Hosoek dan Namjoon kebagian untuk mengecek labolatorium.
Hosoek POV:
Aku kebagian untuk mengecek beberapa labolatorium di sekolah ini bersama Namjoon. Aku belum pernah melihat sekolah segelap ini dan sesuram ini. Ya bukan lagi karena faktor lokasi, cuaca, dan yang paling penting itu waktu.Ku mengikuti Namjoon dari belakang karena saking takutnya. Yang ku bawa hari ini adalah HP, senter, peniti, air, alat pengecek zat, alarm pengguna sihir yang berlebihan, bekal, kotak pensilku yang besar, dan tongkat kasti. Kalian pasti bingung kan ketika aku mengatakan bahwa aku membawa tongkat kasti. Ya sebenarnya aku juga tidak tahu kenapa aku membawanya tapi firasat ku dan batin ku tiba-tiba memiliki refleks untuk membawanya. Karena aku tidak didepan melainkan si Namjoon, sehingga ku pinjam kan tongkat kasti ku ke Namjoon.
Sebenarnya Namjoon juga sempat bingung kenapa dia di pinjamkan tongkat kasti. Tapi apa boleh buat, mungkin ini akan berguna nantinya
"Hosoek, labolatorium yang mana yang ingin di cek terlebih dahulu" tanya Namjoon
"Yang seni dahulu? Lagi pula kedengaran aneh tapi siapa tahu ada jejak-jejak disana"
"Iya ok, semoga pintu masih dibuka" Jawab Namjoon Khawatir
Mereka menuju ke ruang seni dimana letaknya paling jauh diantara ruang yang lain, denah sekolahnya tidak terlalu ribet. Hanya saja letak setiap labolatorium berada di setiap sudut sekolah seperti ruang seni berada di dekat toilet halaman belakang (bisa tembus).
Ceklek bruk
"Terkunci, lalu bagaimana. Kamu memiliki sesuatu untuk membukanya?" Kata Namjoon
"Aku ada klip dan peniti, tunggu ku keluarkan" kata Hosoek
Angguk Namjoon sambil memberi jempol ke Hosoek
"Ini siapa tahu patah kamu bisa menggunakan peniti" kata Hosoek
"Terima kasih Hosoek" kata Namjoon sambil mencoba membuka pintu ruang seni tersebut
Keringat Namjoon bercucuran karena udara yang amat pengap dan pintu yang belum terbuka
"Tunggu Namjoon boleh ku intip sebentar?" Kata Hosoek
"Iya silahkan, sepertinya tidak bisa dibuka" kata Namjoon
Hosoek mengintip pintu dan terkejut
"Ada apa Hosoek, kok kayaknya ada sesuatu" kata Namjoon makin tegang
"Sepertinya ada orang yang lengah, menaruh kunci nya didalam dan menutupnya dari luar" kata Hosoek
"Hmm, bagaimana ya. Aku tidak bisa menggunakan kekuatan ku bila semua sistem yang ada disini dimatikan" kata Namjoon
"Salah satu cara lain yaitu kita ke control room untuk menyalakan sistemnya kembali. Tapi bagaimana aku tidak bisa ke sana karena menguras waktu yang banyak. Gimana-gimana ruangan itu hanya bisa dimasuki senior" kata Hosoek
"Hacking... Hackingg itu dia jawabannya, aku akan membuka sistem kekuatan. Senior tidak akan marah bila sistem itu nyala, karena mereka sering kali melupakan untuk mematikan sistem itu. Apa lagi senior itu pun pelupa, jadi makhlum lah" kata Namjoon
"Eh iya benar, nih di hp ku ada beberapa kode tempat yang ku catat pada saat melewati ruang senior beberapa hari lalu" kata Hosoek
"Sipp, tunggu sebentar sekitar 5 menit tidak apa-apakan?" Kata Namjoon
"Tak apa-apa aku akan menunggu mu kok" jawab Hosoek
Namjoon sedang sibuk hacking tapi berhenti ketika..
"Hosoek...." Kata Namjoon dengan muka polos
"Ada apa Namjoon, terjadi sesuatu?" Kata Hosoek khawatir
"Itu, tongkat kasti yang kamu bawa tadi padahal bisa untuk membuka pintu sialan ini" kata Namjoon
"Hah, iyaaaa aduh gak kepikiran. Maafkan aku karena aku tidak mengingatkan mu" kata Hosoek
"Haha, tidak apa-apa aku juga lengah padahal dari tadi aku lah yang membawa tongkat kasti itu" kata Namjoon sambil tertawa
Namjoon membawa tongkat kasti itu lalu memukulnya dan................. Pintunya terbuka. Dan secara otomatis sistem kekuatan mati semua.
Namjoon POV:
Aduh tangan ku, pintu ini sangat kebal terhadap pukulan ku tapi syukurlah sudah terbuka tanpa ada kerusakan. Ruangan ini sudah lama tak ku kunjungi karena kelas seni ku dan Soekjinie hyung selalu dilapangan. Kuharap tidak ada yang berubah."Bagaimana Hosoek, melihat sesuatu yang berbeda" sambil bingung melihat ruangan yang amat besar
"Sejauh ini sih tidak, tapi apa salahnya untuk mengecek" kata Hosoek
"Mari kita cek semua ini" kata Namjoon dengan muka lesu dan rasa bersemangat karena untuk kasus yang satu ini adalah kasus kesukaannya yaitu "Misteri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Fantasy [Kookmin]
Fantasi[COMPLETED] ✔️ Jimin memasuki kelas khusus untuk pertama kalinya di umur 22 tahun. Setiap mutid disana memiliki kelebihan khusus. pada suatu saat ia bertemu seseorang yang ganteng tapi pemalu ketika duduk disampingnya. Hingga datang masalah, akan ka...