dua

33 12 6
                                    

"Hidup adalah perjuangan"

Sesuatu yang indah akan terasa sangat manis jika dilakukan dengan cucuran keringat

***




**Kriiiinnnggggg....,,

Terdengar bell sekolah berbunyi, tanda bahwa murid-murid harus segera masuk ke kelas masing masing.

Terlihat Afnan berlari-lari kecil menuju kelas seusai dari toilet untuk mengambil wudhu.
Sebenarnya tidak ada mata pelajarab untuk kelas afnan karena sudah dua minggu yang lalu ia menyelesaikan ujian, tapi ia memilih berangkat sekolah untuk mengikuti kelas tahfizd Quran.

Dengan sedikit terburu buru akhirnya afnan sampai ke kelasnya yang cukup jauh dari toilet, sebelum gurunya.

"Alhamdulillah pak guru belum masuk, kayak nya jalan ku kecepetan tadi." Ucap afnan pada teman sebangkunya dengan sedikit ngos-ngosan.

"Bukan kamu yang kecepetan, tapi emang pak guru tadi masih di kantor ngurusin SNMPTN." Jawab teman afnan.

"Tau dari mana? Sok tau," balas afnan sambil mengankat sebelah alis nya.

"Tau lah, orang aku tadi disuruh ke kantor ambil ini." Jawab teman afnan sambil menunjukan folmulir pendaftaran.

"Ooo ,," jawab afnan mangut mangut.

"Kamu ikut daftar gak? Satu kelas cuma dikasih lima folmulir untuk rangking teratas, kalau kamu gak daftar aku kasih ke rangking bawah nya lagi," jelas teman Afnan.

Afnan memang termasuk murid yang pandai, meski tidak pernah mendapat predikat bintang pelajar dan jarang mendapat rangking satu, tapi afnan selalu berada si salah satu tiga peringkat teratas.

"Gak usah, buat yang lain aja! aku gak pengen kuliah," jawab Afnan datar.

"Oh iya kamu kan abis lulus mau mondok tahfizd Qur'an, biar nanti di panggil ustadz afnan al-khafizd..,hahah"canda teman Afnan.

Afnan memang sama sekali tidak ingin kuliah dan lebih memilih mondok, tapi bukan karna ingin dipanggil Al-khafidz apalagi ustadz, tapi memang karna ingin menghafal Al-qur'an.
Malah sebenarnya afnan tidak ingin menjadi pengajar baik kiyai ataupun guru seperti yang diinginkan ibunya.

Afnan membulat kan matanya pada teman nya"apaa,,,"
kata kata afnan terpotong saat guru tahfidznya masuk dan mengucap salam.

"Assalamu'alaikum anak anak."

"Wa'laikumussalam wr. Wb." jawab murid murid serempak

""";""

Sepulang sekolah Afnan dan Latif pergi kerumah pak yai untuk mengganti lampu dan kabel listrik yang mengalami konsleting.
Afnan memang cukup tahu tentang listrik jadi pak yai biasa menugaskan afnan untuk urusan listrik yang sifat nya ringan.

Sekitar pukul satu siang Afnan dan Latif sampai dirumah pak yai dengan membawa testpen.

Disanalah Afnan bertemu putri kembar pak yai, Farikha dan Firokha di luar jadwal mengaji, yang entah mengapa selalu mempesona.
Meski kembar tapi wajah mereka tidak terlalu mirip.
Farikha kakak Firokha memang lebih cantik parasnya, bahkan Farikha adalah primadona di kampungnya.
Tapi soal daya pikir, Firokha lebih unggul. Selain cukup pandai dalam bidang akademik dan selalu mendapat rangking yang lumayan bagus, Firokha juga pandai dalam hal agama.
Selain kitab-kitab fiqih, ia juga cukup menguasai ilmu mantek, ia sudah hafal jurumiyah, bukan hanya hafal lafadz, makna, dan penjelasannya, tapi juga hafal tasrif perkata nya, sejak lulus MA atau sederajat SMA.

Ya, putri kembar itu memang hampir tiga tahun lebih tua dariku, jadi mereka sudah lulus tiga tahun yang lalu dan mendalami ilmu agama dengan ayah nya.

Tapi bukan karna pandai apalagi cantiknya yang membuat ku menaruh hati, melainkan tetang apa yang di rasa hati.
Karna aku merasa cocok dan nyaman dengannya.
Dan tanpa sadar aku mendahului tuhan dengan berfikir bahwa dia adalah jodohku.

Namun siapa sangka,semua malah jauh dari apa yang di pikiran ku saat itu.

^^^^

Itulah takdir. Jika Ia sudah memutuskan, bahkan embun pun bisa menjadi batu

*****

Kasih kritik dan saran nya...
Aku butuh di hujani masukan

Selamat membaca
#vote me

Satu vote ⭐ satu pahala😊

Dijodohin TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang