Pagi ini, sudah menunjukan pukul delapan pagi tapi Pria itu masih enggan untuk turun dari kasurnya.
Setelah jimin mengetahui, bahwa jennie sakit, pria itu merasa tidak ada niatan untuk ke kantor."Jimin, kau sarapanlah dulu. Taehyung dan Appa mu sudah menunggu dimeja makan"
Jimin baring dengan posisi membelakangi mamahnya
"Kalian duluan saja, aku sedang tidak enak badan"Mamahnya tersenyum tipis. Appa dan eommanya sebenarnya mendengar pertengkaran kedua anaknya semalam, jadi ia tahu permasalahan antara taehyung dan jimin
"Eomma kau makanlah duluan bersama appa biar aku yang membangunkan jimin"Mamahnya mengangguk "Selesaikan permasalahan kalian dengan baik baik"Lalu dia turun meninggalkan dua pria yang sama sama diam dikamar ini
"Jim"
"Hm"
Taehyung melangkahkan kakinya untuk ikut tidur disamping jimin
"Apa kau menyukai jennie?"Deg
Entah jawaban apa yang harus jimin berikan sekarang. Dia takut, jika ia jujur, hati hyungnya akan terluka.
Karna tak bisa dipungkiri, perasaannya kepada jennie sudah mulai berubah, entah sejak kapan. Wanita itu telah berhasil mengambil hatinya
"Tidak" kata itulah yang berhasil terlontar dari bibir jiminTaehyung tersenyum tipis melihat posisi jimin yang masih membelakanginya "jangan bohong"
"Aku memang tidak berbohong!" Jimin kini mengubah posisinya menjadi duduk "Jika kau berfikir seperti itu karna perkataanku semalam, itu aku hanya memperingatimu. Jangan berfikir yang tidak tidak, aku memang tidak suka melihat wanita menangis"
"Apa kau yakin?"
Jimin turun dari kasurnya "Hm, Mending kau kerumah jennie lalu meminta maaf padanya. Dia sedang sakit sekarang"
Taehyung segera bangkit dari kasurnya "sakit? Dari mana kau tahu?"
Jimin tidak menjawabnya, dia melangkahkan kakinya menuju toilet
"Yak! Aku bertanya kepadamu"
**
"Jennie tidak ingin bertemu siapa siapa sekarang" Ucap rose datar
Pria yang duduk dihadapannya itu terdengar menghela nafanya panjang "Rose, soal pesanmu semalam, a--aku ingin menjelaskannya. Aku bukannya lebih mementingkan Yerin, aku sungguh tidak mengetahui keadaan kakak kamu semalam, ponselku tertinggal di mobil"
"Siapa Yerin?" Suara dingin itu terdengar dari atas tangga
Rose dan taehyung sama sama terkejut melihat Jennie yang sekarang sudah tepat berada dibelakang mereka.Entah sejak kapan
"Eo--eonni?""Siapa Yerin?"
Merasa tak ada sahutan dari taehyung, Jennie lalu beralih pada Rose "Apa kau tahu sesuatu?"Tanyanya datar
Rose segera menggelengkan kepalanya"Dia sahabatku"
Jennie menatap taehyung "Kapan kau kembali ke london?"
"Besok pagi"
Jennie tersenyum sinis "Baguslah"Lalu kembali naik kekamarnya
"JEN" Jennie tak menghiraukannya, wanita itu tetap melangkahkan kakinya menuju kamar
Taehyung kembali duduk di sofa lalu mengacak rambutnya frustasi "Arghh"
Walaupun Rose kesal dengan pria dihadapannya ini, Ia juga tetap merasa kasihan kepadanya. Ia cukup mengerti perasaan pria ini, pasti ada sesuatu yang menyangkut pautkan dengan masa lalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Distance
FanfictionMencintai kekasih saudara kita sendiri. Ditambah lagi dengan perjodohan itu? Bagaimana cara mereka menghadapi itu semua? Tapi percayalah, secara perlahan. Butir butir cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya • • "Aku mencintainya,tapi dia kekasih hyu...