"Carilah bantuan cepat!, aku harus memperhatikan orang itu agar jika dia melarikan diri aku tahu!" Perintah Renjun.
"Baiklah tunggu aku!" Jeno langsung berlari ke arah jalan raya.
Renjun lihat pelaku yang menyeret tubuh kecil sudah tak berdaya itu memasuki rumah Chenle. Tapi, Renjun salah berpendapat jika pelaku nya hanya ada satu. Ternyata pelakunya memiliki komplotan. Nafas Renjun mulai tersenggal-senggal karena dadanya kini tertancap pisau. Entah datang dari mana kini si pelaku yang menusuk dada Renjun mencabut pisaunya dan ditusukan berkali kali ke arah dada Renjun. Darah Renjun mengalir dengan deras. Bahkan, mulutnya juga mengeluarkan darah. Si pelaku yang menusuk dada Renjun dari belakang itu mulai menyiksa Renjun lagi. Bagaimana tidak menyiksa namanya?, jika daging tangan Renjun di potong hingga memperlihatkan tulangnya. Renjun terjatuh tak berdaya ke tanah. Si pelaku membalikan tubuh Renjun. Pisau yang di pegangnya kini tertancap di perut Renjun. Nyawa Renjun sudah tidak ada entah sejak kapan. Pelaku itu menusuk perut Renjun berkali-kali hingga usus perut Renjun berkeluaran.
"Kamu tampan sekali anak muda, tapi sayang, aku seorang namja yang memiliki paras lebih tampan, aku tidak suka ada namja yang tampan selain aku, ku berikan hadiah untukmu karena sudah menjadi namja tampan" ucapnya.
Kini si pelaku mengambil pistol miliknya dari jaketnya. Pistol tersebut diarahkan ke mulut Renjun.
"Mulutnya atau kepalanya yah?"
Padahal, Renjun sudah tidak bernyawa. Tapi si pelaku benar benar belum puas jika hanya seperti itu. Pistol tersebut ia tarik lagi. Peluru yang ada di pistol tersebut dikeluarkan hingga tersisa 3 peluru saja.
"Yang pertama untuk mulutmu, tampan"
Si pelaku menembakan peluru pertamanya ke mulut Renjun. Darah kembali mengalir di akar pohon itu.
"Yang kedua untuk otak cerdas mu, sayang"
Peluru kedua ia tembakan ke kepala kanan Renjun.
"Heum..., peluru terakhir kemana ya?, ah, ke arah kejantanan mu saja yah, kamu sudah tidak bisa menghasilkan anak lagi karena sudah mati benarkan?, baiklah"
Dengan tega, si pelaku menembakan peluru terakhirnya ke kejantanan Renjun.
"HAHAHAHA!, Aku lah yang tampan setelah kamu mati anak muda"
...
"JAEHYUN!!!!!, AISH!, Anak ini kenapa mengompol di atas sofa sih!"
Jaehyun langsung terbangun dari tidurnya.
"Ha?, apa?" Tanya Jaehyun bingung.
"Ish, jangan bilang kamu bermimpi sedang berhubungan intim!, ey" Taeyong memalingkan wajahnya ke arah Mark.
"Apanya!, aku bermimpi ada seorang pelaku yang menembakan peluru ke arah kejantanan seseorang!!!" Jaehyun berteriak.
"BWAHAHAHAHAHA!, Dan kamu pipis?, menjijikan!" Taeyong kembali tertawa.
Dan kini bukan Taeyong saja yang tertawa, melainkan Mark tertawa tanpa suara.
"Aih!, sudah jangan mengejek ku lagi!" Jaehyun langsung menuju kamar mandi.
"Jangan lupa membersihkan sofa nya" ledek Taeyong.
Mark menepuk pundak Taeyong. Taeyong yang masih tertawa itu menatap Mark.
"Ada apa heum?" Tanya Taeyong seraya mengusap sudut mata nya yang mengeluarkan air mata karena asik tertawa.
'Jaehyunnie Sunbae kenapa selalu bermimpi buruk?, apa dia tidak pernah membaca doa ketika ingin tidur?'
"Entahlah, sejak kecil dia memang seperti itu" jawab Taeyong lalu mengusap kepala Mark.
"AKU INGIN KE RUMAH BIRU MUDA ITU!, LIAT SAJA!" Pekik Jaehyun kesal dari kamar mandi.
"LEBIH BAIK KAMU MANDI DULU!, DASAR JUNG JOROK"
Taeyong dan Mark kembali tertawa.
...
"Yakin tetap mau ke sana, Jae?" Tanya Taeyong.
"Iya!, aku tidak mau dihantui oleh mimpi buruk tentang rumah itu lagi!" Ucap Jaehyun.
'Bolehkah aku ikut?'
Jaehyun dan Taeyong yang membaca note Mark langsung saling bertatapan.
"Tid-"
"Kita ke sana bertiga!" Ucap Taeyong.
"Eyy" Jaehyun memutar bola mata nya malas.
'Yeay!, terimakasih Taeyongie sunbae'
"Sama sama Mark" ucap Taeyong.
"Sudahlah aku harus mencari letak rumah itu dulu!" Jaehyun mengeluarkan ponselnya dan mengetikan sesuatu di kolom prncarian.
Letak pembunuhan berantai rumah biru muda di dataran tinggi
Itulah yang Jaehyun ketik. Banyak hasil pencariannya. Jaehyun mengeklik sesuatu di ponselnya.
"Di sini tertulis alamatnya, apa ini akurat?, tunggu dulu!, narasumbernya sama seperti yang di majalah, Kun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
── One Day Two Night [✓]
Mystery / ThrillerCast 18 Member NCT Cerita ini mengandung kekerasan, disarankan yang gak suka ff ini gak usah baca, makasih. Sekian..., maacih>< -Dbny2018