Satu

26 0 0
                                    

---
diriku kembali lagi,
tapi berbeda kali ini.
bukan diriku yang dilukai,
tapi diriku yang melukai.

aku kira,
melukai seseorang lebih mudah.
ternyata aku masih sama,
di perbodohi ilusi-ilusi pikiran ku.

mudah?
sama sekali tidak.
butuh banyak waktu untuk tahu;
apa sebenarnya yang diriku mau.

ia datang,
dan tentu aku membuka diriku.
aku membiarkan dia mencari-cari;
yang ada di dalam jiwaku.

aku ingin,
aku ingin mencoba mencintai nya.
aku ingin mencoba membiarkan dirinya;
menyembuhkan luka yang tinggal didalam ku.

tapi mengapa susah;
menerima dia?

lagi-lagi bukan saatnya aku mencintai;
aku lebih baik sendiri,
kata-ku dengan pikiran yang sangat bodoh.

aku membiarkan dia pergi.
dan aku sudah tau ini;
bahwa aku akan menyesal di lain hari.

aku merindukan perhatian nya,
aku rindu senyuman bodoh setiap malam,
aku rindu adrenalin yang dia beri setiap  saat,
maafkan diriku,
aku salah, tapi aku rindu.

lebih baik kita berpisah;
katamu.

kita masih bisa berbicara;
tapi tak akan sama seperti dulu.

kita masih bisa berteman;
lalu apa maksud tatapan mu saat kita bertemu di koridor abu itu?

29 Mei 2018

FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang