01. Jeje's Bad Habbit

226 83 232
                                    

Dating Life
X
Life Struggle

Daily Language
Warning!!
Harsh words
Mature Content

Jimin POV

Tahun ketiga kami berpacaran, berarti adalah tahun pertama kami tinggal bersama.

Kami, ya aku dan Jeje.

Aku baru pindah ke apartemen baruku, lebih luas di bandingkan dengan apartemen lama ku, yang jika masuk kamar tidur, dapur dan ruang tv menjadi satu.

Aku pindah ke apartemen yang jauh lebih mewah dari pada apartemenku sebelumnya, karena itu aku meminta ijin kepada eomma dan appanya Jeje untuk membawa Jeje tinggal bersamaku.

Jelas saja hubungan aku dengan kedua orang tua Jeje memang sangat baik. Maka mereka menyetujui Jeje pindah bersamaku.

"Je, sudah belum?" aku masuk ke kamar Jeje di rumahnya.

"Jimin-ah aku sudah siap!" senyumnya manis dengan 4 koper besar di belakangnya.

"Yak! Neo micheosso Banyak sekali bawaanmu? Apa itu tidak berlebihan?" tanyaku kaget.

"Ya ini semua benda penting! yeoja punya banyak benda penting daripada namja ish!" gerutunya kesal.

"Ya.. Ya.. Kajja" ajakku.

Aku berpamitan kepada orang-orang rumah Jeje, masing masing dari kami membawa 2 koper Jeje.

Aku membuka bagasi mobilku dan menata koper-koper berat itu.

Sampai di apartemenku.

Aku merebahkan badanku di sofa apartemenku, dan ku lihat Jeje yang mulai menata isi kopernya di kamar kami.

Kami berpacaran jadi bukanlah hal  tabu lagi untuk tidur bersama.

Anak muda.

Sebenarnya di apartemenku ini ada 2 kamar tapi Jeje ingin kamar yang sama denganku. Maka apa boleh buat dari pada aku melarangnya, aku tidak ingin mengambil resiko.

3 jam sudah Jeje menata barang-barangnya di apartemenku. Kini apartemenku yang tadinya hanya berisikan  furniture saja maka sekarang jadi lebih ramai.

Jeje membawa beberapa foto-foto kami berdua dan memajangnya di ruang tv, di kamar kami dan di ruang kerjaku.

"Sayang, apa kau tidak lapar?" tanyaku memeluk pinggang Jeje.

"Kau lapar? Ingin kubuatkan sesuatu hmm?" tanyanya melingkarkan tangan mungil itu di leherku.

"Aku ingin memakan ini" bibirku menunjuk pipi bulat Jeje.

"Eiyyy, kau ini! Lepas, aku akan buatkan kau makan malam" jawabnya

Aku melepasnya dan dia pergi kearah dapur kami.

Sementara Jeje memasak aku akan mandi.

Jeje POV

Aku melihat isi kulkas Jimin yang penuh, aku sangat tahu dia baru belanja kemarin kebutuhan kami. Karena aku akan tinggal bersamanya.

Karena selama 3 tahun ini setiap aku ke apartemen lamanya, yang aku lihat di kulkasnya hanya ada air mineral dan ramyeon saja.

Aku membuat sup daging ayam kesukaan Jimin, namja itu akan nambah berkali-kali jika ku masak sup daging ayam.

Aku menyukai saat Jimin bernafsu makan dan saat nafsu padaku. Eh.

Aku menata sup itu di atas meja.

SURVIVE: Park Jimin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang