"Udah pulang." Ucap ibu Viola
"Buk. Viola mau cerita banyak ke ibuk" viola berlari menghampiri ibunya yang tersenyum semanis anaknya.
*-*-*-*
Sebelum kejadian cyan dan viola yang kencan tadi malam. Semua itu berawal dari dua bulan lalu. Di saat Cyan menelpon no Viola melalui handphone Clara sahabat baik Viola di bangku sekolah menengah pertama. Waktu itu Cyan cuman iseng untuk menelpon acak no di handphone Clara namun secara acak itu Cyan malah menelpon no Viola.Dan di tempat lain Viola tak tau kalau yang menelponnya waktu itu Cyan. Karna melalui no Clara. Karena ketidak Tahuan itu pula Viola mengangkat telpon atas nama Clara. Namun saat yang bicara bersuara pria sontak Viola kaget dan mematikan telpon dari Cyan.
Cyan penasaran siapa yang di telpon nya itu dan Cyan bertanya ke pada Clara. Clara menjawab kalo itu no Viola sahabat baiknya di bangku SMP. Karena Cyan cowok yang percaya diri kalo Deket dengan cewek akhirnya Cyan memberanikan diri untuk meminta no telpon Viola.
Setelah kejadian itulah Viola dan Cyan mulai dekat. Walaupun pada awalnya Viola tak ingin di ngangu oleh Cyan. Namun karena gombalan dan candaan Cyan yang membuat Viola nyaman akhirnya Viola pun masuk ke dalam pelukan Cyan. Dan setiap bertemu di sekolah pun Cyan selalu menyapa Viola.
Sebenarnya sih Cyan udah beberapa kali Mampir ke rumah Viola karena itulah Ibu dan ayah Viola kenal dengan Cyan. Dan semalam adalah kencan pertama mereka berdua tanpa ada siapapun. Karna itulah Viola terasa canggung.
*-*-*-*-*-*
"La. Liat pr biologi dong" ucap dwi sahabat Viola."Di tas. Ambil sendiri" Viola menatap langit kelas. Membayangkan semua yang terjadi semalam.
"DORRRR!!!"
Viola kaget semua lamunannya tegang cyan buyar lalu di gantikan wajah penataan dari sahabat karibnya itu. Dwi menatap Viola seksama matanya tajam menatap ke setiap sisi di wajah Viola.
"Kau jatuh cinta?" Ucap dwi belum sempat Viola membalas pertanyaan dwi ia kembali lagi bertanya "dengan siapa?. Ehh jangan jangan dengan Cyan?" Dwi si peramal dan si kepo mulai terlihat tabiat aslinya.
Viola mengguk mengiyakan kalimat Dwi. Dwi tertawa kecil wajahnya tampak tak percaya akan anggukan dari Viola. Tapi yang jelas ia lebih tak percaya lagi kalau dugaan dirinya benar dan tepat sekali."Sungguh. Seharusnya aku tau tentang ini dua bulan yang lalu, Bukan sekarang. ah kenapa kau tak cerita?" Dwi mengelan nafas panjang seakan akan persahabatan nya telah di langgar apalagi mengenai jatuh cinta.
"Wi. Aku udah cerita 2bulan lalu. Kalo aku chatan sama Cyan" Viola mengeluarkan buku pr biologi nya memberikan buku itu ke Dwi agar ia berhenti berbicara.
"Iya. Tapi kan kau hanya cerita kalau kau dan Cyan cuman kenal lewat chat. Gak lebih dan gak kurang" Dwi menarik nafas lalu berbicara kembali "trus apa yang terjadi semalam?. Jangan jangan....." Dwi memanjangkan kalimatnya.
"Gak ada yang aneh. Cuman makan Nasi goreng" Viola ingin si ratu kepo ini berakhir bertanya akan kejadian semalam. Viola tak ingin satu kelas tau kalo ia dan Cyan kencan tadi malam.
"Sungguh??" Dwi melirik mata Viola "bahkan gombalan-gombalan selevel sastrawan pun tak ia ucapkan" Lanjut Dwi.
Viola tertawa kecil mengingat yang terjadi semalam. Belum sempat Dwi bertanya kembali pak Gun sudah masuk kedalam kelas. Pembicaraan Dwi dan viola mengenai cyan dan kencan semalam akan berakhir. Kenapa? Karena pak gun guru biologi ini tak ingin ada kalo kelasnya ribut saat ia sedang mengajar.
"Baik. Kumpul kan pr kemarin" pak Tampa berdiri wajah pak gun tampak sangar dibalut kumis tipis dan kepala botak di depan.
" Alaaamak." Dwi panik melihat buku pr nya sama sekali belum ia salin dari pr milik Viola. Karenanya kepepet Dwi mengeluarkan jurus jitu dalam berhadapan dengan situasi seperti ini.
Yaitu 'the power of kepepet' sama persis dengan judulnya Dwi mengeluarkan seluruh kekuatan tangannya untuk menyalin 10soal dalam waktu kurang lebih 3menit.Viola tertawa kecil melihat wajah Dwi yang tampak seperti pembalap yang sedang berlomba dengan waktu. Wajah serius Dwi keluar semua urat lengan kanannya nampak jelas. Namun kasihan Dwi hanya dapat menyalin 3jawan dari buku pr Viola.
"Ini semua gara-gara kau la" Dwi tampak kesal menatap pak gun tajam. "kalu saja kau tak bercerita tentang si Cyan itu. Pastilah sudah selesai semua pr itu"
Viola tertawa kecil melihat tingkah laku Dwi. Sebenarnya Dwi itu Bukan hanya si ratu kepo tau si peramal yang sok tau. Tapi dia juga si Mak lampir yang cerewet. Apa lagi di saat dia sedang kesal semua masalahnya pasti dia salahkan orang lagi untuk itu. Dwi Putri nama lengkap dari sang ratu kepo satu ini.
"Dwi, kenapa kau hanya mengerjakan pr hanya 3 buah?" Pak gun bertanya tegas kepada Dwi. "Kau ini bodoh atau pemalas?" Tanya pak gun lagi."Ketiduran semalem pak" Dwi menjawab pak gun asal. Dan asal pertanyaan dari pak gun itu terjawab mau logis atau tidak itu urusan belakangan.
" Ohh bapak kira kau kalong" jawab pak gun dengan diiringi tertawaan satu kelas. Malu sudah wajah Dwi pasti.
"Dasar botak" Dwi menggerutu kecil yang hanya Viola yang mendengarnya.
Dua jam pelajaran pak gun lewat dengan aman bagi Viola namun tidak bagi Dwi. Sepanjang dua jam pelajaran biologi itu nama dwi selalu di bahas dalam pembelajaran. Malu bukan kepalang wajah Dwi. Dwi pasti membangun tembok besar yang tak terlihat agar hatinya kokoh menerima perkataan pak gun. Dan sudah pasti nilai Dwi hanya tiga puluh dari seratus.
Sepanjang perjalanan pak gun Dwi tak berhenti mengerut Tetang pak gun. Tak apa saja kalimat yang di keluarkan dari mulut Dwi yang di dengan Viola hanya "dasaf ikan lele botak." Dan sepanjang perjajaran pak gun pula Viola menahan tawa akan prilaku dari si putri kepo ini.
"Semua gara-gara kau la" ."coba saja kalau kumis lele itu tak memberikan pr sudah tenang hidupku dalam waktu yang lama" Dwi masih menggerutu dengan nada yang normal Sekarang. Karn pak gun sudah keluar kelas sedari tadi.
"Hahahahah. Tak mungkin" ini tonton yang menarik untuk viola. Bukan karena si kepo ini di permalukan oleh pak gun, tapi oleh gerutuan dari dirinya yang entah berisi apa semuanya.
"Kumis lele. Tuh kan dapet 30. Kumis lele goreng!!" Dwi menghela nafas panjang melihat angka 30 yang tertulis di buku pr nya. Gerutuannya kembali memuncak mengeluarkan semua kata kata yang seakan menjadi hatersnya pak gun.
#huh Alhamdulillah .
Terimakasih udah mau baca.
Aku meminta saran kalian memalukan komentar dan vote. Terimakasih."Kita akan selalu kita. Asal ada rasa percaya yang melapisi cinta kita"
-bangff-
KAMU SEDANG MEMBACA
Cyan Dan Viola
RomanceHaini viola ia tau rasanya jatuh cinta. Bahkan dia tau rasanya di cintai atau mencintai saja. Namun kali ini bukan Tetang bangaimana cara ia mencintai atau di cintai. Ini lebih rumit bahkan lebih rumit dari hal itu. Datang orang yang mencintai k...