24

954 170 5
                                    

"Woy gila, kok kesini?" Eunha keluar dari mobil dan melihat hutan lebat yang mengelilinginya.

"Jalan jalan aja, siapa tau lo lagi stress butuh refreshing." Eunwoo keluar dari mobilnya dan berdiri disamping Eunha yang melihatnya tak percaya.

"Tapi ga ke hutan juga kali. Ke mall juga bahagia gua mah."

"Ya coba aja lo balik badan." awalnya Eunha ragu untuk mengikuti ucapan Eunwoo namun akhirnya ia tetap membalikan badannya.

Betapa terkejutnya Eunha saat melihat apa yang ada didepan matanya.

Disana ada rumah megah yang sangat terawat, atau mungkin lebih cocok disebut istana. Eunha tak habis fikir, ternyata ditengah tengah hutan ada saja rumah yang sangat indah.

"Woo, ini rumah siapa?" tanya Eunha namun tatapannya tetap kepada rumah yang berada didepannya.

"Gue, kayanya." Eunwoo berjalan ke depan pintu rumah itu berniat membukanya untuk Eunha.

Eunha yang melihat isi rumah yang sangat megah itu hanya berlari kegirangan. Ini pertama kalinya melihat rumah bagaikan istana seperti yang ada didalam kartun kartun kesukaannya dulu.

Eunwoo pun menutup pintu dengan perasaan bersalah lalu berjalan mengikuti Eunha.

"Wah, gila. Ini gue ga mimpi kan?" mata Eunha berbinar saat melihat tangga yang berada dirumah itu. Tangganya terbuat dari kaca ditambah lampu lampu yang menggantung diatas membuatnya terlihat elegan.

"Ayo, naik." Eunwoo berjalan menaiki tangga.

Eunha hanya menatapi tangga itu lalu menaikinya perlahan. Ditengah tengah kekaguman Eunha terhadap rumah itu, ia sontak berhenti.

"Woo, lo ga niat buat nyulik ato ngapa ngapain gue kan?" ucap Eunha setelah mereka melewati tangga paling atas.

Eunwoo langsung berbalik badan dan menatap Eunha. "Eng-engga. Ngapain juga gue nyulik lo?"

"Maaf ya, Woo. Lo jangan mikir karna lo ganteng gue jadi mau nurut aja sama lo." Eunha sedaritadi sudah merasakan sesuatu yang janggal, namun terkalahkan dengan rasa kagumnya.

Disaat Eunha hendak berbalik dan menuruni tangga, seorang wanita datang menghampirinya.

Eunha mengangkat kepalanya untuk melihat jelas wanita yang menghampirinya. Eunha rasanya ingin menangis melihat sosok orang yang selalu ia rindu dan benci disaat yang bersamaan.

"M-mamah?" tanya Eunha dengan matanya yang berkaca kaca.

"Eunha, maafin mamah. Mam-" Eunha langsung menepis tangan mamahnya yang awalnya ingin menyentuh wajah Eunha.

"Buat apa minta maaf? Mamah tega banget sama papah. Mamah kenapa sih mau aja dibayar orang lain buat muasin mereka?! Papah itu udah banting tulang nyari uang buat Eunha sama mamah, tapi apa yang sekarang mamah lakuin? Mamah cuman bikin Eunha sama papah kecewa! Eunha benci sama mamah! Eunha gamau liat mamah lagi!" Eunha berlari menuruni tangganya tanpa peduli Eunwoo dan mamahnya yang meneriakinya dari atas.

Langkah Eunha terhenti saat seseorang menariknya dari belakang hingga ia terjatuh sampai ke dasar tangga. Dapat ia dengar mamahnya berteriak.

imaginary » eunha, jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang