Tahap Perkenalan diri

12 3 0
                                    

  Pagi hari tepatnya jam 10:32 ku terbangun dari tidur yang panjang dan saat pertama kali membuka mata hanya langit- langit rumah sakit yang kupandang. Ku menoleh samping kiri dan kanan tak ada seorang pun di sampingku.

Kulihat infus masih tertancap ditubuhku dan yang kurasakan saat ini hanya kesunyian. Ku mencoba bangkit dari tempat tidurku tapi apa daya kaki ku masih terasa lemas dan tak bisa digerakkan.

Karena tak dapat melakukan sesuatu aku hanya menunggu seseorang mungkin datang menjengukku.

Satu jam........

Dua jam ..........

Sudah hampir dua jam aku menunggu tak ada seorangpun yang datang,sekalipun itu suster. Aku sudah seperti orang bodoh yang menunggu seseorang yang tak aku kenali. Dan yang pasti saat pertama kali membuka mata aku bertanya pada diri sendiri "siapa aku?? Dimana aku?? Dan bagaimana bisa aku berakhir disini?"

Hanya kesunyian yang ada saat ini. Bosan melanda diriku aku mencari sesuatu yang dapat kulakukan untuk mengisi waktu kosong ini. Dan aku melihat sebuah buku tebal yang ada pada meja tepat disamping kasurku. Ku raih buku itu dan pertama kali ku membaca judunya dan itu membuatku bingung sekaligus tertarik.

Dan judul buku "Don't forget my Sister"

Saat pertama kubuka buku itu ada sebuah foto yang menjadi pembatas awal buku itu
Yang membuatku bingung dan penasaran dengan isi buku itu. Foto itu adalah foto seorang wanita bersaudara yang  saling berhadapan tanpa ekspresi.

Saat ingin kubuka lembar selanjutnya, seorang suster masuk dan kaget melihatku, Mungkin dia syok karena aku sudah sadar. Suster itu melihatku sambil berkaca-kaca, aku bingung mungkin suster ini mengenalku selain seorang suster dan pasien.

Dia berlari menghampiriku dan menyebut nama "lucy" kepadaku. Dan kusimpulkan itu adalah nama ku.

Saat dia tiba dihadapan ku dia memberiku beberapa pertanyaan seperti kapan kau sadar? Apa kau masih mengingatku? Apa kepala mu tak apa?? Itu mungkin pertanyaan yang dapat kusimak darinya. Karena tidak tahu ingin menjawab apa, aku hanya tersenyum kepadanya.
Dan dia pun dengan ramah membalas senyumanku dan mengatakan kau tidak berubah.  Pernyataan itu membuatku bingung dan penasaran seperti apa kepribadianku selama aku hidup dulu.

Karena mungkin kehadirannya membuatku bingung ku memberanikan diri untuk bertanya kepadanya

" apa kau mengenal diriku??"

Saat kutanya seperti itu awalnya ia kaget tapi setelah itu iya tersenyum lalu menjawab pertanyaanku

"Ya aku mengenal dirimu. Aku teman sebangkumu waktu masih SMA dulu dan mungkin aku teman terdekatmu selain kakak mu"

Saat dia menyebut tentang kakak ku ekspresinya berubah dingin dan agak kesal mungkin, entah ada apa tentang kakak ku yang penting aku harus bertanya tentang diriku dulu yang utama.
Saat dia melanjutkan ceritanya dia kembali ceria.

"Aku tau kau pasti akan melupakan ku , jadi aku akan memperkenalkan diriku lagi kepada lucy" belum juga selesai dia berbicara aku memotongnya

" maksudmu melupakan ku apa? Dan kenapa kamu tau aku melupakan mu?? "  tanya ku penasaran

Dia tersenyum lalu melanjutkan omongan yang sempat terpotong tadi.
"Iya pasti kamu akan melupakan ku, dan bulan ini tepatnya 2 tahun lucy koma. Yang yang paling penting lucy  punya sindrom melupakan sesuatu dengan cepat" jawabnya

"Maksudnya??" Aku menyela lagi karena penasaran

" hmm.... maksudnya jika kita melakukan kegiatan  1hari full lucy hanya mengingat 1/2 dari 1hari itu , apa lagi yang memang tidak penting untuk diingat lucy akan lupakan semuanya dan tak bersisa"
Jawab dia panjang lebar

" ohh... " hanya itu yang dapat kujawab karna sampai saat ini aku belum mengerti saat ini aku dalam situasi bagaimana.

" oh.. iya kan lupa perkenalan dirinya, kenalin namaku wendy aku teman terdekatmu sewaktu SMA dan masih lumayan akrab pas masih kuliah tapi tak seakrab sewaktu SMA karena kita beda fakultas "  jawabnya antusias.

Ohhh... salam kenal kalau begitu semoga kita bisa akrab lagi. Jawabku datar.

Hening...

Sampai wendy angkat bicara,
"Ohh iya Lucy aku baru ingat nanti sore pacar kakak mu akan menjengukmu. Lebih tepatnya mantan mu sih. Apa kau ingin menemuinya??" Tanya wendy agak risih dengan nama kakak

"Hah?? Mantan? Emang aku punya?? Dan kenapa dia bisa jadian sama kakak ku??"
Tanya ku pada wendy penasaran

"Karna kau terlalu baik lucy" jawab wendy singkat

"Maksudnya?" Tanya ku lagi penasaran

"Sudahlah lupakan hal itu saja lucy" jawab wendy sambil mempunggungiku

Tak berselang lama wendy kembali ceria. Dan mengalihkan pembicaraan ketopik yang lain.

"Lucy lagi baca buku apa?? Tanya wendy

Aku yang sadar dari lamunan yang tak berkepanjangan
"Ohh... ini aku nemu di meja itu, judulnya dont forget my sister. Ini novel ya wend?? " tanya ku pada wendy

"Hah?? Coba sini wendy liat" jawab wendy sambil merampas buku itu

"Apa maksud Gray nyimpen buku ini di kamar mu, dasar bajingan " marah wendy sambil melempar buku itu ke tempat sampah

"Emang ada apa dengan buku itu?? Tanya ku heran.

"Pokoknya lucy ngak boleh baca buku itu kalau lucy memang mau bahagia, ingat itu lucy" jawab wendy sambil menangis tertahan.

"Dan wendy Gray itu siapa??"
Tanyaku penasaran

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be Continue

Lanjut tidak???

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Forget My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang