakang, memastikan bahwa lelaki yang sedang diam-diam ia intip tak mengejarnya. Pantas saja koridor itu sepi, jam sudah menunjukkan angka empat, sedangkan SMA Garuda memulangkan anak didikannya pada pukul tiga. Wow! Tak terasa sudah hampir satu jam lamanya Sena berdiri di sana hanya untuk menatap lelaki pujaan hatinya itu.

Namun, tiba-tiba keseimbangan perempuan itu oleng ketika tubuhnya menabrak sesuatu yang amat keras. Buku-buku serta kertas yang ada di tangannya berhamburan di lantai. Sena panik, ia segera merapikan semua yang ada di lantai dengan terburu-buru sambil terus melihat ke belakang.

Ketika semuanya sudah rapi, perempuan itu hendak pergi, namun tangannya dicekal oleh seseorang.

"Lo mau kemana?"

Sena menatap lelaki itu tajam sembari menghempaskan cekalan itu dengan keras. "Lo siapa ya?"

Lelaki itu berdecak. "Lo nggak perlu tau gue siapa. Yang lo perlu tau, lo harus ganti rugi!"

"Ganti rugi? Emang gue ngapain?"

"Lo ngerusak I-Pod gue, bego!" lelaki itu menunjukkan I-Pod nya yang sudah pecah kepada perempuan itu.

"Kenapa harus gue? Bukannya lo yang jalan nggak pake mata?" balas Sena sengit. Emosinya memuncak ketika lelaki itu berkata padanya dengan tak sopan sama sekali.

Sena menoleh ke belakang untuk kesekian kalinya. Damn! Perasannya mendadak tak enak ketika pintu kesenian sedang terbuka, yang artinya ia harus segera pergi dari sini sekarang juga.

"Heh! Lo mau kemana? Ganti rugi woy!" teriak lelaki itu dengan keras.

"Bukan urusan lo! Gue sibuk," ucap Sena kembali bergegas berjalan dengan cepat.


Holaaaa balik lagiii

Gimana nih sama prolognya? Jadi ini masih figur si cewek ya. Yang dua laki-laki itu bisa nebak siapa hayoo?

Sudah merasa tertarik dengan kisah anaknya Keylan dan Dara? I hope you will interesting about it :)

Daann ada yang mau bikinin cover BimaSena nggak? Yang mau bikinin aku kasih e-book hehe. Kirim aja covernya di line @aameliars ya! Aku tunggu 💛💛

Next or no?

BimaSena✔️ COMPLETED [SEQUEL KEYLANDARA #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang