Bidadari Untuk Ikhwan - Fajar Agustanto

3.9K 25 9
                                    

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah yang telah menghantarkan segala apa yang ada dimuka

bumi ini menjadi berarti. Tidak ada satupun sesuatu yang diturunkan-Nya menjadi siasia.

Sungguh kami sangat bersyukur kepada-Mu Yaa Rabb. Hanya denganmulah, tulisan

novel ini dapat kami selesaikan.

Novel Bidadari untuk Ikhwan adalah novel yang menjadikan transformasi dalam

keberadaan novel-novel Islam. Saya menjadikan novel Bidadari untuk Ikhwan sebagai ebook.

Adalah hanya untuk dakwah. Sesaat, setelah beberapa bulan tidak ada tanggapan

dari penerbit-penerbit Islam. Akhirnya saya memutuskan untuk meng-ebookkan novel

ini, dan beberapa novel islam yang lain. Karena permintaan dari beberapa teman-teman

yang sudah membaca, dan mereka mengatakan bagus. Akhirnya saya menerbitkan karya

saya dengan cara yang murah. Novel yang saya tulis sendiri. Novel ini berkaitan dengan

novel Aku menggugat Akhwat & Ikhwan.

Seandainya ada teman-teman yang ingin mengirimkan novelnya untuk dijadikan

e-book dan dipublikasikan di website kami. Kami siap untuk menerbitkan novel anda,

dengan catatan. Semua yang ada di novel ini gratis, tidak ada biaya dalam pengorbitan.

Dan seandainya ada penerbit yang akan mengorbitkan novel anda, maka silakan anda

mengkonfirmasikannya kepada kami.

Sungguh tiada maksud lain, selain untuk berdakwah. Jika memang buku-buku kita

tidak bisa diterbitkan oleh para penerbit. Kenapa kita tidak menerbitkan karya kita

dengan cara kita sendiri. Semoga niat kita selalu terjaga dari indahnya dunia, dengan

selalu mengazamkan niat dalam dakwah.

Wassalamu'alaikum

Fajar Agustanto

(Blackrock1/Fajar001/Jaisy01)

Fajar Agustanto (Blackrock1/Fajar001/Jaisy01)

www.ggs001.cjb.net

JILID 1

"Akhi Khalid, antum sudah sholat dhuhur?" aku terbangun dari lamunanku saat Andi

teman satu LDK (Lembaga Dakwah Kampus) menepuk pundakku.

"Akh, antum mengagetkan ana aja! Oh iya, ana belum sholat dhuhur nich!" aku

menjawab sambil memakai tas ransel hitamku kembali, yang saat itu masih tergelatak

dilantai.

"Akh, kalau gitu ayo kita kemasjid sekarang!" ajak Andi.

Aku hanya hanya menganggukkan kepala, sambil berdiri dan berjalan menuju masjid

kampus yang jaraknya tidak begitu jauh dari fakultasku.

Hem, nikmat benar air wudhu yang membasahi kulit-kulitku ini. Terasa semua

ringan dalam membasuh semua kotoran-kotoran dunia. Iqhomat sudah mengumandang,

tanda sholat akan dimulai.

"Benar-benar cantik, wanita tadi! Siapa dia? Aku baru melihatnya sekarang!" lamunku.

"Allahu Akbar!" aku tersentak saat Imam mengucapkan takbir rukuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2010 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bidadari Untuk Ikhwan - Fajar AgustantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang