part 3

119 7 0
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca yaa
happy reading!!

author pov

"Papa!" panggil Kia dari lantai 2 kepada papanya yang sedang duduk di depan televisi. Sementara papa Kia- Chandra Lee, mendongak dan tersenyum melihat anak semata wayangnya itu.

Kemudian Kia berjalan menuruni tangga dan duduk di sebelah papanya. Kepala Kia ia sandarkan di pundak Chandra.

"Gimana sekolahnya?" tanya Chandra sembari mengelus kepala putrinya itu.

"Ya gitu deh pa. Masih belum banyak tugas,"

"OSIS baik-baik aja?"

"Lagi sibuk-sibuknya pendaftaran anggota baru, pa. Sama habis ini juga ada tahap seleksi anggota. Belum lagi ntar juga latihan-latihan sertijab," keluh Kia.

"Kalau ekskul?"

"Ya karena Kia bentar lagi udah ujian-ujian jadi Kia udah gak ekskul lagi. Paling-paling kalo lagi gak ada kerjaan Kia main badminton sama Kevin."

Ya, Kia memang berbakat dalam beberapa jenis olahraga, seperti tennis, bulu tangkis, senam lantai, dan Taekwondo. Namun ia lebih berprestasi dalam bidang olahraga bulu tangkis.

"Kamu boleh banyak kegiatan, tapi jangan lupa ibadah sama belajarnya. Kalau perlu untuk kamu fokus dulu ke pelajaran, jadi enggak usah ikut turnamen dulu. Ajak aja itu Kevin buat belajar bareng biar tambah semangat,"

Malah jadi main ps kalau sama Kevin pa. batin Kia.

"Iya deh pa, Kia janji gak bakal bolos les lagi," ujar Kia sembari mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf v.

"Pinter." ucap Chandra seraya mengacak rambut Kia. "Kevin gimana di sekolah?"

"Ya biasa pa masih sering dihukum. Kemarin aja sepatunya disita sama Pak San. Gak tau deh sekarang udah balik apa belum," Kia mengangkat bahunya. Sedangkan Chandra hanya mengangguk paham.

"Tapi kenapa ya papa kok suka aja gitu sama Kevin. Dia tanggung jawab, enak diajak diskusi, mandiri, ya meskipun tingkahnya gak karu-karuan tapi papa seneng aja gitu." Ujar Chandra sambil menerawang.

"Apaan sih pa. Papa suka sama Kevin? Yaelah anak sendiri ditikung," Kia menggelengkan kepalanya lalu tertawa geli.

"Enak aja. Papa masih setia sama mama kamu. Ya walaupun mama udah jauh di surga, tapi sampai sekarang papa masih cinta sama mama kamu. Papa ingin kelak Kevin juga akan seperti papa, papa harap Kevin selalu mencintai kamu walau sudah jauh terpisah."

"Papa apaan sih pa, belum tentu juga kan nanti Kia bakal nikah sama Kevin," kilah Kia.

"Ya kan gak ada salahnya berandai-andai,"

Ting. Ponsel Kia berbunyi.

Kevinmc : jangan lupa ntar jam 7 udah harus siap. Yang telat atau belum siap harus ngebayarin.

Membaca pesan tersebut Kia tersenyum dan mulai mengetikkan balasan.

KiaraLee : Siap, bos!

I DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang