Alanza Family

7 3 2
                                    

Hari ini keluarga Alanza baru saja pindah kerumah baru mereka yang berada di daerah Pondok Gede, Jakarta Selatan. Dan yang pastinya, mereka akan sangat sibuk membereskan barang-barang mereka. Rumah yang hampi 22 tahun ditinggalkan oleh sang pemilik, tentunya meninggalkan berbagai macam hal kan?.
Ailani menatap ngeri seluruh penjuru ruangan dirumah itu. Huh~ benar-benar berantakan dan kotor!
Dia saja ngeri melihatnya, lalu bagaimana reaksi Alice adiknya ketika melihat kamarnya nanti? Hahahaha.. alice pasti akan berteriak seperti orang gila dan menyuruh dirinya untuk membersihkan kamarnya. Dasar adik yang tidak tau diuntung ya?

"Alice! Tolong angkatin barang-barang yang masih ada di mobil dong sayang, bareng Exel!"
Panggil Mom dari arah dapur.

Alice yang sebenarnya mendengar, pura-pura tidak tau dan sangat ogah untuk disuruh mengangkat barang. Ia pun mendatangi Ailani dilantai atas, yang sedang sibuk merapikan ruangan yang akan menjadi kamarnya.

"Kak Lan, lo disuruh Mom bantuin Exel tuh, ngangkatin barang yang masih ada dimobil" Ucap Alice yang sedang bersandar di kusen pintu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Ailani yang masih sangat sibuk, hanya melirik sebentar kepada Alice, tanpa menggubris omongan adiknya itu.

"Lo pikir gue enggak denger, Mom nyuruh siapa? Nama gue A.I.L.A.N.I ya bukan A.L.I.C.E. jadi sana lo pergi bantuin Exel!"

"Tapi gue enggak mau!"

"Resek lo ya jadi adek?! Eh lo pikir gue enggak sibuk? Lo dari tadi enggak ada kerjaan kan? Ya udah sana!"

Sewot Ailani yang sudah sangat kesal dengan sikap Alice yang sangan manja dan pemalas bak seorang Ratu yang hanya bisa mengandalkan para pelayannya.

"Ih.. gue bilang kan enggak mau! Apa susahnya sih, tinggal angkatin barang doang?" Sewot Alice balik, membuat Ailani jadi geram.

"Terus apa susahnya juga buat lo? Dari tadi kita semua pada sibuk beres-beres, sementara elo cuman duduk santai sambil main handphone kan di sofa? Keenakan banget sih lo jadi manusia?! Dan satu lagi, lo pikir kita semua disini pelayan elo yang seenak jidatnya lo suruh-suruh dan nurutin semua mau lo? Nyadar dong Al, lo itu udah kelas dua smp, bukan anak kecil yang masih harus dipopokin. Lo seharusnya bisa belajar lebih mandiri!"

"Masa bodo ya lo mau ngoceh ap-"

"Apaan sih lo berdua? Bukannya bantuin gue yang kesusahan, malah ribut disini! Terus enggak ada nih yang mau bantuin gue?" Exel tiba-tiba muncul dari balik tubuh Alice dan memotong ucapan Alice.

"Sialan lo, Al! Ya udah gue aja yang bantuin elo, Xel. Dan elo Al, gue bakalan ngingeti muka lo di neraka!"

Dengan kesal Ailani dan Exel berlalu meninggalkan Alice yang juga mengikuti dari belakang. Tapi bukan berarti Alice akan ikut membantu, melainkan ia akan kembali ke ruang tengah dan bersantai sambil memainkan gadget I-Phone miliknya. Namun saat sedang asyik dengan ponselnya, tiba-tiba...

Ngiiiittt..
Ngiiiittt..

Terdengar suara pintu lemari yang terbuka, membuat Alice sontak menoleh ke arah sumber suara. Entah karena apa, jantungnya mendadak berdegup dua kali lipat dari sebelumnya.
Ia terus saja memperhatikan pintu lemari itu, takut-takut akan ada sesuatu yang muncul disana dan...

.
.
.
.
.
.
.
TBC
#Mian.. sambungannya akan berlanjut di bagian 2.
#Semoga sahabat Wattpad syukakk bacanya. Oyi jgn lupa utk like and komet yah😅

 Hello MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang