I

5.6K 480 30
                                    

©Dedicated for Rurie-chan
#SasusakuFFSpringDay
.
.
.
.
.
.
.

DERING bel sepeda berbunyi nyaring ketika perempuan itu melewati kafe begitu saja. Senyum manis mengembang di bibirnya. Emerald matanya berbinar ceria memandang pohon-pohon sakura yang tumbuh berjajar di sepanjang jalan. Wajahnya memancarkan kehangatan. Semilir angin meniupkan helaian merah muda yang ia potong sebahu.

Dering bel sepeda itu membuat Sasuke mengurungkan niatnya untuk menyebrang. Seolah memiliki aura yang memikat, perempuan itu membuat Sasuke menoleh memperhatikan dirinya. Sesaat, pikiran lelaki itu kosong memandang punggungnya. Aroma sakura masih tersisa di sekitarnya meski perempuan itu telah menjauh. Fantasi yang menyenangkan terbentuk di otaknya, seolah waktu bergerak melambat di sekitar mereka. Hanya ada Sasuke dan perempuan itu.

Setelahnya, Sasuke menyadari hatinya berdesir melihat keindahan musim semi yang baru saja melewatinya. Perempuan berambut merah muda dengan sepeda birunya.

🌸🌸🌸
.
.
.
.
.

Babak I : Keindahan Musim Semi
.
.
.
.
.
.
.

Lonceng di atas berbunyi ketika Sasuke mendorong pintu bercat biru itu terbuka.

"Irasshaimase!" sambut seorang waitress yang berdiri di belakang meja kasir. Perempuan itu tersenyum dan menunduk memberi hormat.

"Dimana Naruto?" tanya Sasuke pada Hinata, nama perempuan itu.

"Uzumaki-san berpesan bahwa ia akan datang pukul dua belas siang," kata Hanami.

Sasuke hanya mengangguk. Sesaat ia memandang kafe kebanggaannya itu. Ia telah membangun bisnis ini selama lima tahun dengan Naruto, sahabat kecilnya.

Bangunan ini terletak di antara beberapa butik, bakery, dan restoran yang cukup ramai sehingga strategis umtuk mengembangkan usaha. Cat di luar gedung berwarna navy, akan tetapi ruangan di dalamnya bertema monokrom. Dinding dan atapnya berwarna hitam dengan lantai kayu yang tampak mengkilap. Hanya satu dinding berbentuk tiang yang membatasi dua jendela besar di cat berwarna putih dengan stripe tipis berwarna hitam. Pada dinding itu juga digantungkan beberapa penghargaan yang diraih kafe itu, termasuk tanda tangan beberapa artis yang pernah berkunjung.

Pada dinding hitam yang berhadapan dengan etalase dan dapur, tampak beberapa tipografi yang di tulis dengan warna perak, abu-abu, maupun putih sehingga tampak bersinar. Tipografi itu dibuat oleh Naruto sendiri. Empat buah lukisan bertema monokrom dengan sedikit sentuhan navy di pajang di antara tulisan-tulisan itu.

Tiga rak dinding berbentuk heksagon terbuat dari kayu berada di dinding belakang kafe. Masing-masing memiliki sebuah tanaman hijau yang menambah hidup suasana kafe. Mereka meletakkan meja kayu panjang di tengah ruangan. Sebanyak enam belas kursi putih berpermukaan bundar mengelilinginya.

Masih ada lima meja lain dengan dua kursi serupa di kedua sisinya. Dua meja diletakkan sejajar dengan meja panjang, tiga yang lain berdekatan dengan jendela. Sebuah vas dengan bunga lily di letakkan di atasnya.

Hinata membenahi letak topi fedora yang ia kenakan, mengencangkan ikatan celemek yang menutupi bagian depan kemeja merah muda dan rok hitamnya. Perempuan berambut indigo itu pun mulai membersihkan meja kafe.

Oxygen (Sasusaku) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang