"Clairin, darimana saja kamu nak? Kok lama pulang?" tanya ibu Clairin yang sudah menunggunya didepan pintu.
Clairin menyembunyikan wajah sedihnya. "Maaf ibu, aku kerumah Tasya. Tadi ada masalah?"
"Masalah apa sayang. Tapi kenapa matamu sembab? Kau menangis? Ceritakan pada ibu apa yang terjadi."
Mereka duduk di kamar Clairin. Clairin menceritakan kejadian awalanya pertengkaran sampai putusnya hubungan, tetapi Clairin tidak menceritakan bagian Tasya yang melepas keperawanannya. Sampai ia menangis kembali. "Ibu, apakah yang aku lakukan ini benar? Apakah aku salah memutuskan hubungan kami?"
"Menurut ibu Clairin tidak salah, dan Tasya juga tidak salah. Kalian hanya salah paham. Cobalah menyelesaikan masalah dengan pelan Clai. Ibu yakin Clairin orangnya tenang menghadapi masalah. Dan Tasya walaupun orangnya keras, dia pasti mengerti maksud Clairin menasihatinya."
"Tapi bu, Tasya sudah kelewatan. Aku juga menamparnya, tapi dia gak sadar juga. Aku menamparnya kembali saat dia..."
"Saat apa Clai?" ibu Clairin tampak penasaran.
Hampir saja Clairin keceplosan. Jika ia mengatakannya, maka permasalahannya bukan lagi antara dia dengan Tasya, melainkan antara keluarganya dan keluarga Tasya. "Saat dia memberikan ciuman pertamanya kepada kekasihnya." Clairin mencoba menutupi kebohongannya.
"Clai, ciuman pertama itu kapan saja bisa diberikan. Ciuman itu hanya biasa Clai. Kau sudah keterlaluan. Sama saja kau mengurung Tasya dengan kehidupanmu. Biarkan dia melakukan apa yang diinginkannya. Kecuali dia melepaskan keperawanannya. Bukan hanya kau saja yang marah. Ibu juga akan lebih marah jika keponakan ibu melakukan hal itu. Tapi jika ciuman, itu hanya hal yang biasa yang tidak bisa dilarang. Suatu hari nanti Clairin juga akan berciuman." kata ibunya yang semabari menggoda Clairin.
"Itu tidak akan terjadi ibu. Aku akan berciuman setelah menikah nanti."
"Ibu sangat menyukai prinsip Clairin. Tetaplah teguh pada pendirianmu. Dan ibu ingatkan sekali lagi, cobalah untuk memahami Tasya."
"Baiklah ibu. Terima kasih sarannya." ucap Clairin memeluk ibunya.
Ibunya memeluknya dengan hangat. Walaupun Clairin hanya anak angkat, ibunya menganggapnya seperti anak kandung sendiri.
Flashback on
Ibu Clairin bernama Sara Francesca. Setelah menikah nama belakangnya mengikuti nama belakang suaminya, Sara Walter. Sara audah mengandung anaknya selama 6 bulan, tetapi kejadian tragis terjadi padanya. Sara mengalami kecelakaan beruntun. Akibat kecelakaan itu, kandungannya telah gugur. Dan Sara divonis tidak dapat hamil lagi karena gangguan terhadap rahim. Itu membuat Sara sangat syok. Sara mencoba bangkit kembali. Ia pergi ke panti asuhan untuk sekedar sosial menyumbangkan bahan-bahan makanan. Disitulah Sara melihat Clairin berumur 6 tahun. Sara mengadopsi Clairin. Dan suaminya, Noel Walter juga menyetujuinya. Mereka merawat Clairin seperti anak sendiri. Kebutuhan, pendidikan, dan yang lainnya sangat tercukupi bagi Clairin. Clairin juga membalas budi dengan menjaga perasaan kedua orang tua angkatnya.
Flashback off
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO WILL BE MINE
RomantizmDunia semakin menggila. Tidak ada lagi yang beres, termasuk cinta, harta, kekuasaan, dan harga diri. Semuanya hanya memikirkan nafsu dunia. Tetapi tidak untuk CLAIRIN WALTER dan TASYA CORDERO. Mereka memiliki ikatan saudara sepupu dan sekaligus saha...