1

4K 187 90
                                    


Sesegera mungkin aku berteriak saat melihat sepasang kaki yg dengan seenaknya menginjak rumput pekarangan ku. Lalu dengan percaya dirinya membiarkan anjing peliharaannya kencing disitu.

"Yaa!! Singkirkan anjing bau itu!"

Pekikku.

Si tersangka hanya menatapku heran, seakan ia tak melakukan apapun yg menyalahiku.

"Yaa!! Pria aneh dengan syal musim dingin! Apa kau dungu? Bukankah ini musim semi"

Pekikku lagi sambil memprotes penampilannya yg sok stylish itu.

"Ini mode-"

Jawabnya singkat sambil berlalu begitu saja tanpa sedikitku meminta maaf karna sudah merusak rumput di pekaranganku.

"Yaa!! Kau merusak rumputku"

"Bisakah kau berbicara dengan tidak berteriak"

Jawab pria dengan mata hazel itu sambil mengorek telinga nya dengan jari kelingkingnya. Jorok. Aku bahkan tak akan pernah terkesan dengan ketampanan pria itu, karna aku lebih suka pria yg bersih(?).

"Kau merusak rumputku"

"Maksudmu rumput liar itu?"

"Yaa!! Aku memesannya dari Jepang!"

"Aku tidak tanya-"

Kembali pria itu cuek dan hendak melangkahkan kakinya dari tempat ku berdiri.

"Yaa!! Cepat minta maaf"

Aku kembali memekik sehingga membuat pria itu kembali membawa anjingnya menghampiri ku.

"Maaf"

Ucapnya singkat lalu ia kembali berbalik dan pergi begitu saja, meninggalkan aku yg hanya menganga dengan permintaan maaf yg tak sepantasnya itu.

Baiklah, akan aku ingat pria menyebalkan itu. Jika suatu hari ia menyatakan cintanya pada ku, aku bersumpah tak akan menerimanya!.

-

Aku kembali disibukkan dengan curicculum vitae ku. Baru saja aku lulus kuliah dan sejauh ini masih belum ada perusahaan yg mau menerimaku. Konyolnya aku. Aku seorang sarjana ekonomi pengangguran, tolong jangan tertawakan aku. Hari ini aku sedang mendapat kesempatan baik, karna ada sebuah perusahaan yg mau mempertimbangkan status sarjana ku. Sebenarnya aku cukup gugup untuk menjalani interview pertama ku, bahkan aku sampai memimpikannya tadi malam.

Dengan perlahan aku mengetuk pintu ruangan bos besar. Aku membulatkan mataku saat menatap siapa kah yg duduk di kursi kebesaran itu. Pria jorok yg membiarkan anjing baunya kencing di atas rumput premium ku yg mahal.

"Silahkan duduk nona Park Jiyeon"

Ucapnya dengan nada mengejek. Aku terpaksa duduk disana, tapi aku bersumpah aku tak akan mengemis lebih dari ini padanya.

"Jadi, seberapa banyak pengalamanmu?"

Tanya nya lagi sambil memainkan sebuah papan kecil yg bertuliskan namanya, Kim Myungsoo.

"Belum ada"

"Cih..mana bisa aku menerimamu bekerja disini, sedangkan kau sendiri saja tak punya pengalaman apapun.."

"Aku juga tidak memaksa mu untuk menerima ku"

Ucapku ketus.

"Tapi tunggu, aku memang harus menerimamu.."

"Apa?"

"Sepertinya kau bisa dijadikan pesuruh"

Aku mengernyitkan dahiku. Apa maksudnya pesuruh? Sialan.

[NOT] YOUR GAME || myungyeon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang