Ku sarankan untuk baca ulang part terakhir kali di Update(Kan Sedikit ini kan yah) karena sudahku ku tulis di atas, ini adalah revisi selama beberapa lama aku mencari ilham untuk part terakhir ini.. Ya ampun ini part terakhir. Semoga Masih ada yang teratrik baca part ini, tertarik aja yahhhhh :V. Oh iya ff baru ku sudah Up di work ku, Silahkan Chack yah.
Oke, kalau sudah baca lagi part terakhir,,,,, kita mulai. Bismillah....
***
Aku mengedarkan pandangan dijalan halte ini, dan aku akan bertemu pada Jieun hari ini. Aku menyadari tak baik membiarkan masalah ini telah berlarut-larut. aku tidak ingin jadi orang egois. Kalau Taehyung tidak ingin menjadi pacarku, aku tidak masalah, yang jelas aku harus bisa menyingkir kan kekecewaan ini para Jieun dari hatiku.
Hari ini aku memakai kaos dan celana pendek, dan aku merasa aneh pada Style ku, hmmm tapi aku lebih merasa aneh pada diriku yang menganggap pakaianku konyol, sejak Kapan aku jadi berfikiran untuk mengubah Style ku.

Saat aku sampai pada cafe yang telah ku rencanakan untuk bertemu dengan jieun, aku merasa familiar sekali. Hmm cafe bernuansa ini?
Aku menyebrang dengan cepat, dan mendorong pintu cafe itu, berhenti sejenak mencari dimana lee Jieun berada, aku mengedarkan pandanganku kembali. Ah, iya aku ingat, disini Taehyung menutuskan aku.
Tapi saat aku masih mencari dimana jieun, mataku menangkap sosok lelaki seusiaku mungkin, atau seo joon. Pria itu memakai jaket biru, berjalan kearahku sembari melipat tangan didada.

Saat mata ku bertemu dengan matanya, dia mengedip nakal padaku, mambuatku melotot. Lalu dia melewatiku dan keluar cafe.
Sialan. Mengapa aku gerogi sekarang.
****
Aku duduk di depan Jieun dan dia menatapku dengan takut takut, hmm memang aki ingin memakannya, apa?
"Jiyeon, soal. Taehyung... "
"Sudahlah jieun. Aku sudah tidak masalah. Jika memang dia tidak mau. Yah Sudah, dan jika kau ingin bersamanya Silahkan saja." jawabku tulus.
"Tidak Jiyeon. Aku sudah bersama Park seo joon. Aku mencintainya. Dan kisahku bersama taehyung sudah sangat lama. Aku tidak ingin membahasnya." jawabnya malu malu.
Hmmm dia telah teralihkan rupanya. Syukurlah.
"Jiyeon, Kita masih berteman?"
"Tentu saja!" jawabku semangat.
"Terimakasih."
Sekarang, semoga saja aku bisa berlapang dada, bisa menerima nya pergi, menerima taehyung pergi. Biarkan dia dengan keinginannya. Dan aku akan buang rasaku untuknya.
***
Duahari berlalu, aku merasa semua baik baik saja, orang tuaku masih sesibuk seperti biasa, tapi aku bersyukur ada kakak lelaki ku yang sangat baik. Dia rela menemaniku. Tapi aku tidak mau egois biarlah dia dengan kesenangannya juga dengan jieun disana.
Aku sekarang sedang berjalan ke halte menuju sekolah, dan aku sedikit mengubah gayaku.
Entah kenapa aku sudah tidak nyamanan dengan kaos dan segala macam itu, aku mengepang rambuku dengan rapi, dan mengoleskan bedak beserta lipstik soft pada bibirku, dan memakai eyeliners pada kelopak mataku, juga mengubah gaya pakaianku.
aku menengok kekiri, pada suara gaduh motor yang menyamai langkahku. Saat seseorang dibalik helm itu membuka helm nya, aku kaget bukan main. Dia...
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Cupcakes
General FictionBagaimana jika suatu hari, semua dalam dirimu berubah saat kau bangun dari tidurmu, semua nya! Bahkan status mu?. jiyeon tak pernah nyangka, disuatu malam, semuanya sudah berubah, dia tak tahu bagaimana dan untuk apa semua itu terjadi. (BERLANGSUNG)...