26 Febuari 2017
10:00 KST
-
-
-
-
-
Pemuda bermarga Kim itu mulai melangkahkan kakinya menuju rel kereta yang tertutup oleh butiran salju yang sebagiannya sudah mencair."Haaaa... ". Taehyung menghembuskan nafasnya.
Kemudian dia berlutut ditepi rel dan menempelkan pipinya kepada permukaan rel yang dingin.
Bahkan dinginnya salju tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan besar rindunya kepada dia--sahabat yang sudah Taehyung anggap sebagai kakak sendiri, seorang pemuda dengan marga Kim seperti dia.
"Aku merindukanmu hyung". Taehyung bergumam sendiri, dan kemudian melamun.
"Ya! Taehyung-ah". Sebuah suara membangunkannya dari lamunan.
"Kamu cari mati eoh?". Sontak Taehyung menengok kebelakang.
"Jimin? Kok kamu ada disini?".
"Ya tentu saja aku mencarimu bodoh". Jimin berbicara dengan nada ketus, namun masih terselip nada kekhawatiran.
"Maksudku, kenapa kamu tau aku ada disini?".
"Tentu saja Taehyungie yang kuncintai, sebelum kamu kesini kan kamu bilang sama aku kalau kamu merindukan Seokjin hyung".
"Terus?".
"Ini kan tempat kita berpisah dengannya, dan tentu aku ingat betul bagaimana kamu menangis sesenggukan hanya karena tidak rela melepasnya untuk pergi".
"Hahaha, kamu masih ingat ternyata, sudah hampir satu tahun". Taehyung hanya bisa menundukkan kepala sembari tersenyum tipis.
"Ya! Sampai kapan kamu mau bersimpuh disana terus Taehyung-ssi?".
"Sampai Seokjin hyung kembali".
"Ck, jangan bercanda bodoh, ayo pulang, semua menunggumu".
"Duluan saja, aku masih ingin disini, aku janji tidak lebih dari 15 menit aku pulang".
"Janji ya? Sampai kamu terlambat, makan siangmu aku ambil".
"Iya, sudah sana pulang, dasar bawel".
"Ya! Aku bawel kan juga sayang padamu".
"Iya aku tahu, sudah sana pulang".
"Annyeong Taehyung-ah".
"Hm". Mereka saling melambaikan tangan.
Kini Taehyung tidak lagi bersimpuh-dia sudah berdiri dan berjalan ditengah rel tersebut.
Perlahan air matanya jatuh membasahi pipi kecoklatannya. Ingatannya kembali pada beberapa bulan yang lalu, disaat dia harus berpisah dengan sahabat yang sangat ia sayangi
.
.
."Hikss.. Seokjin hyung, kamu akan kembali kan? Kamu tidak akan lama disana kan?".
Seokjin akan pergi ke pulau Jeju untuk menjenguk salah satu saudaranya.
Namun sebelum pergi ke Jeju, Seokjin akan pergi ke kampung halamannya menggunakan kereta untuk menjemput saudaranya yang lain, dan kemudian melesat ke Jeju dengan menggunakan pesawat."Iya Taehyung-ssi, aku hanya akan berada 2 minggu disana, tapi kenapa kamu bersikap seperti aku akan meninggalkan kamu dalam kurun waktu yang lama?". Seokjin terkekeh melihat pemuda yang bermarga sama dengannya-yaitu Kim menangis sesenggukan.
"Ntahlah, aku rasa aku akan sangat merindukanmu hyung".
"Kalau rindu 'kan bisa telepon, sudah ya aku pergi". Sebelumnya, Seokjin memeluk semuanya satu-persatu. Dan memberi mereka sedikit nasihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day
Short StoryFF ONESHOOT Melihat salju yang jatuh membuatku semakin merindukanmu. Aku ingin bertemu denganmu meskipun harus menunggu musim semi datang kembali. . . . Sampai musim semi kembali, bunga bermekaran lagi. Kumohon tetap disana dan tunggu aku. Teri...