1

29 4 2
                                    

Hari ini adalah hari kelulusanku. Aku baru menyelesaikan sekolah di SMAN Dwipurwa 2. Sekolah yang penuh dengan kenangan dimana aku bertemu dengan teman baru, bertemu guru baru, dan tempat dimana kisah cintaku dimulai.

Flashback on

Sinar matahari di balik jendela mengusik mimpi indahku, mimpi dimana aku bertemu dengan seorang pangeran tampan baik hati yang selalu aku impikan, dan yah itu hanya sebuah mimpi yang mungkin takkan pernah terwujud dalam dunia nyata.

Saat tersadar aku lekas masuk ke  kamar mandi kemudian bersiap dan sesegera mungkin turun ke dapur untuk sarapan. Karena pagi ini adalah pagi pertamaku menjadi siswi SMAN Dwipurwa 2, tanpa disadari aku senyum-senyum sendiri karena bahagia bisa masuk SMA favorit itu.

"Pagi Mah, Pah! " Sapaku dengan senyuman yang ceria.

"Pagi sayang! Ada apa nih kayanya anak kesayangan papa lagi bahagia." Aku hanya membalas ucapan Papah dengan tersenyum manis.

"Cepet sarapannya dimakan nanti kamu telat, khusus hari ini kamu diantar Papah dulu besok mulai mandiri. Naik bis bisakan? " Sedikit kecewa sih karena cuman hari ini aku diantar Papah, tapi gak apa-apa. Bener kata Mamah aku harus mulai mandiri.

"Iya Mah, tenang aja besok aku naik bis." Huh, untung aja cuman perlu naik bis sekali jadi gak habis ongkos. Sebenarnya aku itu orangnya hemat banget, apapun yang aku beli harus selalu ada catatannya dan emang harus bener-bener dibutuhkan. Bisa dibilang pelit juga heheh,,,

Setelah selesai menghabiskan sarapan, aku berpamitan kepada Mamah dan keluar menuju mobil. Disana Papah telah menungguku.

***

Beruntung karena pagi ini jalanan tidak macet jadi aku tiba disekolah 15 menit sebelum bel masuk. Jujur aku sedikit bingung karena sedari tadi aku belum menemukan dimana kelasku berada dan berharap sudah menemukannya sebelum bel masuk.

Karena konsentrasiku terbagi untuk melihat papan kelas disetiap pintu masuk aku tidak melihat jalan di depanku dan hampir saja menabrak siswa lain.

Aku pun meminta maaf karena disini memang aku yang salah, tidak memperhatikan jalanku.

"Tidak masalah, oh ya kenalkan namaku Sera, anak IPA-2. Kalau kamu? " Dia memperkenalkan diri dan suatu kebetulan ternyata aku sekelas dengannya.

"Namaku Divya, dan sepertinya kita berada dikelas yang sama." Akhirnya aku mengenali salah satu teman sekelasku juga, tampaknya dia pun sedang mencari kelas sepertiku.

"Wow, suatu kebetulan kita sekelas. Bagaimana kalau kamu duduk bersamaku? Atau kamu sudah punya teman lain?" Itu ide yang bagus karena memang aku belum mengenali semua temanku dikelas. "Baiklah aku akan duduk bersamamu, karena memang aku belum kenal dengan siapapun disini." Hanya ada beberapa yang masuk SMA favorit ini dari sekolah lamaku dan aku tidak mengenali orang-orang itu.

"Yasudah kita harus cepat ke kelas sebentar lagi bel masuk." Dia menarik tanganku dan berlari menuju lorong yang sudah aku lewati tadi.

"Tapi apa benar ini arah yang benar? Karena aku pun sudah melewati lorong ini tadi dan tidak menemukan kelasnya." tanyaku lesu.

"Sudahlah ikuti saja aku." tanpa protes aku mengikutinya berlari dan dia berhenti tepat dikelas paling ujung, terdapat papan bertuliskan X IPA-2 di atas pintu tersebut. Pantas saja aku tidak menemukannya karena memang aku sengaja tidak mencari sampai ke ujung sini.

"Ayo! kelas sudah ramai ternyata." Dia kembali menarik tanganku, melihat sekitar untungnya kami menemukan kursi kosong yang berada dibarisan paling depan dekat dengan meja guru. Huh, pantas saja tidak ada yang ingin menempati. Tapi daripada tidak bisa duduk, akhirnya kami menempati kursi itu dan mengobrol dengan santai sebelum guru masuk.

Saat memperhatikan sekitar aku melihat cowo yang sedang melihat ke arah Sera, apa mungkin dia kenal dengan Sera ya? Tapi kalau Sera kenal dengan cowo itu pastinya Sera akan mengajak cowo itu bukan aku.

"Sera apa kamu punya teman yang kamu kenal disini?" tanyaku.

Sera nampak berpikir. "Ya aku punya, tapi mereka berada dikelas yang berbeda denganku."

"Maksudku teman dikelas ini." menjelaskan maksudku.

"Sepertinya ada, tapi aku kurang yakin apakah dia mau berteman denganku atau tidak?" jawabnya menerawang.

<3<3<3<3

Memories with HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang