Prolog

701 53 32
                                    

'Kerja lembur bagai kuda sampai lupa orang tua
Oh hati terasa durhaka maksud hati bahagiakan orang tua apa daya dipalak preman pusing sudah ini kepa-

Bunyi alarm dari ponsel pink itu berkumandang. Membuat gadis bertubuh mini yang sedang meringkuk nyaman di kasurnya itu terbangun dari tidur nyenyaknya. Dan segera mematikan bunyi alarm ponselnya.

Gadis mini itu menguap lebar dan merenggangkan tubuhnya. Ia duduk di atas kasurnya untuk mengumpulkan nyawa. Setelah merasa cukup, ia melaksanakan ritual paginya yaitu mandi dan shalat shubuh.

Karena hari ini hari pertamanya menjadi siswa SMA setelah berjuang mati matian menghadapi UNBK yang soalnya bikin mata kunang kunang serasa pengen muntah. Ia melakukan kegiatan paginya dengan semangat. Bahkan dirinya itu sudah menyiapkan hal hal yang diperlukan dari jauh jauh hari.

Ia bercermin untuk memastikan penampilan pertamanya di sekolah SMA nya itu. Kerudung bergo berwarna putih menghiasi kepalanya yang bulat, baju seragam putih abu abu menghiasi tubuh mungilnya, dan sepatu converse hitamnya menghiasi kaki cantiknya itu. Tidak memakai make up apapun, dia hanya memakai bedak bayi. Karena menurutnya make up itu ribet.

" Mah, sarapan apa? " Tanya gadis itu kepada seorang wanita paruh baya yang merupakan mamahnya. Karena merasa terpanggil, mamahnya pun menoleh dan mendapati putri kecilnya yang sekarang sudah menjadi siswa SMA.

" Makan roti sama susu aja ya. Mamah belum masak soalnya tadi kesiangan. " Jawab mamahnya itu dengan lembut sembari mengusap kepala putrinya.

Sang gadis mini pun hanya menganggukan kepalanya. Ia memakan sarapan nya itu dengan petakilan. Pasalnya ia makan saja dengan posisi berdiri. Seragam yang tadinya rapih menjadi tak tertata lagi. Bahkan susunya belepotan kemana mana. Persis seperti bocah 5 tahun yang baru mau memasuki taman kanak kanak.

" Astagfirullahalzim! " Kaget mamahnya setelah melihat penampilan putrinya. Yang ditegur hanya cengengesan gak jelas. Mamahnya membersihkan susunya dengan tisu dan merapihkan seragam sekolahnya.

" Yah, ayo berangkat. "

" Mah, berangkat sekolah dulu ya. Assalamualaikum. " Ucapnya lagi, ia pun mencium punggung telapak tangan mamahnya. Dan tak lupa mencium pipi kanan dan kiri mamahnya.

" Walaikumsalam. " Jawab mamahnya.

Akhirnya ia sampai di sekolah SMA nya itu. Benar benar mewah sekali sekolahnya itu. Gadis mini ini hanya berasal dari kalangan sederhana tetapi dia bisa memasuki SMA ternama di Jakarta. Karena kepintaran yang dia miliki ia mendapatkan beasiswa.

Ia memasuki perkarangan sekolahnya. Sekali lagi ia dibuat kagum dengan sekolahnya ini. Ia celingak celinguk mencari teman SMP nya yang katanya akan memasuki SMA yang sama dengan dirinya.

Banyaknya orang orang yang berlalu lalang sedikit membuat dirinya kesusahan. Tetapi tak berlangsung lama, ia pun mendapatkan posisi teman SMP nya itu. Semangat karena bertemu teman SMP nya, tak sadar ia berlari sambil memegang ujung tali tasnya yang membuatnya semakin terlihat imut dan bocah.

" Si.. tii... huh..huh.. " Ucapnya terbata bata karena habis berlari.

" Masha allah bocil?! Lu ngapain lari lari bego? " Gadis cantik bernama Siti tersebut tak habis pikir dengan kelakuan temen SMP nya ini. Dari dulu sampai sekarang sifat bocahnya tidak hilang sama sekali. Malahan semakin menjadi jadi.

" Lu masuk kelas apa? " Ia sama sekali tidak menggubris pertanyaan temannya itu.

" Gak tau. Belum gua chek. Ayo kita chek di mading! "

" Ayok ! "  Semangatnya berkobar sampai sampai ia menarik tangan Siti dengan tiba tiba dan hampir membuat Siti terjatuh jika tidak menahannya.

" Gua kelas X.IPA 2. Lu apa sit? "

My Queen BocilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang