Prolog

1.7K 103 2
                                    

Hujan mulai membasahi kota Tokyo sangat deras. Angin dingin dapat menusuk tulang jika kau keluar rumah pada saat ini, saat dimana hujan awal memasuki musim dingin.

Apakah kau percaya dengan adanya peri salju? Peri yang menurunkan salju di berbagai belahan dunia, sebagian dari mereka banyak yang memercayainya terutama para penduduk Jepang yang mempunyai kepercayaan terhadap para dewa-dewa dan hal-hal yang tak mungkin bagi sebagian orang.

Salah satunya pemuda bernama Uchiha Sasuke, yang tidak mempercayai bahwa adanya snow fairy yang menurunkan salju.
Uchiha Sasuke yang membantah keras argumen temannya Uzumaki Naruto yang bilang bahwa sebenarnya snow fairy nyata dan benar-benar ada di sekitar kita pada saat musim dingin telah tiba.

Sasuke POV
Hujan deras dan suhu yang dingin membuat kaca jendelaku sedikit berembun menghalangi penglihatanku. Aku masih memikirkan perkataan Naruto tadi siang, huh, dia pikir hal seperti itu benar-benar ada? Mustahil sepertinya, orang sepertinya memang sering menghayal yang tidak-tidak.

Aku berjalan ke arah tempat tidurku dan merebahkan tubuhku terlentang menatap langit-langit. Lama aku menatap langit-langit, kantuk mulai mnyergapku dan membawaku ke alam mimpi.
Sasuke POV off

❄️❄️❄️


Pagi sudah menjelang dan cuaca masih dingin, bahkan saat kita akan berbicara akan keluar asap dari mulut kita saking dinginnya suhu.

"Ohayou Sasuke-kun," sapa Ibu Sasuke.

"Ohayou kaa-san,"

"Hari yang dingin bukan otouto?" Tanya seseorang yang lebih tua dari Sasuke sambil menyeruput teh hangatnya.

"Hn, seperti yang kau rasa aniki." Uchiha Itachi, anak sulung dari keluarga Uchiha.

"Cepat minum teh mu Sasuke, agar tubuhmu hangat," ucap sang ibu -Uchiha Mikoto, satu-satunya wanita yang ada di keluarga kecil Uchiha tersebut. Sang kepala keluarga -Uchiha Fugaku hanya meminum tehnya sembari membalik halaman koran paginya.

Sasuke mulai berjalan ke tempat duduknya, "ittadakimasu." Dan mulai memakan sarapannya tak lupa juga tehnya.

Memang sudah peraturan tidak tertulis dalam keluarga Uchiha bahwa saat makan tidak ada yang berbicara. Jadi lah sunyi senyap.

Sasuke menaruh gelasnya yang sudah tandas setengah, "aku berangkat," ucapnya dan langsung mengambil tasnya yang berada di sofa ruang keluarga.

Sasuke POV
Aku melilitkan syal berwarna biru tua ku, cuaca pagi ini cukup dingin. Aku mengantungkan kedua tanganku di saku celanaku, berjalan dengan santai dan tatapan datar. Gadis-gadis yang melintas melihatku terkagum-kagum entah apa yang mereka kagumi dari diriku.

"Kyaaa Sasuke-kun, makin tampan kalau pakai syal!!" Saat aku mulai memasuki gerbang sekolah para murid -terutama perempuan berteriak-teriak tidak jelas dan itu cukup mengganggu pagi tenangku.

Aku terus berjalan dan berpura-pura tuli dan tidak menanggapi mereka. "Sasuke-kun matte!!" Aku berhenti dan berbalik menatap gadis yang memanggilku.

"Dare?"

"Suki desu!!!" Pengakuan cinta di pagi hari dan memberikan coklat kepadaku. Tidak taukah gadis ini jika aku sangat membenci makanan manis? Aku menatap datar ke arahnya, "Tidak bisa." Setelah mengatakan itu aku pergi meninggalkannya di lorong terdengar suara tawa dari semua siswi yang melihat kejadian itu. Masa bodo, aku hanya ingin ke kelas.

"Ohayou Sasuke," sapa teman sekelasku.

"Hn, oha!"

"Nee, Sasuke kau sudah mengerjakan tugas Sastra?" Tanya teman sebangkuku.

"Hn."

"Boleh kulihat?" Tanya nya sambil nyengir dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

Aku mengeluarkan buku tugas Sastraku, "ini."

"Wahh arigatou Sasuke-san!" Dia pun mulai menyalin tugasku.

"Teme!!!!" Hn, teriakkan yang sudah sangat ku hapal di luar kepala.

"Liat tugas Sastra dong! Aku belum mengerjakannya!!" Hn, si baka Dobe alias Uzumaki Naruto, anak dari Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina.

"Kau liat bareng dia saja," ujarku menunjuk teman sebangkuku tadi. Dia langsung buru-buru duduk dan mengeluarkan buku serta pulpennya.

"Oi!! Liat bareng-bareng dong!" Aku memutar bola mataku bosan. Aku melirik ke luar jendela, sepertinya nanti malam akan turun salju, pikirku.

Teng...teng...teng...

Bel masuk mulai berbunyi anak-anak langsung kembali ke tempat duduknya masing-masing tak terkecuali Naruto, "Teme, arigatou, sepertinya mood-mu sedang baik ya sampai-sampai aku di perbolehkan melihat tugasmu."

"Hn, douita. Kau bukan melihat, tapi menyalin dasar baka Dobe!" Dia hanya menyengir lebar.

"Ohayou!!"

"Ohayou sensei!!" Dan pelajaran di mulai.
Sasuke's POV Off

Jam berlalu cepat hingga sudah menunjukkan ke angka 3, menandakan sudah waktunya pelajaran berakhir dan pulang.

Teng...teng...teng...

Anak-anak mulai berhamburan, lapangan yang luas mulai di penuhi siswa-siswi yang berjalan ke arah gerbang, layaknya seperti gerombolan semut yang menghampiri makanan manis. Mereka buru-buru ingin sampai ke rumah dan beristirahat, tapi tidak dengan Sasuke dan Naruto yang saat ini masih di kelas saat semua teman-temannya sudah keluar lebih dulu.

"Sepertinya malam ini akan turun salju," ujar Naruto memandang langit melalui jendela.

"Hn." Sasuke menyetujui ucapan Naruto.

Naruto mengubah posisi tubuhnya menghadap Sasuke, "Mau bertaruh?" Tanyanya. Sasuke mengernyitkan dahinya bingung.

"Aku yakin peri salju akan turun malam ini! Dan aku akan bertemu dengannya dan akan ku buktikan padamu bahwa itu nyata." Kata Naruto dengan nada percaya dirinya. Sasuke mendengus, lagi-lagi hal begituan, pikirnya.

"Aku malas," balasnya. Naruto menatap teman kecilnya itu, "heh! Bilang saja kau takut kalau aku menang Teme." Sasuke langsung membelalakkan matanya dan menatap horror ke teman kuningnya itu.

"Aku? Takut? You wish Dobe!" Sasuke berkata seperti itu dengan nada geram.

"Aku terima tantanganmu, jika aku yang menang kau harus menjauhkanku dari cewek yang bernama shion itu--"

"Dan jika kau kalah, maka kau akan berpacaran dengannya. Bagaimana?" Lanjut dan tawar Naruto. Sasuke terdiam sebentar, "baiklah aku setuju." Naruto menyeringai, kali ini pasti aku yang menang, pikirnya.

"Lalu, bagaimana denganmu?" Tanya Sasuke. Naruto berpikir sebentar, lalu melebarkan senyumannya.

"Jika aku yang menang, maka aku akan menarikmu ke depan peri salju itu dan memberikan motor sport kesayanganmu. Dan jika aku kalah, maka aku akan memberikan motor sport kesayanganku juga padamu. Bagaimana?" Tawarnya, tanpa menunggu lama Sasuke meng-iyakan tawaran Naruto.

❄️❄️❄️❄️

T.B.C.

A/N:
Yuhuuu~ kangen aku tidak? Tidak ya? Yasudah tak apa😂 tapi aku rindu komentar dan voted dari kalian, nahhh kalian komen dan voted disini ya. Dan aku mohon maaf banget, aku gk ngepublish cerita yg Aishiteru Cherry sama yg Satsujin Mashin dulu, rada gak pede gitu pengen ngepublishnya takut gk nyambung sama chapter sebelumnya saking udah lamanya😓😥 jadi aku minta maaf BANGET ya😫😭😭😭😭 hiks hiks...

Oh iya besok sudah lebaran yeayy🎉🎊✨ kalau watashi punya salah, maafkeun yaa. Hehehe.. Minal aidzin walfaidzin🙏 yang pulang kampung jangan lupa titip oleh-oleh ya😂 kirim lewat JNE😂 hahahaha //just kidding guys//✌️

❄️Yuki no yōsei monogatari❄️ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang