prolog

21 5 4
                                    

Keheningan melanda ruangan yang di dalamnya terdapat seorang pria yang fokus dengan apa yang dia kerjakan, sehingga hanya terdengar coretan-coretan pada beberapa lembaran kertas. Dia, Min yoongi. Komposer musik dan penulis lirik-lirik lagu sekaligus rapper terkenal seoul.

Saat, yoongi sibuk dengan pikirannya. Gubrakan pintu membuat yoongi sedikit terkejut namun wajahnya kembali seperti semula.

"Ceraikan aku sekarang juga!" ucap seorang gadis yang menggubrak pintu itu dengan beraninya.

Dia Cha Eunha. Gadis yang menjadi istri yoongi sejak dua bulan lalu, yang entah kenapa tiba-tiba meminta cerai.

Sedangkan Yoongi hanya dapat menatap gadis itu dengan tatapan tak bisa diartikan. Kemudian dia memicingkan matanya sekejap dan memijat pelipisnya, sehingga jelas sekali ia terlihat seperti berfikir keras.

"Baiklah. Kita akan bercerai," jawab Yoongi dengan setiap katanya penuh penekanan, ditambah lagi tak ada ekspresi yang ditunjukkan Yoongi.

Eunha pun terkejut dan meneteskan air matanya mendengar jawaban Yoongi, yang sebenarnya dia mau Yoongi mengatakan 'jangan'. Tapi ekspetasinya jauh berbeda dengan kenyataan.

Kemudian, Yoongi yang sudah muak disituasi ini berjalan pergi, dan saat melewati Eunha. Eunha menahan lengan Yoongi.

"Jangan pergi, kumohon." Pinta Eunha dengan suara yang mungkin saja sulit didengar.

Seketika Yoongi terdiam ditempatnya mendengar permohonan Eunha. Bahkan dia tak tau harus berkata apa. Sudah terlanjur.

"Kau yang menginginkannya bukan. Apa kau bodoh? Aku benci orang bodoh," ujar Yoongi sarkatis. Dan Eunha yang mendengar ucapan dingin Yoongi langsung melepaskan pegangannya.

"Apa sampai di sini kepedulianmu brengsek. Kau tahu seberapa keras aku mencoba menahannya. Kau tak pernah mau menatapku sekejap saja. Apa tak ada sedikit pun ruang yang tersisa untukku?" tutur Eunha dengan nada yang sudah cukup naik.

"Jangan bersikap seolah-olah kau saja yang menderita. Ingat, aku disini juga tertekan, dan ini permintaanmu. Maka sudah kukabulkan. Jadi jangan meminta lebih dari ini Eunha." Jawab Yoongi, yang tetap pada posisinya memunggungi Eunha.

"Pergilah! Semoga suatu hari nanti jika aku bertemu denganmu. Aku melupakanmu!" teriak Eunha dengan air mata membanjiri wajah mulusnya pada punggung Yoongi.

Tampa pikir panjang, Yoongi meninggalkan Eunha di ruangan itu dengan suara tangis yang sudah tertahan lagi.

***

Pagi ini begitu cerah, terlihat seorang gadis di dalam sebuah pesawat. Dia menatap keluar jendela, dengan tatapan bahwa dia tak rela pergi jauh dari sini. Dan sebelum pesawat ini berangkat, dia menelpon seseorang.

"Oppa, aku akan sampai di seoul. Tiga jam lagi," kata gadis itu, yang langsung menutup ponselnya.

Namun, sesaat kemudian dia menatap awan sambil mengembangkan  senyumnya.

'Karena sampai saat ini, aku masih bingung. Harus kembali mengingat masa lalu yang terlupakan. Atau menjalani apa yang sudah terjadi' Batin Eunha








painful love [Complected]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang