Pt. Majalah

5K 484 19
                                    

Pembunuhan itu terjadi 5 tahun yang lalu. 9 korban dibunuh secara berantai dalam 1 hari. Letak kejadian pembunuhan itu tepatnya di sebuah rumah besar. Jika kalian mendengar cerita warga penghuni dataran tinggi tersebut, maka yang terdengar adalah,

"Tuan rumah serta istri dan anaknya dibunuh di rumahnya sendiri, si pelaku juga menjadikan rumah tersebut sebagai aksi pembunuhan berantai nya selama 2 malam, sampai saat ini pelaku belum ditemukan"

Dan sejak itu juga, tidak ada yang mau tinggal di rumah besar maupun di kelilingnya tersebut.

Narasumber : Kun, 2013

...

"Bagaimana?, sudah membaca majalah kuno nya?" Si pemilik suara bernama Lee Tae Yong itu duduk di sebelah sahabatnya yang baru saja membaca majalah yang menurutnya tidak penting.

"Ku rasa ini sedikit membantu, Yongie" Jung Jae Hyun menaruh majalah yang tadi dibacanya ke meja.

"Membantu apanya!, mimpimu akan semakin buruk jika kamu terus saja mencari tahu tentang mimpi mu tadi malam" Taeyong menggeleng pelan lalu menyesap kopi nya.

"Kamu benar, menjadi orang yang selalu bermimpi buruk walaupun sudah membaca doa itu sulit!" Jaehyun menghempaskan tubuhnya ke senderan sofa.

"Dimana Mark?" Tanya Taeyong untuk mengalihkan topik pembicaraan.

"Aigoo, si silent itu dimana ya?" Jaehyun malah membalas pertanyaan Taeyong dengan pertanyaannya.

"Yak!, jangan panggil dia seperti itu!, eyy" Taeyong menatap malas sahabatnya itu.

"Memang benar kok!, kalau dia tidak silent, bukannya dia bisa bicara?, lagi pula tidak berguna juga Taeil Sunbae menjadikan kita berdua satu kelompok pencarian berita dengan si bisu itu!" Jaehyun tidak sadar jika di belakangnya ada orang yang sedari tadi ia hina.

"Jaga ucapanmu Jung Jae Hyun!" Taeyong membentak pelan Jaehyun.

PRAAAANG!!!

Jaehyun dan Taeyong menoleh ke arah sumber suara. Mark yang membuat kekacauan itu pun membungkuk sopan lalu membersihkan makanan yang terjatuh ke lantai dan bercampur dengan serpihan beling piringnya. Taeyong mendekat ke arah Mark, lalu ia menepuk pundak Mark.

"Kamu tidak apa apa?" Tanya Taeyong.

Mark mengeluarkan note kecilnya dan pulpen dari sakunya lalu menuliskan sesuatu di sana.

'Aku tak apa sungguh, terimakasih sudah mengkhawatirkan ku, Taeyongie Sunbae'

Itulah kalimat yang dibaca oleh Taeyong setelah Mark menuliskannya.

"Ku bantu membersihkan ya?" Taeyong ikut membersihkan kekacauan itu.

Mark kembali menuliskan sesuatu dan menunjukan note nya ke arah Taeyong.

'Tidak perlu Taeyongie Sunbae aku bisa membersihkannya sendiri'

"Aku bantu Mark, aku tidak menerima penolakan" ucap Taeyong.

"Cepatlah Taeyong!, kita harus mengumpulkan informasi tentang comeback nya NCT!" Ucap Jaehyun malas.

"Ah iya, ayo Mark, kita harus mencari berita hari ini" ucap Taeyong.

...

Seorang namja dengan surai kremnya itu tengah melangkahkan kaki jenjangnya di sebuah rumah bercat biru muda. Ia merasa lelah hari ini. Bagaimana tidak lelah?, ia harus sekolah, les bahasa inggris, les matematika, dan mengikuti ekskul. Lelah bukan?, tapi dia tidak mengeluh sama sekali. Semua kegiatannya itu adalah permintaan ayahnya.

"Aku pulang, Ibu, Ayah" ucap namja itu berusaha menghilangkan rasa lelahnya saat masuk ke dalam rumahnya.

Namun, tidak kunjung jawaban dari Ibu maupun Ayahnya. Mungkinkah mereka sedang berada di perjalanan bisnis?

"C-Chen-L-Le, ugh!"

Si namja bernama Chenle itu kini menatap ayahnya yang sudah jatuh di lantai berlumuran darah dan luka.

"Astaga!, siapa yang melakukan ini pada ayah?, dan dimana Ibu?" Chenle kini mendekat ke arah ayahnya.

"C-Chenl-Le, c-ce-pat p-per-g-i"

Sang ayah, Zhong Chen mengusir anaknya itu.

"Apa?, bagaimana bisa ak-"

"C-CEPAT CHENLE!"

Kini dengan berat hati Chenle keluar dari rumah besarnya. Saat Chenle sudah berada di gerbang rumah dengan isak tangisnya, suara jeritan sang ibu terdengar sangat jelas. Chenle menatap rumahnya. Pintu besar rumah tersebut terbuka perlahan. Keluarlah seorang namja berhoodie hitam. Lampu rumah Chenle yang tiba-tiba padam membuat Chenle tambah ketakutan.

"Tuhan lindungilah aku, Ayah dan Ibu" mohon Chenle.

Dengan cepat Chenle lari menjauhi rumahnya itu.

── One Day Two Night [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang