[EMPAT] 👑 STAY WITH YOU

18 7 2
                                    

Chelsea terbangun dari tidurnya karena terganggu dengan suara tawa yang menggelegar dari kamar sebelah. Merasa penasaran dengan tawa siapakah itu, Chelsea memberanikan diri untuk keluar dari kamarnya dan mengetuk pintu kamar sebelah, yaitu kamar Arfan.

Tok...tok...tok

Pintu kamar dibuka oleh Arfan. Suara gelak tawa yang tadinya mengisi seluruh ruangan kini terhenti dan menyisakkan tatapan terkejut saat melihat wanita dibalik pintu kamar Arfan.

Chelsea tersenyum dan mendapati ketiga teman Arfan, termasuk Gevan kini sedang menatapnya. Chelsea menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Lah, itu bukannya cewek yang kemaren berantem sama lu ya Gev?" Tanya Randi dengan tatapan yang mengintimidasi kepada Chelsea dan Arfan.

Bukannya menjawab, Gevan malah menatap Arfan seperti minta penjelasan. Arfan tersenyum kaku dan mempersilahkan Chelsea untuk masuk ke kamarnya.

"Gak deh kak, gue mau ke kamar lagi." Saat Chelsea ingin membalikan badan, Arfan dengan cepat menarik Chelsea untuk masuk ke kamarnya. Setelah itu pintu kamar, Arfan kunci.

Chelsea sudah sangat panik, terlebih dengan tatapan ketiga teman Gevan yang terus menatapnya sejak tadi.

Arfan menarik Chelsea untuk duduk disampingnya. Seraya berbisik, "Udah lo gak usah takut, kita gak akan jahatin lo kok."

Chelsea hanya mengangguk kaku. Jantungnya kini berdegup sangat kencang.

"Gue kan udah cerita sama kalian kalo mamah gue ke luar negeri sama temennya. Dan temen mamah gue nitipin anaknya buat tinggal sama gue, dan anaknya itu adalah..."

Arfan menaruh lengannya dipundak Chelsea, membuat semuanya terkejut termasuk Chelsea. Hal itu juga menambah ketidak nyamanan Chelsea.

"Chelsea!" Lanjut Arfan dengan penuh semangat dan dengan senyuman manisnya.

Gevan, Randi dan Revan kompak membulatkan matanya dan juga mulutnya dengan sempurna.

"Dia?" Tanya Gevan memastikan jika tidak salah dengar. Arfan mengangguk.

"Kalian tinggal berdua?" Tambah Randi dan lagi-lagi dijawab anggukan oleh Arfan. "Emang kenapa sih, kok kayaknya pada kaget gitu?"

"Lo gak takut tinggal berdua sama Arfan?" Revan mendekatkan wajahnya di wajah Chelsea dan sontak membuat Gevan segera menarik baju Revan.

"Goblok lo!" Cibir Gevan.

"Ya gue sih takut, takut dia macem-macem sama gue. Apalagi gue sebelumnya belum pernah deket sama dia." Tunjuk Chelsea kepada Arfan.

"Gak lah, gila aja anak orang gue jahatin!" Bela Arfan dan membuat Chelsea tertawa.

"Canda elah," Chelsea melepaskan lengan Arfan yang berada di pundaknya.

Gevan terdiam, lamat-lamat Gevan memperhatikan Chelsea. Cantik. Gevan juga memperhatikan tawa Chelsea. Manis.

"Kalo gitu gue ikut tinggal disini!" Gevan memutuskan tanpa berpikir terlebih dahulu. Entah mengapa tiba-tiba mulutnya mengeluarkan kalimat yang bahkan membuat Gevan saja merutuki dirinya.

"Apa!?" Ucap Chelsea, Arfan, Randi dan Revan kompak. Kini pandangan mereka semua tertuju kepada Gevan.

Ya ampun Gevan, lo tuh bodoh banget! Rutuk Gevan didalam hatinya.

"Ya ia, daripada ada sesuatu diantara mereka." Jelas Gevan dengan wajah santainya.

"Kok pikiran gue bukan kayak gitu ya?" Timpal Arfan.

"Lo beneran suka ya sama Chelsea!?" Tanya Rendi dengan seolah-olah sedang mengintrogasi Gevan.

Chelsea terkejut tiba-tiba saja Chelsea merasa pipinya memanas.

STAY WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang