Pagi itu, kami kedatangan murid baru. Kata teman-teman sih dia...
"..Ya, kali ini ada murid pindahan yang baru masuk ke kelas kita,"
"Pagi, teman-teman," teriak anak baru itu. Kelas pun tiba-tiba terlonjak dan terdiam melihat anak baru itu. Dia berjalan dengan tangan yang melambai-lambai seperti anak-anak. Wajah nya kecil dan lebar dan mulutnya tersenyum dengan imutnya. Rambutnya pendek sebahu, dan melambai-lambai selagi dia berjalan. Aku memandangnya dengan aneh.
"Perkenalkan, namaku Nia Rianti, 16 tahun," kata nya sumringah. "Dan cita-citaku,.."
"Aku ingin menjadi SUPERHEROO...!!" katanya dengan sedkit tertawa. Perangainya yang manis membuat teman sekelas bersorak. Sesaat keadaan sangat ramai. Anak-anak laki-laki berteriak-teriak memuji keimutan Nia, ada yang berteriak ingin menjadi "superheronya", ada juga yang mengajak nya menikah. Sedangkan anak-anak perempuan berteriak-teriak seperti melihat boneka imut yang berjalan.
"Haha... Superhero ya?" kata Randy sambil melirikku. Aku membalas tatapannya dengan sebal. "Bagaimana menurutmu, Zal?"
"Superhero, ya?" aku membetulkan duduk ku. "Jangan bercanda!" gumamku sebal. Nia sepertinya mendengarkan gumaman ku sambil menggelembungkan pipinya dan melihatku dengan sebal.
Superhero. Seseorang pahlawan yang memiliki kekuatan super dan menolong orang-orang yang dalam kesulitan. Seorang superhero juga melawan kejahatan dan menegakkan keadilan. Jangan beracanda. Aku tidak yakin bakal ada seorang superhero di negeri ini. HOAX! Jika pun ada, tidaklah mudah untuk mengubah negeri ini.
Jam pulang,..
"Aku pasti bisaaa!!" suara teriakan terdengar dari kelasku, membuat orang yang lewat terhenti sejenak di depan kelas. Aku sedang mengukir sebuah topeng kayu, dan di depanku Nia Rianti melihatku dan berteriak di depan muka ku.
"Aku pasti bisa jadi suuuuperhero! Mengerti?" teriaknya sebal. Aku menatapnya dengan heran.
Huh?
"Jangan dekat-dekat aku, mau kena pisau?" kata ku sambil menodongkan pisau ke wajahnya. Dia pun tersentak kaget dan mundur ke belakang.
"Sudahlah, kamu tidak akan bisa jadi superhero," lanjut ku sambil meneruskan ukiranku. Nia melihatku dengan muka marah. "Memang kenapa tidak bisa?? Apa alasan nya kok kamu ngomong gitu?"
"Gini, ya cewek aneh. Sekarang itu tidak benar-benar ada yang namanya kejahatan. Kejahatan di negri ini sudah sangat banyak dan itu sudah menyatu dengan kebaikan, yah bisa dibilang sudah menjadi abu-abu," jelas ku. Nia melihatku dengan wajah menentang.
"Jujur aja, ya.." aku membalas tatapannya. Wajahnya semakin serius.
"Aku engga ngerti kamu ngomong apa, hehe," katanya santai. Aku kaget.
"Hahaha, gini ya Nia," kata Randy tiba-tiba sambil mendekatkan kursinya ke mejaku.
"Kamu tau rokok, kan?" tanya Randy pada Nia. "Yup, aku tau kok,"
"Nah, rokok itu kan berbahaya dan tak ada bagusnya buat tubuh manusia, dan hanya menghamburkan uang saja, kan? Nah, berarti perusahaan yang memproduksi rokok adalah organisasi kejahatan, " jelas Randy.
"..jadi kalau kamu jadi superhero, apa yang akan kamu lakukan untuk melawan kejahatan itu?" lanjutnya. Nia tertegun mendengarnya. Dan dengan ragu dia menjawab, "Umm, aku akan memberhentikan perusahaan rokok itu!"
Aku menghela nafas, "Tapi kalau kamu memberhentikan perusahaan rokok itu, bakal banyak orang yang mati kelaparan karena tempat mereka bekerja sudah kamu berhentikan, jadi sama saja kamu yang membunuh jutaan orang di negeri ini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOAX
Short StorySuperhero. Seseorang pahlawan yang memiliki kekuatan super dan menolong orang-orang yang dalam kesulitan. Seorang superhero juga melawan kejahatan dan menegakkan keadilan. Jangan beracanda! Aku tidak yakin bakal ada seorang superhero di negeri ini...