Hyunji memperhatikan figura kecil ditangannya. Ada foto appa-nya, eomma-nya, dan dirinya sedang tersenyum.
Perlahan, air mata kembali lolos keluar membasahi pipi gadis tersebut.
"apa kabar kalian disana? Pasti sedang bersenang-senang... Beda dengan anak kalian yang lemah ini... Aku sangat terpuruk disini seperti kata Jimin tadi..." ucap Hyunji. Air matanya semakin deras mengalir.
Ia segera menghapus air matanya dan tersenyum."Aku harap aku bisa kembali melihat kalian... Di surga" gumam Hyunji.
Ia meletakan kembali figura tersebut di atas laci sebelah kasurnya."jam berapa sekarang.." Hyunji melihat jam dinding.
04:28
"pantas aku sangat lapar..."
Hyunji bangkit dari kasur lalu berjalan keluar kamar. Gadis tersebut menuju dapur dan membuka salah satu rak kemudian mengambil satu cup ramen instan.
"untung masih ada ini... Mungkin cukup untuk sebulan"
Hyunji memperhatikan rak dapur tersebut yang penuh dengan ramen cup.
Ya.. Karena makanan itu yang paling murah.
Hyunji membuka plastik cup nya lalu membuka perlahan penutup cup. Ia mengambil bungkus bumbu di dalamnya lalu membuka dan memasukan bumbu kedalam cup satu persatu lalu menuangkan air panas secukupnya, kemudian ia membawa ke ruang tengah. Tak lupa ia membawa sumpit dan segelas air.
Ia menaruh semua di meja dan duduk lalu menyalakan tv. Sambil menunggu mie matang, ia mencari channel yang menurutnya menarik
"hahh... Tidak ada yang menarik"
Hyunji terus memencet tombol remote tetapi tetap tidak ada yang menarik perhatiannya. Hingga suara Bel pintu berbunyi.
"siapa yang datang sore-sore begini?"
Hyunji berjalan menuju pintu dan melihat siapa yang datang dari kamera pengintai.
"Jimin?!"
"Bagaimana ia tahu apartemenku?!"
Hyunji membuka pintu perlahan dan terlihat sosok tersebut didepan mata.
Ia hanya bisa menunduk."a-ada apa?" tanya Hyunji gagap.
"tidakkah kau menyuruhku masuk dulu, kau tau? Kau lama sekali membuka pintu" ucap Jimin.
"emhh.. Kalau begitu masuk lah.."
Jimin segera masuk. Hyunji menutup pintu dan mengikuti Jimin dari belakang.
"bisakah tuan rumah didepan? Aku tidak tau harus apa..." protes Jimin.
Hyunji berjalan perlahan melewati Jimin. Jimin mengikuti."silahkan duduk... Aku akan siapkan minum" ujar Hyunji.
"tidak usah... Aku tidak lama disini.."
Elak Jimin. Ia sudah dalam posisi duduk.Mendengar itu, Hyunji segera duduk dan posisinya menghadap Jimin. Ia membiarkan ramen cupnya yang sudah matang dari tadi.
"ada apa datang kesini..?" tanya Hyunji masih tetap menunduk.
"apa kau abis membuat ramen? Mengapa tidak dimakan?" Jimin malah bertanya balik.
"itu... Tidak enak rasanya makan didepan tamu.." jawab Hyunji. Sebenarnya ia menahan lapar. Bahkan perutnya sudah membuat konser di dalam sana.
Jimin memutar bola matanya."aku tau hari ini kau baru makan roti yang aku berikan tadi pagi.. Bahkan itupun tidak habis.."
"eh?? Bagaimana kau tahu?" kini Hyunji sedikit berani menatap Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Star And Big Star
DiversosYang awalnya si bintang kecil di bully oleh si bintang besar, hingga si bintang besar jatuh pada bintang kecil. Apakah mereka akan terus berjauhan? Atau malah menjadi bintang yang berdampingan?