UW 5 : Who is he?

13.2K 819 10
                                    

Pagi ini Prilly berangkat ke kampus dengan menggunakan taksi, karena hari ini dia ada kelas pagi maka dari itu Prilly berangkat lebih pagi dari biasanya.

Setelah membayar argo taksi, dia keluar dengan senyum mengembang di wajah cantiknya. Prilly berjalan di koridor kampusnya, sesekali ia membalas sapaan teman-teman satu angkatannya. Setelah sampai dikelasnya, yaitu fakultas tataboga karena kebiasaannya bermasak juga Prilly sangat menyukai segala hal yang bersangkutan dengan dapur apapun itu.

"Hai Pril, baru masuk lagi nih? Biasanya kamu gak pernah absen," ucap teman se-fakultasnya yang bernama Rere.

Prilly memang tak pernah absen setiap harinya. Dia sangat rajin bila pergi belajar, kecuali ketika dia sedang sakit.

"Hai juga Re. Iya nih, belakangan ini toko kue ku rame banget. Terus kemarin sedikit ada masalah."

Sedikit berbohong tidak akan menjadi masalah, bukan?

"Oh gitu, kalo gitu bagus dong. Tenang aja aku support kamu. Semangat ya hadapin segala masalahnya." Rere terkekeh seraya memberi kepalan tangannya kepada Prilly.

"Makasih Re," ucap Prilly dengan kekehan kecilnya.

"Aku keluar dulu ya dipanggil sama dosen, dah." Rere meninggalkan Prilly dan menuju ruang dosen.

"Ouh iya, daah"

Setelah kepergian Rere, sambil menunggu bel masuk ia membuka novel romance-nya. Prilly membaca dengan begitu serius, mengahayati setiap kata pada buku tersebut.

"DOOR!"

"Aaaaaaa....Iibuuuu!" Teriak Prilly kaget hingga novel yang ia pegang terjatuh.

"Ahahahahahaha...." Sasha memegang perutnya yang sakit akibat menertawakan Prilly.

"SASHA! Kamu gila ya? Gimana kalau jantung aku copot!" tegur Prilly kesal seraya mengambil novel yang terjatuh.

"Habisnya gue suka banget kalau lihat lo kaget kayak tadi, hehe. Kalau gue rekam terus dilihatin ke semua orang di ini kampus pasti bakalan viral"Seru Sasha.

Sasha duduk di bangku yang ada disebelah Prilly.

"Tahu ah, kesel aku sama kamu!" Prilly mengerucutkan bibirnya kesal.

"Yaelah marah ni anak, jangan marah-marah entar cepet tua lo. By the way, gue lapar nih kantin kuy! Gue yang traktir."

"Enggak ah, Bentar lagi juga bel masuk! Lagian biasanya kamu datang nyubuh buat sarapan, Sha"

"Pas malem gue melototin oppa korea nyampe tengah malem, jadi nya kesiangan. Lagian dosen pada rapat keleus"Ujar Sasha.

"Masih aja nyempetin oppa-oppa kamu itu," cibir Prilly

"Rapat? Kok gak ada pemberitahuan sama sekali," sambungnya dengan tanya heran.

"Biarin, Wle... Beneran dah Pril gue kagak bohong Kudet lo mah. Habisnya lo kalau baca novel suka lupa segalanya. Udah ah kuy kantin!" rengek Sasha terkesan memaksa.

Sasha menarik lengan Prilly dengan paksa, Prilly hanya pasrah ketika langkahnya terseret. Percuma juga dia menolak, Sasha akan tetap memaksa.

Langkah keduannya terhenti ketika teman kelas Prilly datang memberitahukan informasi.

"WOI! Kelas kagak ada dosen!! Dosen pada rapat buat ujian tahunan, jadi kita free. "Teriak Angga teman sekelas Prilly dengan nada khas betawinya.

"Yeeaaay!" sorak bahagia semua mahasiswa/i dalam kelas tersebut

"Apaan, gak ada free-free'an. Kita itu dikasih tugas sama dosen hari ini. Tugasnya bikin makalah, gue share di grup ya."

"Yaaah!" Mahaiswa/i yang awalnya senang menjadi murung kembali.

Unexpected Wedding [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang