3 - The Truth [END]

893 140 51
                                    

PART III

-----------------------------------------------------------

Artemis meremas benda merah, berkatup, serta berair itu bagai memeras jeruk nipis. Memasukkan tetesan merahnya ke dalam mulut seorang pria berwajah tampan yang kedua matanya tertutup erat.

Lalu menunggu.

Dan menunggu.

"Sial!" Artemis memalingkan wajahnya dari kasur berseprai sutra kepada Zeus yang bersedekap di sisinya. Wajah cantiknya dipenuhi amarah hingga memerah. "Kau berbohong kepadaku, Zeus! Ini sudah satu minggu dan tidak ada perubahan!"

Zeus---dengan wajah kudanya---menggelengkan kepala santai, tangannya mengusap sisi wajah Artemis dengan lembut, membuahkan tepisan kejam dari si empunya. "Jangan marah begitu, Artemis. Nanti kecantikanmu memudar, lho."

Tidak lama kemudian sebuah raungan murka terdengar dari langit-langit kamar tidur Artemis. "S-U-A-M-I-K-U. Kau tidak sedang M-E-N-G-G-O-D-A dewi mungil tukang kelayapan malam-malam itu, bukan?!!"

"Hah..." Zeus menghembuskan nafasnya pasrah seraya mengangkat kedua tangannya ke atas tanda menyerah. "Tidak Heraku tersayang."

Hening.

Dengan cepat Zeus memalingkan wajah sebalnya ke arah Artemis lalu berucap lirih. "Sejak masalah tahun lalu itu Hera jadi begitu protektif dan memantauku kemana pun aku pergi. Rasanya sungguh menyebalkan."

Artemis memutar bola matanya malas. "Itu pula salahmu, Pak Tua! Tidak seharusnya kau menghamili gadis fana. Kebiasaanmu wajar saja menumbuhkan Hera menjadi sosok yang begitu pencemburu, dasar Kerdus!!"

Zeus mengernyitkan wajahnya penuh kegelian. "Tapi itu isi perjanjian kita, bukan? Kau harus memberikanku satu wanita dan kau akan mendapatkan kekasihmu untuk hidup kembali?"

Artemis tidak membalas perkataan Zeus dan matanya tetap terpaku kepada sesosok pemuda yang selalu mengisi relung hatinya ratusan---atau mungkin ribuan?---tahun belakangan.

Endymion.

Pemuda yang kini diam-diam dalam hati ia panggil dengan nama Wonwoo.

Entah mengapa jika memanggil dengan nama aslinya, selalu berhasil membuat dada Artemis sesak karena teringat kenangan masa lalu yang menyakitkan.

Dahulu ia dan Endymion begitu dekat. Mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai dan saling menguatkan satu sama lain. Walau saat itu ia lebih dikenal sebagai Selene dan bukannya Artemis seperti sekarang ini.

Endymion adalah seorang raja awal Elis yang adil dan dikagumi oleh seluruh rakyatnya. Setiap malam ketika bulan telah datang, mereka akan bertemu dan sesekali melakukan hubungan sampai fajar menyingsing. Membuat saudara kembarnya mengemban tugas dua kali lipat.

Berkat kecintaan mereka yang terlalu besar satu sama lain. Zeus pun akhirnya menawarkan dua pilihan kepada Endymion; ingin tetap hidup menjadi seorang manusia dan mati suatu hari nanti atau menjadi muda dan abadi sehingga bisa bersama dengan Artemis selamanya.

Dan tentu saja Endymion memilih pilihan kedua. Pilihan yang membuatnya tetap awet muda hingga detik ini dalam kondisi yang... Tertidur tanpa pernah membuka kedua matanya.

[✔]  Selene || Soonhoon (BxB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang