Jantung Agatha masih berdebar, padahal cowok itu sudah pulang. Agatha berteriak waktu ingat perkataan Alga sebelum pulang.
"Nice dream Tha. Mimpiin gue ya."
Rasanya jika jantung punya kaki, mungkin jantungnya sudah berlari ke Korea menemui jodohnya Park Chanyeol.
Agatha berbaring, menatap langit kamarnya. Lalu beralih ke kamar mandi, membersihkan diri lalu tidur. Tapi waktu di kamar mandi, ia ingat adegan film horor itu membuatnya takut setengah mati.
Dan Agatha hanya perlu berdoa semoga sosok hantu itu tidak muncul dan tidak terjadi mati listrik. Baru saja ia berdoa seperti itu, kejadiannya benar-benar terjadi. Dan Agatha teriak pada saat mati listrik itu terjadi.
Untung saja hanya satu menit. Setelah selesai cuci muka dan gosok gigi, pun Agatha lari ke kamar. Lampu kamar ia matikan, dan menyisakan bintang-bintang di langit-langit kamarnya. Hiasan bintang itu ia minta pada ayahnya pada saat umurnya masih 5 tahun, sebelum ayahnya sibuk bekerja seperti sekarang.
Agatha menghembuskan nafasnya. Lalu menyerongkan badannya ke kanan, hendak menangis tapi bayangan film itu muncul lagi, ditambah ada bayangan seperti hantu. Padahal Agatha tau itu adalah bayangan bajunya yang digantung. Memang penakut.
Satu kata Alga lagi terlintas, "Kalo gak bisa tidur, lo bisa hubungin gue."
Agatha berdecak. Ya kali cewek chat duluan. Pikirnya. Terdengar notifikasi Watsaap, pun Agatha membukanya.
Alga : Tha.
Agatha membelalak. Tak menyangka jika Alga menghubunginya dahulu. Pun jarinya bergerak lincah.
Agatha : Ya?
Beberapa detik berikutnya pesan Alga terkirim.
Alga : Udh m tdr?
Mungkin itu salah satu basa-basi Alga. Agatha tersenyum.
Agatha : Gak bisa tidur.
Detik berikutnya Alga tak membalas lagi, hanya di read. Agatha berdecak, membanting ponselnya ke bantal sebelah. Lagi-lagi Alga cuek. Gak tau gimana perjuangan Agatha buat move on dan Alga dengan mudahnya merobohkan. Lagi-lagi Agatha berdecak.
Tiba-tiba saja ponsel Agatha bergetar dan detik berikutnya lagu Kokobap terdengar. Pun Agatha mengangkatnya. Tapi Agatha diam.
"Tha."
Agatha masih diam, tapi suara disana kembali terdengar.
"Mau tidur kan?"
Agatha mengangguk, padahal ia tahu bahwa Alga tidak melihatnya. Dan ketika Alga telfon, rasa takutnya sudah mulai berkurang.
"Inget sama filmnya?" Agatha bergumam. Lalu terdengar suara berisik dari seberang. Agatha hanya bisa diam.
"Tha denger lagu ini baik-baik." Dan Agatha hanya menjawab dengan gumaman.
Detik berikutnya suara petikan gitar terdengar. Alga memainkan gitar untuknya. Dan selanjutnya, suara Alga terdengar seiringan dengan petikan gitarnya.
aku yang pernah
engkau kuatkan
aku yang pernah
kau bangkitkan
aku yang pernah
kau beri rasa
saat ku terjaga
hingga ku terlelap nanti
selama itu aku
akan selalu mengingatmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha
Teen Fiction"AWAS NABRAK MANTAN!!" Setidaknya peringatan itu yang harus Agatha waspadai ketika ia berlari atau berjalan di belokan lorong kelas. Pasalnya ia selalu menabrak Alga Afandi yang profesinya adalah mantan Agatha. "Lo ngode banget buat balikan ya Tha?"...