Chapter 4b - The Agreement (2)

7.6K 425 28
                                    

Hai!!! Aku menepati janji nih untukupdate pada hari minggu hehe. makasih yang sudah memberikan komen , kritik, vote dan saran. Itu berarti banget buat aku. Hehehhe.

Just share aja yah...ada seorang temen yang tanya sama aku, dari cerita-cerita yang aku tulis mana sih cerita yang paling aku suka???

jawabannya..... T-rex Love!!

hehehe. genre chicklit yang manis. Itu ceritapanjang yang pertama kali berhasil aku selesaikan. sebelum itu aku hanay nulis cerita-cerita pendek sekitar 30 halaman word. Paling banter cuma 50 halaman. T-rex Love aku tulis waktu SMA kelas X dan itu aku niat banget nulisnya. Semangat banget deh nulis itu tiap malem. Hehehehe.

oke sorry ya kalau aku cerita geje. sekarang selamat membaca chapter ini. hehehe

xoxo- shamlia

----------------------------------------------------------------------------------------------

Naya's Pov

Euh... kenapa mr. Mesum ini harus ikut aku menjemput Erik di airport? Aku kan nggak mungkin tiba-tiba memperkenalkan cowok ini pada Erik sebagai calon suamiku. Nggak ada angin, nggak ada hujan tiba-tiba aku harus memperkenalkan seorang stranger sebagai bakal suamiku. 

"Lo nggak usah ikutan deh, Lex. Gue bisa sendiri kok. Gue bisa pulang naik taksi nanti sama adek gue,"ucapku. 

"Berarti dia calon adik ipar gue kan? Gue punya hak dong ketemu dia!" 

"I haven't told him about you, jackass. Gue akan cerita ke dia pelan-pelan. Nggak dengan lo nongol tiba-tiba begini!"elakku masih enggan mengajaknya ke airport. 

"Gue yang akan ngomong langsung ke Erik. Lagipula gue yakin Erik akan setuju. Siapa lagi sih cowok yang mau sama kakaknya yang galak selain gue?" 

Aku menatapnya garang. Galak dia bilang??? Gara-gara dia kan aku jadi galak begini. Kalau aja hidupku tidak terkontaminasi racunnya, i'll be fine.  

"Lex, this is my family matters. Lo bukan siapa-siapa kami. Jadi let me explain this fuckin' wedding plan to my brother!"tandasku. 

Bukannya mundur, cowok ini justru menatapku tajam. Kemudian dia memajukan wajahnya padaku. Apa lagi sih yang mau dilakukannya? Dia nggak malu apa sama driver nya? nggak usah pake nyosor-nyosor deh. It's disgusting

"Don't say fuckin' wedding, Nay! Lo yang butuh gue. Sekali lagi lo bikin gue marah, gue bisa batalin perjanjian kita dan lo harus terima akibatnya!"bisikan ancaman itu mungkin terdengar pelan. Namun, aku bisa merasakan tiap tekanan yang Alex berikan. Lekaki itu tidak main-main dengan kata-katanya.  

Akhirnya aku hanya bisa mengikuti kemauannya. Kami tiba di bandara dan langsung menuju pintu kedatangan luar negeri. Aku menunggu di luar garis pembatas dengan resah. Rasanya ingin sekali aku menenggelamkan lelaki yang berdiri di sebelahku dengan tenangnya ini. Kenapa dia harus ikut???  

Tanpa sadar aku mendesis pelan. Kemudian aku pusatkan perhatianku pada lalu lalang passanger yang keluar dari pintu kedatangan. Tak lama kemudian, seseorang lelaki tinggi menggunakan kacamata hitam melambaikan tangannya padaku.  

"Erik!"panggilku dengan semangat. 

Dengan langkah panjangnya, Erik menghampiriku. Kemudian dia memelukku tanpa melewati pembatas ruang penjemputan. Aku tersenyum bahagia. 

TGS 1st - Silly MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang