Silver Lining

5.1K 694 207
                                    

Gerimis turun pelan-pelan di tengah musim gugur yang cukup dingin, tangannya dengan sigap melindungi tas tangan yang sejak tadi dipegang untuk melindungi berkas-berkas penelitian ilmiahnya. Jika saja jam mengajar bisa sedikit dimajukan lebih awal maka profesor muda itu tak perlu pulang ke rumah terlalu sore seperti ini. Ia sedikit mengutuk asistennya yang tiba-tiba ditugaskan untuk menghadiri seminar di luar negeri oleh dekan fakultas tempatnya mengajar, gelar profesor yang diterimanya di usia dua puluh delapan tahun pada dua tahun yang lalu tidak serta merta membuatnya dielu-elukan, bahkan lebih parahnya beberapa profesor senior seringkali meremehkan elektabilitasnya.

Nilai tingkat kecerdasan Kim Mingyu, profesor muda yang sejak tadi berteduh di bawah kanopi sebuah toko bunga itu melebihi Einstein,  menyebabkan kinerja otak profesor Kim dua kali lebih cepat dalam mencerna dan menerima informasi, serta persepsi yang diterjemahkan oleh panca indra miliknya lebih peka dan sensitif dari kebanyakan orang normal lainnya, bisa dibilang sedikit mengalami anomali. Synesthesia Syndrome begitu para ahli menyebutnya. Profesor Kim merasa tidak masalah dengan sindrom yang ia alami, menurut pemikiran positifnya itu adalah pemberian Tuhan yang langka. Kim Mingyu mempersepsikan sesuatu tidak dengan alat indra yang semestinya.

Sewaktu menempuh pendidikan di sekolah menengah, ia pernah dituduh sebagai pecandu LSD oleh pihak sekolahnya dikarenakan Kim Mingyu selalu mempersepsikan bahwa rasa sup kentang buatan kantin sekolah itu berbentuk elips atau aroma kopi yang digiling memiliki warna cokelat atau wujud warna merah muda adalah serupa bunga frangipani yang mekar tak kenal musim. Kim Mingyu anak autis. Kim Mingyu selalu berhalusinasi. Kim Mingyu ini lah. Kim Mingyu itu lah. Berbagai macam bentuk julukan telah dikubur Mingyu dalam-dalam. Ketika beranjak dewasa, Mingyu menyadari bahwa ia dapat melihat warna aura yang terpancar dari orang lain. Ada yang berwarna merah, jingga, kuning, nila, biru, hijau, bahkan percampuran beberapa warna.

Mata Mingyu lama-kelamaan mulai terbiasa dengan warna-warni yang terpancar dari setiap orang yang ditemuinya. Sebelumnya, ia merasa pusing dengan pijar-pijar tak kasat mata yang mengganggu indra penglihatannya. Sebagai pengamat yang baik, ia akan mulai menebak-nebak karakter orang itu dengan warna yang terpancar di sekeliling tubuh mereka. Terlalu banyak warna yang sama, sampai akhirnya Mingyu menyadari bahwa dua orang dengan warna yang sama dan saling berpijar satu sama lain ketika mereka berdekatan akan menjadi belahan jiwa suatu saat nanti. Meskipun warnanya sama, tetapi jika saat bertemu tak saling berpijar maka orang itu bukan belahan jiwa. Kim Mingyu akan dengan mudah mengetahui siapa akan bersanding dengan siapa.

Sayangnya, itu tidak berlaku untuk dirinya sendiri. Aura Mingyu berwarna emas, salah satu warna murni dalam tingkatan warna aura. Warna ini tidak bersanding dengan warna yang sama, ia harus menemukan pijar perak, warna murni yang lainnya. Mencari seseorang dengan pijar perak sama seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Susah dan terkesan tidak mungkin jika takdir tak benar-benar baik.

"Maaf Tuan, boleh bergeser sedikit? Saya akan memindahkan keranjang bunga." Lamunan Mingyu yang berlalu sejak tetes gerimis pertama tadi buyar begitu saja mendengar suara berat nan lembut dari pemuda di sebelahnya.

"Oh iya, baiklah. Maaf sudah menyulitkanmu." Profesor muda itu balas tersenyum kepada pemuda manis dengan mata rubah dan rambut hitam pekat.

"Tidak apa-apa Tuan, apakah anda akan terus berteduh?" Pemuda itu kembali bertanya pada Mingyu, sejujurnya Mingyu bukan orang yang pandai berbasa-basi lagipula tingkat toleransinya terhadap percakapan tak penting sangatlah rendah.

"Iya hujan masih sangat ..."

"Sudah berhenti sejak lima belas menit yang lalu, Tuan." Pemuda manis itu terkekeh kecil melihat Mingyu yang terkejut karena terlambat menyadari bahwa hujan telah reda sejak lima belas menit yang lalu akibat lamunan kosongnya.

Silver Lining [Meanie] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang