1 : 5

1.4K 157 42
                                    

[AGE]

(Start)

~        ~

Saat ini aku dan eunha sedang dalam perjalanan menuju parkiran untuk pulang.

Tapi pikiranku tidak dapat berhenti memikirkan perkataan jimin hyung tadi saat ia bertemu dengan eunha "kook-ah, siapa dia? Bisa kau membantu aku mendekatinya? Aku menyukainya!"

Entahlah, yang jelas pikiranku terus saja memikirkan itu. Ini seperti pertanda dari Tuhan, bahwa aku memang harus memutuskan Eunha karna ia tidak lagi sesuai dengan kriteria pacarku.

Aku harus memikirkan jalan yang tepat.

"Eunha-ya, kau ingin kuantar kemana? Rumahmu atau ke rumah sahabatmu?" tanyaku.

"Tentu kerumah sahabatku, aku masih akan menginap disana" jawabnya.

Aku pun mengangguk dan langsung berjalan bersamanya menuju mobilku. Selama diperjalanan kami sama-sama diam. Aku benar-benar sibuk dengan pikiranku sendiri.

Pertama, adalah tentang Eunha yang ternyata seumuran denganku, lalu jimin hyung yang menyukai eunha. Ini seperti takdir yang telah diatur.

Jika aku memutusi eunha karna ia tidak sesuai dengan kriteriaku, berarti jimin hyung akan memiliki kesempatan untuk mendekati eunha dan dengan begitu baik aku dan jimin hyung akan sama-sama untung.

Berarti keputusanku sudah bulat, lusa aku akan memutusinya dan membiarkan jimin hyung mendekatinya.

Setelah 45 menit diperjalanan, kami pun sampai dirumah, aku segera membuka mobil tanpa mempedulikan eunha.

"Jungkook, gomawo atas.."

Aku tak mempedulikannya, aku memilih langsung masuk kerumah dan membiarkannya didepan sendiri.

Ini adalah saatnya untuk membuatnya membenciku agar aku bisa dengan mudah memutusinya.

Aku tidak bisa memutusinya dengan cara kasar seperti mantan-mantanku yang sebelumnya, eunha memiliki cinta yang polos, berbeda dengan mantanku yang lainnya, jadi akan sangat menyakitkan untuknya jika ia ku putusi dengan cara kasar.

"Kook, annyeong" sapa Tae-hyung padaku

Aku pun membalas sapaanya dan duduk didepannya.

"Eomma, appa, eodiga?" tanyaku. (Ibu ayah dimana?)

"Mereka sedang pergi berbelanja" jawab taehyung santai.

"Lalu, restoran tidak buka?" tanyaku lagi.

"Ini kan jadwal libur restoranmu kook, masa kau tidak tahu" jawab taehyung lagi.

Benar juga, bagaimana bisa aku lupa akan jadwal buka dan libur restoranku sendiri.

"Hmm, kook, boleh aku bertanya" ujar taehyung dengan wajah semangat.

"Mwo??" jawabku santai. (Apa?)

"Kau kenal dengan anak tetangga barumu itu?" tanya tae-hyung

AGE! (Yukook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang