"Yakin?" tanya Azka dengan wajah yang serius.
Edgar menjawab pertanyaan Azka hanya dengan menganguk kecil.
"Tapi Gar, lo ngerasa ga sih itu dia yang selama ini lo cari?" sambung Azka.
"Iya deh, gue rasa dia orangnya." saut Vero sambil menyuap kue yang ada didepannya.
"Hmm, ga tau." balas Edgar masih dengan wajah datarnya, seakan akan tidak peduli.
✨✨✨
Pagi hari pun datang, Vella sebenarnya sedikit malas untuk pergi ke sekolah. Karena, punggungnya masih sedikit sakit akibat kemarin terkena bola basket.
Vella kini tengah menyantap sarapan dengan Kintan. Maudy hari ini sampai minggu depan tidak ada dirumah, karena ada perjalanan dinas dari kantornya. Oh iya, yang menanyakan keberadaan Ayah Vella, Ardi-- Ayah Vella sudah meninggal dari Vella berumur 4 tahun.
"Lo tuh sama Edgar unik." ucap Kintan sambil menyuapkan sepotong roti tawar.
"Ga." jawab Vella dengan datar.
"Unik tau, lo sama dia sama sama dingin gitu. Jarang BANGET ada calon pasangan yang kaya gitu." lanjut Kintan sambil menekankan kata 'banget'.
"Apa sih lo ka." balas Vella sambil menyuapkan roti tawarnya.
Kintan menaruh handphone yang sedang di pegangnya di atas meja makan.
"Tapi, gitu-gitu dia ada sisi perhatiannya kok. Kalo dia ga perhatian sama lo, dia ga bakal nungguin lo di UKS sama anter pulang." ujar Kintan.
Vella pun tidak menggubris perkataan kakanya itu. Vella langsung beranjak dari duduknya. "Dah ah, berangkat."
"Yeh, gue lagi ngomong malah di tinggal."
Setelah merasa cukup memakan sarapannya, Vella langsung berangkat sekolah dengan Kintan. Hari ini Kintan ingin mengantar Vella ke sekolahnya.
Setelah sampai di depan gerbang sekolahnya, Vella turun dari mobil milik Kintan. "Gue berangkat kerja dulu ya." pamit Kintan dari dalam mobil.
"Hati-hati." Vella melambaikan tangan kanannya sebentar sampai mobil Kintan tidak ada lagi dihadapannya.
"Itu siapa Vel?" tanya Resha yang tiba-tiba kini sudah di samping Vella dengan Carlyn.
"Kaka." balas Vella sambil merapihkan rok abu-abunya.
"Cantik banget dah Vel. Parah." lanjut Resha.
"Kaya Vella. Adek sama kaka sama aja cakepnya. Parah." sambung Carlyn.
Vella menggeleng karena terheran heran dengan ucapan kedua sahabatnya itu. Lalu Vella berjalan menuju kelas meninggalkan Resha dan Carlyn.
"IH VELLA! KOK DITINGGAL?!" teriak Resha dan Carlyn bersamaan.
Sesampainya di kelas, mereka di buat cukup kaget dengan kehadiran Edgar dkk di kelas. Pasalnya, tidak biasanya mereka berkumpul disini.
Berbeda dengan yang lain,Vella tidak peduli dengan kehadiran mereka. Sedari tadi di depan kelas mereka banyak adik kelas yang ingin melihat perkumpulan cowo ga jelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vedgar
Ficção AdolescenteVareza Edgarial adalah seorang laki laki yang paling terkenal di SMA Gerlya Mandiri. Bukan karna wajahnya saja yang tampan, namun ia adalah salah satu keponakan dari pemilik SMA tersebut. Namun dibalik ketampanan parasnya, ada sifat dingin yang meny...