Jan lupa vote nyaaaa
****Zahra mengacak rambut panjangnya. Ia seperti ingin gila berada di rumah sakit ini. Dengan senior yang menyuruhnya sesuka hatinya, yang membuat ia sangat ingin menyewa pintu kemana saja, untuk pulang ke rumahnya. Padahal ia sudah menjalankan Koas nya, tapi entahlah ia pikir ini sama saja saat ia koas dulu. Sungguh melelahkan
Sungguh ia merindukan adik nya. Dan pagi tadi, dua bodyguard mengikutinya ke mana pun ia pergi. Sayangnya kedua orang itu tetap menutup mulut nya walau zahra sudah meneraktir mereka kopi hangat tadi siang. Ia sungguh frustasi, kenapa ayahnya mengirimkan kedua orang dengan berbadan besar ini? Bukan hanya kedua bodyguard itu yang menutup mulut, tetapi juga ayahnya dan juga jongin.
Ahh bicara tentang jongin, ia baru tadi malam menelepon kekasihnya ini. Dan sungguh ia sangat merindukan orang itu, dan sesuai prediksinya jika Kai dalam keadaan frustasi. Ah bukan prediksinya, tetapi berita yang di beri oleh mantan terbangsatnya, Cy. Ia menceritakan semuanya, tentang kai yang seperti orang gila di tinggal oleh nya sampai kecelakaan yang menimpa zee, eitts tapi bukan zee yang menjadi pemeran utamanya, tetapi seseorang yang bahkan tidak Cy ketahui siapa dia. Berawal dari ke ceplosannya, menjadikan ia menceritakan kecelakaan yang menimpa adiknnya, tetapi bukan memakai nama zee, tapi Siti. Entahlah siapa Siti itu.
"EHH ANJIR.. WEYY GUA MO MASUK WEYY!!" Zahra mengerang frustasi. Sungguh saat ini ia sedang tidak ingin menerima tamu di dalam tempat kerja nya ini tetapi dewi fortuna tidak mendengarkan nya. Ia mendapatkan tamu sepesial. Walau ia tak melihat siapa yang memaki ke dua bodyguard di depan pintunya, tapi ia tau. Dia si gila Kris.
Sungguh anak itu benar benar gila.
"WEY.. GUE TEMENNYA ZAHRA!!"zahra menghela nafas lelah.
Ia bangkit dari kursi yang sedari tadi ia duduki.
Ia menghela nafas lagi sebelum membuka pintu pembatas antar ruangan.
"NAH NAH.. KAN ZAHRA!!" teriaknya.
"JAN TERIAK OGEBB" balas zahra kesal.
Ia beralih menatap ke dua bodyguard itu.
"Dia teman saya, lepaskan saja." jawabnya dengan muka datar.
"Kan, di bilang nggak percaya lo pada.."
Mereka memasuki ruangan zahra. Dari wajah kentara sekali jika zahra merasa terganggu dengan ke datangan kris.
"Ra.. Gue ganteng nggak?"
"Gue ganteng kan Ra."
"Gue tuh bingung ma dokter cewe di sebelah nggak suka ma gue."
"Menurut lo kalo gue............"
Ya begitulah jika kris sedang curhat pada Zahra.
Kris itu mantan pasien nya, dan juga keponakan tersayang dari pemilik rumah sakit ini. Sungguh ia sangat menyesal pernah menerimanya menjadi teman. Kris memang orang yang baik, tapi sikap nya yang sewenang wenang di rumah sakit membuat ia sungguh menjadi pengganggu yang paling di hindari semua dokter dan perawat yang tau sikap nya ini. Kecuali perawat dan anak koas perempuan yang di sini. Mereka mungkin akan mengejar nya.
"Gimana?? Ra.. Lo denger gua nggak??"
"Ha gimana?" zahra tersentak kaget saat tangan yang ia genggam di genggam oleh kris. Dengan cepat ia menarik genggaman tangannya yang di genggam kris.
Kris sudah terbiasa dengan penolakan terang terangan yang selalu di perlihatkan Zahra pada kris. Jadi ia tak terlalu sakit hati dan juga ambil pusing.
"Lu lagi banyak pikiran?" Tanya nya dengan Nada lembut.
Zahra mengangguk Samar.
"Kenapa? Cerita sama gua, Siapa tau gue bisa bantu." Ucap Kris di iringi senyum nya.
"Entah lah, perasaan gue aja yang nggak enak." Ucap Zahra seadanya. Sungguh saat ini ia sedang tak ingin berbicara dengan siapapun.
"Kayaknya gue ganggu yah."
"Sadar diri lu geb." Kris terkekeh kecil.
Ia pun membetulkan kacamata milik nya dan berdiri dari tempat duduk yang sedari tadi ia duduki.
"Kalau gitu Kris Tampan pergi dulu. Dadah dokter cantik." Jika Zahra tidak dalam mood yang buruk, ia dengan senang hati memukul kepala Kris itu, walaupun mustahil karna tinggi badan Kris yang menjulang tinggi.
Sesudahnya Kris keluar, Zahra menghela nafas lelah nya lagi. Kenapa pikirannya serabutan seperti ini.
####
"Rachel tidak akan bisa pulang dalam waktu dekat ini. Karna memang benturan yang sungguh kuat. Jadi Rachel tidak bisa untuk di rawat jalan saat ini. Dan penyembuhan untuk khasus Rachel secara total memerlukan waktu sekitar 2 bulan." Jelas dokter yang merawat Rachel.
"Tapi dia sebulan lagi akan mengikuti ujian semester." jelas Kai.
"Kalo begitu Rachel belajar di sini saja, untuk sebulan kedepan, dan sebenarnya sebulan kedepan Rachel sudah tahap terapi, ia sudah bisa dilatih berjalan, jadi ia masih bisa mengikuti ujian ke sekolah."
"Tapi, apa tidak mengganggu istirahat Rachel? Dalam sebulan itu?"
"Tidak, kami akan mengatur kembali jika jadwal pemeriksaan dan juga belajar Rachel bertabrakan. Tenang saja."
Setelah memberi keterangan dan berbincang sedikit dengan ayah zee dan juga Kai. Dokter tersebut izin pergi.
Keadaan di dalam agak kacau karna perkelahian antara zee dan juga mamanya. Sungguh Mamanya ini tidak memberikan dia sedikitpun untuk menjelaskan kejadian sebenarnya. Ini membuat zee meradang.
Walau zee tau jika ibunya ini dalam keadaan tidak terlalu sehat, tapi ia sama saja tetap meradang dengan sikap mama nya ini. Dan ia masih bingung siapa yang memberitahu kejadian ini. Bahakn kejadian Guan.
Bicara tentang guan, zee sungguh mengkhawatirkannya kemaren. Ia sampai nekat ingin turun dan melihat keadaan guan. Sungguh malam yang menegangkan.
"Kamu akan belajar di sini selama satu bulan." ucap Ayah zee tenang.
"What?? Ta-tapi kan.. Ak-"
"Udah jan ngelak napa, lagian waktu lu belajar tuh cuma satu bulanan." kata Kai.
Nih orang nyolot bat ya ampunn batin zee geram.
"Lagian siapa yang ngajarin aku sebulan ke depan??"tanya zee
Mereka (mama zee, papa zee dan Kai) saling bertatapan satu sama lain.
Kai juga sejujurnya bingung, mana mau guru yang mengajar Zee di sekolah, di suruh ke sini untuk mengajarkan Zee.
"Kai, kamu kan guru. Gimana kalo kamu sama ke dua temen kamu aja yang ngajarin zee??"ucap Mama zee tiba tiba.
Zee yang mendengar itu melotot.
"Ihh jangan mereka." elaknya.
"Diem lu.. yaudah deh tan. Mereka aja kali yah."
Mampus gua mampus ini. Batin zee berteriak
"Iya.. Dek lagian sekalian pdkt elah, siapa tuh yang putih tuh.. Dia ganteng juga dek." ucap mama nya di iringi tawa.
"Ihhhh mama ihhh ngeselinnnn."
#####
Hae hae.... Sorry banget baru bisa up. Otak gua buntu sumpah..
Untuk next chapter gua bakal post jawaban dari para pemain ini. Bagi yang udah kasih pertanyaan thank's banget udah sempet" jari kalian ngetik..
Oke lah segitu ae... Jan lupa votee
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda ✔ PCY (Trio Bangsat) [Selesai]
FanfictionGanteng?? beuh gk usah di tanya tinggi?? banget. lucu? iya pinter?? pasti bisa main musik?? hati aku aja bisa dia main in apa lagi cuma alat musik.. hah!! sexy?? uhh.. hot daddy banget dari semua ini dia kelihatan sempurna tapi sayang, dia... DUDA...