[03]

59 13 0
                                    

"Elu? Lu temenan sama dia? Hahaha, pantes aja bodoh, jadi disini itu kumpulan orang-orang bodoh ya,hahahaha"

Terlihat, jimin sangat menikmati semua nya dan jangan lupakan dengan tawa jimin yang sudah lama tak terdengar pun kembali terdengar.

"Hahaha, pantes aja lu bego bego pangkat2, (hahaha)!"

"Udah puas lu?"

"Gak lah! Yang penting lu harus tanggung jawab!"

"Iyaa lu lambat banget sih, kan dari tadi temen gue juga bilang gitu, lu gak--" belum sempat yoongi menyelesaikan perkataan nya jimin langsung memotong nya.

"Udah udah lu gak usah banyak bacot, yang ada urusan disini itu dia bukan lu!"

"J-jadi apa nih?" tanya hoseok pasrah.

"Hmm, lu har--"

Suara deringan ponsel jimin pun mengehentikan perkataan nya, dan dengan cekatan jimin langsung menerima nya.

(Hyung? Ada apa?)

(Jim, kamu lagi dimana?)

(Aku lagi di cafe hyung, wae?)

(Nanti malam soomin mau ngadain party, kecil kecilan sih, but jimin harus ikut ya)

(Tapi hyung..)

(Udah ya jim ini soomin manja banget udah kaya kamu aja dia,yaudah aku tutup ya anak manja! Byeee)

Sambungan pun terputus, begitu pula dengan perasaan jimin, putus dan hancur semua.

Padahal baru saja dia merasa nyaman dan bisa tertawa, tapi satu buah panggilan dari taehyung, membuat nya harus menangis mengingat semua yang telah terjadi.

Melihat keanehan pada jimin, yoongi pun berinisiatif untuk pergi sebelum jimin sadar kembali.

"Seok, gimana kalau kita kabur aja?"

"Ah, gila yah lu yoon, gue gak mau ini ribet ntar"

"Lihat aja tuh, anak nya aja bengong gitu"

"Udah tunggu aja, mana tau dia lagi mau ngingetin sesuatu kali"

"Oh, berarti lu katain dia blo'on ya?"

"Anjeng, gak gitu juga kale, cuma kurang daya penyimpanan aja, jangan di kasarin kali yoon"

"Kan sama aja!"

Tanpa yoongi sadari, jimin sudah berbalik menatap nya dan juga hoseok.

Jimin yang saat ini berbeda sekali dengan jimin 15 menit yang lalu.

Jimin saat ini seperti bukan jimin yang tadi, jimin yang mampu tertawa terbahak-bahak dan marah marah gak jelas pun seakan akan tidak pernah ada.

Perlahan jimin mulai menundukkan kepalanya serta menaik naikan bahu nya dan jangan lupa dengan bulir bulir air bening yang mulai menetes, pertanda jimin tengah menangisi sesuatu hal.

"Maaf nih, tapi lu kenapa menangis?" ucapan yoongi pun segera membuat hoseok terkejut.

"Bukan, bukan, bukaan begitu.. "

"Lalu? Apa lu sakit?"

Kini giliran hoseok yang perihatin melihat keadaan jimin saat ini.

"Maaf kan aku, aku tidak seharusnya marah, aku seharusnya sudah memaafkan kalian, ini hanya baju biasa"

Jimin segera pergi keluar dari cafe itu masih dengan mata yang berair dan juga perasaan yang mulai menyakiti hati nya.

"Kenapa dia?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE SICK [Yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang