"pacaran itu wajib banget ditentuin dengan umur" begitulah kata-kata yang selalu seorang Jeon Jungkook katakan, pria yang hobi banget gonta-ganti pacar hanya karna ia menginginkan kekasihnya memenuhi kriteria spesifiknya, dan yang paling utama adala...
Pagi ini, Yuna sudah siap untuk segera berangkat menuju kampus barunya. Bagaimana tidak? Kampus Yuna yang baru ini merupakan beasiswa dari kampusnya yang lama.
Geongguk Seoul University, salah satu universitas yang cukup bergengsi di Seoul. Yuna mengambil Jurusan Sastra Inggris disini.
Mungkin sikap yuna terlihat tomboy dan nakal, tapi tidak pernah ada yang tahu dengan kepintaran otaknya.
Sudah sering yuna membanggakan orang tuanya dengan prestasinya, sejak masih disekolah yuna selalu memenangkan berbagai macam lomba dan membawa pulang piala serta medali yang banyak.
Dan pagi ini, ia benar-benar siap untuk memulai harinya di kampus impiannya
Style yuna hari ini adalah, kaos bergaris dengan celana jeans denim gelap dan sweater warna orange yang cukup panjang dan sepatu sketch warna hitam, casual tapi terlihat manis pada yuna
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ibu, aku pergi dulu, doakan yang terbaik untukku" ucapku kepada ibu yang sudah cukup sibuk dengan toko rotinya.
Ya, keluargaku sudah resmi membuka toko roti ku kemarin. Dan beruntung toko kami selalu ramai.
"Kau tidak mau membawa sandwich untuk bekal mu dijalan?" tanya ibuku dari arah dapur toko.
"Hmm, tidak bu, aku belum terlalu lapar, aku pergi ya" jawabku lalu melenggang pergi keluar dari rumah sekaligus toko rotiku.
Saat aku keluar, aku bertemu dengan pria menyebalkan itu, sepertinya ia akan pergi kuliah juga, entahlah, aku tidak mau berurusan dengannya.
"Heii, wanita gila!" tiba-tiba ia mengeluarkan suara dengan sedikit teriak.
"Heii, kau, apakah kau tuli?? Aku memanggilmu" ucapnya lagi.
"Kau memanggilku?" ucapku sambil menunjuk diriku dengan jari telunjuk.
"Menurutmu? Hanya ada kau disitu bukan?" jawabnya santai dengan nada meremehkan
Sabar yuna, ini adalah hari baikmu, jadi jangan menghancurkannya.
"Kau mau apa?" tanyaku langsung.
"Aku?? Tidak ada, hanya memanggil tetangga baruku yang gila ini" jawabnya santai.
Tenang yuna...
"Jika kau tidak memiliki kepentingan lagi lebih baik aku pergi" ujarku lalu berjalan pergi meninggalkannya.
"Kau akan kemana?" tanyanya lagi
"Bukan urusanmu kan, sudahlah jangan menggangguku" jawabku, masih berusaha tenang menghadapi sikap menyebalkannya ini.
