Sejak malam itu hubunganku dan Rika membaik. Kita sudah tak saling diam saat bertemu bahkan sekarang kamipun sering melemparkan lelucon.
Akhir-akhir ini aku juga sedang berteman dekat dengan Lyla. Dia gadis yang baik, kita sering bekerja satu shift karena itu kita bisa dekat.
"Sering sama Lyla ya sekarang?" Tanya Rika tiba-tiba.
"Oh Lyla, iya kan aku sering satu shift sama dia."
"Gak usa terlalu deket."
"Kenapa?" Tanyaku bingung.
"Gak papa." Jawabnya singkat sambil berlalu.Kenapa sich sama Lyla? Menurutku dia baik-baik saja.
"Luna."
"Eh kamu Lyl, baru dateng?" Sapaku pada Lyla.
"Iya Lun. Kamu abis ngobrol sama Iblis ya?" Tanya Luna.
"Iya. Kenapa Lyl?"
"Gak papa. Aku lihat kamu makin deket sekarang sama dia."
"Gak juga sich Lyl. Kenapa kamu nanya kayak gitu?"
"Klo bisa jangan terlalu deket ajah sama dia."
Aku diam tak membalas perkataan Lyla padaku. Rika menyuruhku menjauhi Lyla begitu juga sebaliknya. Padahal aku perhatikan Lyla sendiri sering berusaha mendekati Rika, sering berusaha mengajaknya bercanda. Hanya saja menurutku Rika selalu berusaha menghindar setiap Lyla mendekat. Ada apa dengan mereka berdua?Hari ini aku pulang sedikit lebih cepat dari biasanya. Lyla berencana mengajakku bermain kerumahnya dan aku pun mengiyakan ajakanya tersebut.
Rumahnya hanya berjarak 30 menit perjalanan dengan motor. Sesampainya disana Lyla mengajakku masuk dan memperkenalkanku pada ibunya. Aku pun menyapa ibunya tapi sapaanku tak mendapat balasan, ibu Lyla hanya memandangku sebentar dan melanjutkan kegiatanya di dapur. Lyla mengajakku ke ruang tamunya. Dari luar tak ada yang aneh dari rumahnya tapi nuansa di dalam rumahnya terasa sedikit aneh. Lampu utamanya tak dinyalakan, hanya lampu kecil saja yang membuat ruangan tersebut remang-remang. Diruang tamunya hanya ada pajangan dinding dalam pigura, foto seekor kucing.
"Rika dulu pernah main kesini." Kata-kata Lyla membuatku mengalihkan pandanganku yang sedari tadi melihat seluruh isi rumahnya.
"Oh ya?" Sahutku.
"Iya kita dulu pernah satu tempat kerja, aku mengenalnya disana."
"Oh. Trus kenapa aku gak boleh deket-deket sama dia? Kamu pasti sudah jauh lebih mengenalnya ketimbang aku."
"Justru itu. Aku pernah melihatnya ciuman sama teman kerjaku."
"Iya trus?" Tanyaku bingung.
"Yang jadi masalah yang dia cium itu cewek."
"Cewek? Trus hubunganya sama aku apa?"
"Menurutku kamu korban dia selanjutnya dan aku gak mau kamu jadi seperti itu."
"Gak lah. Rika gak kayak gitu koq. Lagian aku sama dia kan cuma berteman."
"Iya tapi aku khawatir."
"Udahlah gak usa terlalu dipikirin. Udah malem nich, aku pulang ya!"Aku pulang karena sudah merasa tidak nyaman dengan perbincangan kami. Aku terus memikirkan apa yang dikatakan Lyla padaku. Banyak pertanyaan berputar di otakku.
Rika menciun teman wanitanya? Brati dia lesbian? Apa sebaiknya aku tanya langsung padanya? Apa dia tidak akan tersinggung jika aku bertanya padanya? Lantas kenapa Lyla berusaha menjauhkanku saat dia sendiri berusaha dekat dengan Rika?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Dunia
RomanceBagaimana seseorang menjadi seorang lesbian dan kisah cintanya diantara keluarga, sahabat dan lingkungan sekitarnya.