Di antara seribu bintang
Aku di sini masih ragu
Walau sudah jadi satu padu
Bukan berarti aku salah satunyaDi galaksi kecil ku singgah
Semua di pertaruhkan
Demi harga, demi diri
Semua terbalas manis hingga akhirBeberapa datang kemari
Lalu lalang lalu hilang
Kini sudah saatnya
Giliran ku untuk pergiTempat ini mirip angkasa
Kumpulan para bangsawan
Kumpulan para bintang
Setiap langkahnya bukakan jalanLebih indah nan megah
Dihiasi bunga yang harum
Tapi apalah guna
Tinggal disini, namun ini bukan rumahGelisah mengundang marah
Kesal menyalahkan saya
Saya ditampar ribuan kali
Kenyataan ini sudah terlalu menyakitkanDia bertanya dekat di telinga
Masih maukah kau menjadi bintang?
Aku menjawabnya dengan isak
Ya, aku mau.Saya tidak mati redup
Bila saya mundur saya akan mundur sejauh mungkin.
Bila saya maju saya akan maju sejauh mungkin
Saya masih punya kisah
Atau dulu saya memang polos, tidak sadar
Siapa yang selama ini membohongi siapaBerulangkali jatuh bangun
Di lempar kanan masuk jurang
Di lempar kiri kena duri
Sudah berdarah sini sana di diriSuatu malam, berbalut perban
Dia datang lagi, duduk dekat
Bertanya untuk kedua kali
Masih maukah kau menjadi bintang?Kali ini saya menunduk malu
Lemas dan tidak berdaya
Ling lung, tak tahu apalah yang ku ingin selama ini
Kemustahilan yang ku perjuangkan darah demi darah untuk iniBukankah harusnya aku ini hidup?
Aku adalah yang mereka sebut pengakuan
Aku adalah yang mereka banggakan
Kemana selama ini pikir sehatku pergi?Saya melihat ke luar sana
Apa yang salah dengan saya
Adakah benang yang masih kusut
Adakah dendam yang belum luntur
Adakah ego yang seharusnya tidak setinggi iniSekarang aku memandang angkasa
Dulu aku hanya bagian kecil darinya
Bisakah aku menjadi salah satunya?
Atau memang dari dulu aku bukan siapa-siapa.Sudah tidak ada lagi kata percaya
Seorang saya ini tidak dapat dipercaya
Seorang saya ini tidak dapat diharapkan
Saya pantas disalahkan.Kadang hati ini sedih, Tuhan.
Sudah tidak ada celah tidak pula bocor
Ada usaha dan ada doa
Tapi kadang hati ini masih kau ragukanAkhiri kata, angkasa ini masih sibuk
Lalu lalang lalu hilang
Tapu kini sudah waktunya
Giliranku untuk pergi dan menyerah-del.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leve
PoetrySatu hal yang berharga, tapi sering terlupa, Leve PERHATIAN! Semua yang tertulis di dalam cerita ini sepenuhnya murni karya saya. Hati-hati untuk Leve di dalamnya.