Empat Puluh Tujuh

775 38 2
                                    

Keesokan paginya, Yoo In terbangun dan melihat ke samping tempat tidur. Jungkook tidak ada. J-hope juga. 'Kemana mereka pergi? Atau mungkin aku sedang bermimpi?' Pikir Yoo In. Kemudian pintu kamar Yoo In terbuka dan datanglah Jungkook dengan membawa nampan berisi makanan. 

"Oh, selamat pagi babe~" Sapa Jungkook. Jungkook meletakan nampan di meja dekat tempat tidur dan mencium Yoo In di bibirnya. 

"Kau baik baik saja?" Tanya Yoo In dan Jungkook pun mengangguk. 

"Jauh lebih baik." Jungkook kemudian menarik Yoo In untuk mendekat ke Jungkook dan menciumnya lagi. Yoo In merangkul leher Jungkook. Mereka kemudian berciuman hingga bibir mereka bengkak. Mereka berciuman sangat lama dan dalam. Jungkook melepaskan ciumannya karena mereka membutuhkan udara. Yoo In tersenyum ke Jungkook. 

"Sekarang kau butuh makan karena kemarin kau memuntahkan semuanya." Senyum Yoo In tiba tiba menghilang karena Yoo In mengingat kemarin dia muntah darah. Kanker yang Yoo In derita sudah menyebar keseluruh tubuhnya. 

"Hey, ada apa? Apa yang salah?" Tanya Jungkook khawatir karena dia melihat Yoo In bersedih. Yoo In melihat ke Jungkook dan tersenyum. 

"Tidak ada apa-apa Aku hanya lapar." Kata Yoo In. Ya, Yoo In memang sangat lapar tapi dia takut kalau akan memuntahkannya lagi seperti kemarin. 

"Eomonim membuat bubur untukmu." Jungkook mengambil mangkok bubur dan mengaduknya dengan baik. Kemudian Jungkook menyuapi Yoo In. Yoo In awalnya sedikit ragu tapi akhirnya dia memakannya juga.

Bagusnya Yoo In bisa menghabisi bubur itu tanpa memuntahkannya. Jungkook memberikan air putih untuk diminum oleh Yoo In. 

"Sekarang, kau harus membersihkan dirimu. Ayo, aku akan membantumu." Kata Jungkook. Yoo In menyipitkan matanya ke Jungkook dengan tatapan yang mencurigai. 

"Aku tidak akan mandi bersamamu. Aku akan menunggu diluar, Okay?" Yoo In tersenyum lega. Jungkook benar benar laki laki yang sopan terkadang. 

"Okay." Yoo In berpegangan ke Jungkook dan berjalan ke kamar mandi. 

"Tunggu, Soo In Noona bilang kakimu terkilir tapi kau terlihat baik baik saja ketika kau berjalan." Yoo In mengingat kembali kejadian kemarin. Berfikir alasan apa yang akan diberikan ke Jungkook. 

"Yoo In~" Panggil Jungkook. Yoo In melihat ke Jungkook dan tersenyum. 

"Aku juga tidak tau. Semalam sangat sakit tapi..hmm, mungkin Oppa memberikan obat." Bohong Yoo In. Jungkook tersenyum ke Yoo In dan mencium keningnya. Jungkook membantunya menuju ke kamar mandi. 

"Aku akan menunggu disini, okay" Jungkook dengan cepat memberikan kecupan di bibir Yoo In. Yoo In pun tersipu. Yoo In menutup pintu kamar mandi dan mulai melepaskan bajunya dan mulai mandi.

Setelah selesai mandi, Yoo In mengeringkan tubuhnya. Sesuai dengan dugaannya, rambutnya rontok lagi. Tapi kemudian Yoo In teringat kalau dia tidak membawa baju ganti. Dengan kondisi seperti ini. Dia hanya menggunakan handuk. 'Aish, si bodoh Yoo In. Bagaimana kau bisa lupa membawa baju?!' Yoo In berteriak didalam pikirannya. Dia tidak bisa bilang ke Jungkook untuk mengambilkan pakaiannya. Bagaimana dengan branya? Celana dalamnya? Itu hanya akan membuatnya malu. 'Aku harus bagaimana sekarang? Apa aku hanya harus diam didalam kamar mandi? Tapi pasti itu akan terlihat aneh.' Pikir Yoo In. Kekhawatiran yang lengkap. Kemudian dia mendengar suara pintu kamar mandi di ketok. 

"Babe, apa kau sudah selesai? Ini pakaianmu." Kata Jungkook. Yoo In membulatkan matanya. Yoo in menggigit bibit bawahnya. Tangannya bergetar ketika dia membuka pintu kamar mandi. Yoo In hanya mengeluarkan kepalanya. 

"Iya?" Berpura pura tidak mendengar apa yang Jungkook katakan. 

"Ini pakaianmu." Jungkook menyerahkan pakaian Yoo in. Yoo In benar benar tersipu malu ketika dia melihat bra dan celana dalamnya ada di dalam lipatan baju dan celana. Dengan cepat Yoo In mengambil pakaiannya dari Jungkook dan berterima kasih ke Jungkook lalu menutup dengan keras pintu kamar mandi. Jungkook sedikit terkejut. 'mungkin dia malu.' Pikir Jungkook sambil tersenyum dengan canggung.

Setelah Yoo In mengenakan pakaiannya, dia keluar dari kamar mandi dan melihat Jungkook sedang merapihkan tempat tidurnya. 

"Hi, babe~" Yoo In tersenyum ke Jungkook dengan canggung. Jungkook menghampiri Yoo In. 

"Tidak perlu khawatir, babe. Kau tidak perlu malu mengenai masalah itu." Kata Jungkook dengan nada yang menggoda. Jungkook pelan pelan menundukan kepalanya ke Yoo In dan Yoo In pun berjalan mundur perlahan sampai Yoo In terjebak diantara dinding dan Jungkook. Jungkook memojokan Yoo In dan kepalanya mulai turun dan matanya menatap ke Yoo In, Yoo In pun menatap mata jungkook juga dalam dalam. Akhirnya mereka pun berciuman. 

Ciuman itu berlangsung lama dan sangat bergairah. Mereka tidak berhenti. Tiba tiba Yoo In merasa Jungkook tangan Jungkook mulai masuk kedalam baju Yoo In dan meraba tubuh Yoo In. 'Tidak, tunggu! Ini salah.' Pikir Yoo In tapi Yoo In tidak bisa melepas ciuman Jungkook. Tiba tiba Jungkook menarik tangannya dan melepaskan ciumannya. Jungkook memberikan senyuman nakal ke Yoo In. 

"Maaf tapi kita masih belum bisa melakukan itu." Kata Jungkook. Yoo In mengedipkan matanya berulang kali. Mencoba memahami apa yang dimaksud oleh Jungkook. Kemudian Jungkook mencium pipi Yoo In. 

"Ayo, habiskan waktu seharian ini bersamaku. Aku akan kembali beraktivitas lagi nanti dan kau akan merindukanku." Jungkook tersenyum. Yoo In mendorong Jungkook dengan lembut. 

"Kau baik baik saja sekarang?" Tanya Yoo In khawatir. Jungkook menunduk. 

"Y-yeah." Kata Jungkook. Yoo In memeluk Jungkook. 

"Jangan khawatir. Dia tidak akan mengganggumu lagi selama kau bersama denganku, Okay?" Kata Yoo In sambil memberikan kecupan di pipi Jungkook. Jungkook menganggukan kepalanya dan tersenyum kearah Yoo In. 

"Sekarang, ayo turun kebawah dan melakukan sesuatu." Kata Yoo In. Jungkook bersandar lagi ke Yoo In. 

"Seperti apa~?" kata Jungkook dengan nada yang nakal. 

"Um, menonton film. Awh, ayolah, Jungkook! Kita tidak bisa melakukan itu. Kau tau kan maksudku." Jelas Yoo In tanpa merasa malu. Jungkook melangkan mundur sedikit. 

"Melakukan apa?" Tanya Jungkook sambil memberikan tatapan merasa aneh. Yoo In cemberut dan memutarkan matanya. 

"Um, sudahlah lupakan saja. Ayo." Yoo In mendorong Jungkook lalu Yoo In berjalan ke keluar kamar. Meninggalkan Jungkook seperti orang bodoh. Yoo In bisa merasakan ketegangan di sana. Yoo in berlari kebawah dan menuju ke dapur. Hal bagusnya di dapur masih ada popcorn.

Ketika Yoo In menuju ke ruang tamu dan dia tidak melihat Jungkook disana. 

"Jungkook!!" teriak Yoo In. Melihat kesekeliling. Yoo In meletakan mangkok popcorn dan gelas coklat panas di meja. Yoo In cemberut lagi. 'Kemana siy dia?' Pikir Yoo In. 

"Jungkook!!" Panggil Yoo In Lagi sambil menghela napas menahan kesal. Kemudian seseorang menutup Yoo In dengan selimut. 

"Aahhhh!!!" teriak Yoo In

.

.

I NEED YOU - BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang