TokTokTok
Suara ketukan membuat Adara harus terbangun, selepas sekolah ia langsung masuk ke kamar dan beristirahat.
"Adara, bangun dek udah malem, lo gak mau makan?"tanya wanita dibalik pintu kamarnya."Hoammmm.."Adara melenguh lalu mengerjapkan matanya berusaha menbembalikan kesadaran tubuhnya.
"Dek, bangun,"ucap wanita itu lagi.
"Iya kak sebentar,"Adara langsung berdiri dan membuka pintu kamarnya.
Ia melihat kakaknya dengan kesadaran yang hampir pulih.
Wanita cantik dan anggun ini adalah kakak Adara namanya Naura, Naura Cetta Rawnie."Tumben lo tidur lama banget?"tanya Naura melihat wajah kantuk adiknya.
"Cape gue disekolah."balas Adara lalu bergegas turun kebawah.
Sesampainya di meja makan, Adara disambut manja oleh kedua orang tuanya.
Rais Cetta Brahmantyo dan Velika Felcia Cetta."Hai ma, pa.."sapa Adara yang kini telah duduk di kursi.
"Kok tumben baru bangun? Biasanya jam segini udah bawel di ruang tamu,"tanya Velika melihat raut wajah Adara yang lelah.
"Dara cape ma, disekolah banyak banget tugas. Oh iya besok kan acara camping ma, aku belum nyiapin semuanya."tutur Adara.
"Yaudah nanti mama bantu buat nyiapin, kamu makan dulu kan belum makan dari pulang sekolah."
Adara mengangguk pelan lalu segera menyeruput segelas susu coklat hangat."Butuh liburan gak?"tanya Rais melihat ke arah Adara.
Adara tersenyum senang lalu melihat ke arah kakanya itu, wajah mereka terlihat senang."Butuh lah." jawab mereka serempak.
"Emangnya mau kemana?"tanya Rais kepada kedua gadis kecilnya yang kini telah tumbuh besar dan sehat.
"Kemana kak?"tanya Adara
"Luar kota, atau luar negeri pa?"tanya Naura.
"Terserah kamu."ujar Rais.
"Aku sih mau ke luar negeri pa, tapi kan aku tahu papa sibuk kak Naura juga, jadi kita liburan di Indo aja gak papa."tutur Adara kepada mereka.
"Iya sih, Naura lagi sibuk bikin skripsi."ujar Naura menganggukan.
"Yaudah kalo gitu kita ke Bali, setuju gak?"
"Setuju pa!"jawab Adara senang.
"Oke, tapi nanti setelah skripsi dan tugas kamu selesai."ucap Rais kepada Adara.
"Siap."jawab mereka berdua kompak.
Setelah selesai makan malam, Adara kembali ke kamarnya karena harus melanjutkan tugas-tugasnya di komputernya.
Adara kini telah asik berkutik pada komputernya, jari-jemarinya yang lihai mengetik cepat keyboardnya.
DrtrrtDrrtDrrt
Ponsel Adara bergetar lalu ia segera meraih benda pipih itu dan menampilkan nomor tak dikenal dilayar ponselnya.
Ia bingung, mengapa ada yang tahu nomornya, padahal dia tidak pernah memberikan nomornya ke sembarang orang, terkecuali keluarga dan sahabatnya.Adara me-reject panggilan itu, lalu kembali fokus kepada komputernya.
Tak lama ponselnya kembali bunyi, dan terus-menerus berbunyi. Adara menghela nafas berat, akhirnya ia menjawab panggilan itu."Hallo.."
"Lo Adara kan? Tolong bilangin ke Dimas gue mau ikut acara camping" terdengar berat suara lelaki yang kini menghubunginya.
Adara nampak berpikir, siapa yang menghubunginya malam-malam begini. Tak lama wajahnya mulai mengangguk-angguk, dia tahu siapa lelaki ini. Fairel!
"Ngapain lo bilang sama gue?" Ucap Adara ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairel
Teen FictionHallo kawan semuaa Mampir yuk siapa tau suka sama ceritanya. Ayo langsung baca ajaa🤗🤗