-Pengawas Profesional-
Apes.
Sial benar aku hari ini.
Tak hanya aku,
Tapi juga teman-temanku,
Dan juga adik-adikku.
Tak hanya otak yang diuji,
Tapi juga emosi yang diuji.
Sejak dulu sudah tertanam,
Lembar jawab sama pentingnya dengan nyawa.
Namun yang katanya 'pengawas profesional' malah bertindak sewenang-wenang.
Lembar jawab dicoreng-moreng,
Hingga akhirnya ada yang robek.
Masalahnya sepele,
Hanya karena belum terkumpul.
Waktu bahkan baru saja berakhir.
Tangis menyeruak dimana-mana,
Perkataan-perkataan keluar silih berganti.
Mulai dari yang halus hingga yang kasar,
Mulai dari yang sopan hingga yang kurang ajar.
Ini semua karena kurangnya waktu untuk berpikir,
Dan juga karena si 'pengawas profesional'.
Padahal diri tau tak boleh emosi.
Namun emosi mengalahkan akal sehat.
Berita pun tersebar.
Awalnya hanya ruang sebelah,
Mungkin sekarang satu lembaga pun tahu.
Tapi aku tak peduli.
Aku hanya ingin yang terbaik untuk kami yang merasa tertindas.
Wahai pengawas profesional,
Kami tahu waktu telah berakhir.
Tapi, tak bisakah kau beri kami waktu,
Untuk mengisi sedikit kekosongan,
Akibat kurangnya waktu untuk mengira?
Wahai pengawas profesional,
Kami tahu anda dibayar untuk jadi profesional.
Tapi, apakah menjadi profesional berarti harus jadi tak punya hati?
Ini bahkan bukan ujian negara.
Malah dalam ujian negara pun kami masih diberi waktu untuk mengumpulkan dan memeriksa kembali.
Mengapa anda sampai hati melakukan ini pada kami?
Oleh karena itu,
Bukan karena aku ingin menggurui,
Atau merasa diri lebih hebat dari anda,
Karena aku sadar aku hanyalah seorang murid,
Yang masih butuh bimbingan, bahkan dari anda sekalipun.
Aku hanya ingin berpesan,
Jika menjadi profesional berarti tak punya hati,
Sebaiknya berhentilah jadi seorang profesional.
-Dari seseorang yang berusaha menyampaikan aspirasi kawan-kawannya
Pojok Rayn
Cape woy, ulangan majib susah plus pengawasnya minta ditabok :'
Tapi ya mau gimana lagi, waktu tak bisa di ulang
Yasudahlah
Semoga aku, teman2ku, dan adik2ku yg diawasi tadi mendapat yang terbaik dari masalah ini
Aamiin
Btw jangan lupa vomment ya 😆😆
Bye-bye 👋
(Published : 25-05-2018)
(Edited : 21-07-2019)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Upside Down World : Poets Antology (Completed)
Poesíamungkin sebagian orang mengira dunia ini normal, namun bagiku, dunia ini tak normal. . . . aku tak tau lagi harus berkata pada siapa, aku tak tau lagi harus bertanya pada siapa, aku tak tau lagi harus mencurahkan segala isi hati ini pada siapa.... ...
