Trap

4.6K 347 200
                                    

"Gimana keadaanmu?" Layla meletakkan satu parsel buah di atas meja sebelah ranjang Freya. Freya mengusap bekas luka panah Irithel yang sekarang sudah jauh lebih membaik.

"Kata dokter kalau sudah kering dia boleh pulang." Sahut Zilong yang berdiri di seberang ranjang, sedang memerhatikan cairan infus Freya yang diperingatkan suster harus segera diganti kalau sudah habis.

Clint mengangkat alis, "Tau banget, Long."

"Kemungkinan hari ini aku pulang." kata Freya mengabaikan Zilong dan Clint. "Yang lainnya gimana? Ada kabar?"

Layla menggeleng. "Nggak ada sama sekali yang bisa dihubungi."

"Nggak heran, sih." Freya tampak cemas. "Kuharap mereka baik-baik saja."

Ketiganya mengangguk. Ini sudah hari kedua semenjak kedelapan teman mereka dan Valir pergi ke Abyss. Hari ini di sekolah sempat terjadi kehebohan karena absennya Gusion dan yang lain. Sebagian besar menganggap mereka ikut di culik oleh penguasa Abyss. Karena malas menjelaskan, Layla, Clint dan Zilong hanya membiarkan siswa lain berspekulasi sesuai pendapat mereka masing-masing.

"Lalu gimana soal penyerangan Abyss ke Land of Dawn?" Zilong duduk di sisi ranjang Freya, mengabaikan tatapan tajam cewek fighter itu. "Apa ada tanggapan dari para hero petinggi?"

"Percaya tidak kalau mereka tetap tenang dan bertahan dengan rencana awal mereka?" Clint tak habis pikir saat melaporkan apa yang dikatakan Valir pada Harion Paxley. Ayah sahabatnya itu hanya mengangguk dan menyeruput tehnya lalu berkata; "Baiklah."

"Serius cuma itu?" tanya Zilong tidak percaya.

"Kalian ngasih tau kan kalau Gusion dan Lesley pergi ke Abyss?" Freya ikut bertanya.

"Ya, dan reaksinya ya gitu, sama aja. Kayaknya Tuan Paxley nggak khawatir sama sekali." Layla sendiri bingung mengapa Ayahnya Gusion bisa bersikap secuek itu.

Clint angkat bahu, "entah ia sangat yakin pada kekuatan anaknya atau memang nggak peduli."

"Tapi sekuat apapun Gusion, Alucard, Lancelot, Hayabusa dan yang lain, tetap saja pergi ke Abyss bisa sangat membahayakan mereka." ucap Zilong dan ketiganya setuju. "Kurasa kita harus melakukan sesuatu."

Clint mengangguk. "Aku sudah menghubungi Fanny, Ruby, Karina, Lolita, Johnson, Bruno, Alpha, dan Saber. Kita akan bentuk tim bantuan."

"Tunggu dulu," sela Freya, "tapi kita nggak tahu kan harus menyusul Lesley dan yang lainnya kemana?"

Layla menyeringai. "Itu urusan mudah." Ia teringat cewek ninja yang hari ini dengan cueknya tetap masuk sekolah seolah tidak ada yang tahu jati diri ia yang sebenarnya siapa. "Tapi sebelum itu kita culik dulu Hanabitch."

***

"Ini dapur mewah doang tapi nggak ada bahan makanannya." omel Valir yang perutnya sudah keroncongan. Makanan terakhir yang dia makan hanya makanan yang disediakan bagi tahanan di Abyss; roti keras dan air putih.

Valir setidaknya berharap bisa menemukan daging steak dari dapur semewah ini.

"Jangan banyak omong, ayo ikut berburu." seru Hayabusa, mengikuti Alucard yang sudah duluan berjalan keluar.

"Aku cari ikan dulu." kata Gusion pada Lesley yang sedang mengepang rambutnya. Lesley mengangguk tapi cowok itu tiba-tiba nyengir. "Gimana kalau sudah menikah nanti kita tinggal di hutan aja?"

"Hah?"

"Kedengarannya romantis. Aku cari ikan. Kamu tunggu di rumah. Lalu setelah itu kamu masak--"

"Oi, Gusion! Jangan pacaran melulu!" teriak Valir yang sudah muak melihat pasangan-pasangan di sekitarnya, "Kau juga, Lancelot!" tunjuknya pada Lancelot yang rambut panjangnya sedang di keringkan Odette menggunakan handuk.

Beauty vs The Beast; [The Cursed Child]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang