Mirabella√

Prolog

Mirabella.
Mirabella Anastasia putri adalah seorang gadis remaja cantik, seksi dan seorang traveler blogger.

Ia begitu sempurna sebagai seorang gadis, semua pria akan terpana jika melihatnya. Namun dibalik kesempurnaannya itu, Mirabella menyimpan sejuta kekecewaan dalam hatinya.

Ya! tepat di hari itu, saat ia berada di kota Venice,Italia. Ia telah membuat janji untuk bertemu dengan kekasihnya di sebuah jembatan.

"Alex!" Tegur Mirabella saat kekasihnya sudah datang. Ia langsung menghampiri dan memeluknya dengan mesra, tapi Alex membalasnya dengan pelukan kaku.

"Gue kangen banget sama lo" Ucap Mirabella sembari perlahan melepaskan pelukannya. Ia terus menebar senyuman penuh kebahagiaan pada Alex, namun Alex membalasnya dengan ekspresi datar. Mirabella merasa ada yang aneh dengan kekasihnya itu.

"Lex, lo gak kangen sama gue" Tegur Mirabella kembali pada Alex yang sedari tadi hanya diam.

"Gue....., mau kita putus raa!" Balas Alex tiba-tiba dengan seenaknya.

Mirabella tersentak, ia menatap tak percaya ke arah Alex. Tentu saja hatinya merasa kaget mendengar pernyataan itu, ia terdiam dan sejenak menatap kosong ke depan. Tanpa menjelaskan apapun dan setelah mengatakan perkataan yang menyakitkan, Alex pergi begitu saja meninggalkan Mirabella yang masih diam tertegun, pria itu pergi tanpa merasa bersalah sedikit pun.

Seketika air mata Mirabella menetes, ia bahkan tak menghentikan Alex yang perlahan sudah hilang. Hatinya terlalu kecewa untuk semua ini, semuanya terjadi serba tiba-tiba dan tak pernah terduga.

Seharusnya ia senang, karena berada di kota yang dijuluki sebagai kota teromantis di dunia. Namun tidak! semuanya malah sebaliknya, kota itu menjadi kota kekecewaan baginya.

Ia tak pernah tahu, apa alasan dibalik Alexander hingga mengucapkan kata pisah dengannya. Yang ia tahu, Alexander kini sudah berubah sejak ia menjadi seorang model terkenal di Italia.

Padahal mereka sudah menjalin hubungan itu sejak lama, sampai-sampai mereka rela untuk menjalani Ldr dari indonesia-italia. Namun semuanya itu kini sia-sia, di jembatan itu, Mirabella tenggelam dalam kekecewaan seperti cincin yang ia tenggelamkan dalam sungai itu. Cincin yang menjadi kenangan terakhir mereka.