Part 4

81 5 1
                                    

jangan lupa vote sebelum baca yaa
happy reading!!



Author pov

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi, Bu."

Bu Afifah, selaku guru mapel Fisika kini sudah duduk di kursi guru dan menyapa murid-murid kelas XII MIA 6. Para Siswa terlihat tak bersemangat saat membalas sapaan Bu Afifah.

"Materi kita sudah sampai mana?" Bu Afifah mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kelas. Pandangan beliau terhenti pada laki-laki​ bule yang sedang memainkan ponsel dan mengenakan earphone.

"Kevin kamu ngapain?" tegur Bu Afifah. Seluruh mata tertuju pada lelaki itu. Teman sebangkunya, Thomas tidak peduli dan pura-pura menulis di buku catatannya supaya tidak kena teguran bu Afifah.

"Kevin?" Mendapati dirinya tidak direspon oleh Kevin, beliau kembali memanggil lelaki itu. Lagi-lagi Kevin tidak mendengar panggilan tersebut. Malah, sekarang ia sangat menikmati alunan musik yang didengarnya, bahkan ia sampai menutup mata. Lebih parahnya lagi ia memperagakan seolah-olah ia sedang bermain drum. Sungguh memalukan.

"KEVIN! KALAU DITANYA ITU DIJAWAB!"

Mendengar bentakan tersebut Kevin menghentikan aktivitasnya dan segera mencabut earphone dari lubang telinganya. Cengiran lebar tampak di wajah tampan Kevin. Bu Afifah hanya diam menahan amarah dan melanjutkan aktivitas mengajarnya. Mungkin beliau luluh dengan ketampanan Kevin.

Sedangkan Thomas sedang mengatupkan bibirnya menahan tawa. Melihat hal itu Kevin menjitak kepala Thomas.

"Setan lo! Kenapa gak sadarin gue sih?" protes Kevin kepada Thomas. Thomas mengaduh kesakitan sambil mengelus kepalanya.

"Emang tadi lo kesurupan?" ledek Thomas masih dengan aksi menahan tawa.

"Bodo!"

Kevin mencoba fokus pada bu Afifah yang sedang menjelaskan rumus di papan tulis. Ia menoleh kepada Thomas yang sedang fokus pada buku yang ia baca. Kelihatannya sih Thomas membaca buku fisika yang berhalaman tebal. Kevin terheran dengan aktivitas yang dilakukan Thomas. Pasalnya sahabatnya yang satu ini sama seperti dirinya, sangat malas belajar. Kevin berusaha fokus pada penjelasan Bu Afifah. Namun, ia tetap tidak bisa.

Kevin teralihkan pada aktivitas Thomas yang kini meletakkan buku yang daritadi ia baca. Kevin terkejut karena di dalam buku Fisika yang tebal itu terdapat manga yang halamannya memperlihatkan adegan dewasa.

"Buset dah! cerdas banget lu," Thomas mengalihkan pandangan kepada Kevin dan membuat cengiran pada mulutnya.

"Refreshing Kev,"

"Refreshing pala lo!" Setelah itu mereka fokus kembali pada pelajaran.

"Hoaaamm.." Kevin mengerjapkan matanya berkali-kali dan menggelengkan kepalanya untuk mengusir rasa kantuk yang ia rasakan.

"Sekarang kalian kerjakan soal latihan di buku halaman 134!" perintah Bu Afifah setelah mengakhiri penjelasannya.

"Hoammm.." Kevin berusaha menahan matanya agar tidak tertutup. Kini ia merasa sangat mengantuk. Thomas yang melihat Kevin terkantuk bertanya kepada Kevin.

I DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang