Sreeek.... suara pagar terbuka yang membuat gue terbangun dari sleeping beauty.
"Babeh? Bunda?, mau kemana tengah malem gini?" Tanya gue heran.
"Mau ke rumah eyang, eyang sakit. Dua minggu yang akan datang bunda dan babeh pulang ke rumah kok." Jawab bunda.
"Dua minggu?"
"Iya, kamu cari saja tumpangan menginap di rumah saudara-saudaramu."
"Trus, abang mana?"
"Abang di tanah." Jawab bunda lalu pergi tanpa basa-basi.Seketika otak gue muter. Abang di tanah?. OMG... gue lupa, sebulan yang lalu kan abang gue meninggal. Catat. Keluarga gue memang keluarga cuek. Gue sampai lupa kalo abang gue meninggal, babu (babeh bunda) gue pun gak peduli sama gue yang ditinggal sendirian.
* * * * *
Liburan kali ini adalah liburan paling apes bagi gue. Ditinggalin babu dua minggu. Lha, lama amat dua minggu?. Oiya, kan rumah gue deket sama rumah eyang. Tapi gak bisa pake motor karena jalannya berair. Gue di pulau jawa sedangkan eyang di pulau sumatera. Harus pakai kapal.
Belum lagi kemarin gue diajak jalan sama temen gue Nida, tapi kenapa harus di saat gue sibuk?. Apes banget sih hidup gue....
* * * * *
Menatap HP di pagi, siang, sore dan malam. Itulah aktivitas gue selama gak ada babu di rumah. "What?" Gue terkejut.
"Mau jadi traveler terkenal?, upload videomu selama traveling dan jangan lupa kenalkan wisata yang sedang kamu kunjungi kepada para penonton videomu. Upload videomu di WWW.Holidaytraveler.com. Dan menangkan hadiahnya!".
Traveler terkenal? Video traveling? Hadiah? What?!. Nah, kesempatan banget nih buat gue latihan jadi traveler. Tunggu apa lagi? Gue langsung ngambil cilung dan gue korek-korek sampai tak ada sisa uang sedikit pun di dalamnya. Cilung, maapin gue ya telah mengkhianati dirimu. Gue hitung dan hasilnya cukup lah buat ongkos pulang-balik, makan, mengunjungi beberapa tempat wisata dan menginap tiga hari di hotel.Jangan suudzon dlu. Gue dapet uang sebanyak ini bukan dari curian, colongan, cepotan dan kawan-kawannya. Selain bantuin nyokap jualan, gue juga bantuin om, tante, nenek, kakek gue jualan juga. Keluarga gue adalah keluarga wirausaha. Jadi, gue bisa dapet sembilan puluh ribu per-harinya.
Setelah menghitung uang, gue duduk dan menatap HP kembali. Gue bingung, kalau gue harus ke tempat wisata, gue kan kudate dengan dunia luar. Gue gak pernah mengenal wisata-wisata. Selama ini, kalau gue mengunjungi tempat wisata hanya bisa menjadi buntut orang yang ngajak gue ke tempat wisata tersebut. Yang ada di pikiran gue hanya menikmati jalan, kalau laper makan, kalau haus minum, yang penting gue bahagia. Tidak terpikirkan sedikit pun untuk mendalami pengetahuan tentang wisata tersebut.
Gue putuskan, besok pagi juga gue harus meluncur ke kota yang banyak terdapat tempat wisata. Tunggu, gue pernah mendengar tempat wisata "paris" di Yogyakarta. Tapi perasaan setau gue paris itu ada di Prancis?, ah mungkin pindah ya.
* * * * *
Kring... kring... jam weker gue bunyi. Gubrak! Gue loncat dari kasur gak sabar untuk pergi. Gue langsung bgibrit ke kamar mandi, dan apa yang terjadi? Gak perlu diceritakan karena ini adalah rahasia negara.
"Bang... ke terminal ya bang..." panggil gue sembari menaiki motor abang ojek.
Syuuurr... gue langsung meluncur dan sampailah ke terminal.
"Nih bang, makasih ya." Ucap gue sembari menyodorkan uang.
"Lah, neng masa cuma tiga ribu?"
"Itung-itung sodaqoh kepada tetangga lah bang, kan rumah kita deket.."
"Tapi kan ba......"
"Makasih bang!" Teriak gue memotong pembicaraan abang ojek kemudian lari menuju terminal.Itulah kebiasaan gue, merayu penjual atau pun tukang ojek agar mudah gue tawar. Bukannya gue ahli dalam tawar-menawar, sebenernya gue sering dikejar-kejar sama emak-emak penjual nasi uduk, nenek-nenek penjual sayur-sayuran dan masih banyak lagi. Kalau gue dikejar, gue tinggal ngumpet. Syukur-syukur kalo gak ketauan, kalo ketauan entah piring yang melayang atau payung yang terbang. Siap-siap aja kepala benjol.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL leads HAPPILY
RomanceCerita yang dibuat Allah selalu happy ending, kalau tidak berati cerita itu belum selesai...