Sekolah baru?

57 13 4
                                    

Benci
Satu kata yang mendeskripsikan perasaanku saat menjejakkan kaki di tempat ini, yap hari ini hari pertama aku resmi menjadi seorang murid di SMAN 2 Bondowoso, yang berarti diriku resmi menjadi anak yang dibuang keluarga sendiri. cih, menyedihkan bukan?

Vanesha POV

"Kayaknya telat nih, udah sepi aja ini lorong sekolah" batinku

"Ah bodoamat, yang penting masuk dulu aja lah"

Begitu memasuki lapangan sekolahan yang luas ini, mataku mulai menelusuri barisan yang berjejer rapi di depan mataku ini, semuanya memakai atribut lengkap, seperti topi, sabuk, dan dasi yang pastinya semua atribut itu tidak terpasang di tubuhku, boro boro terpasang dibawa aja pasti enggak. Saat mataku menelusuri hal hal itu dan aku termenung, tiba tiba suara yang nyaring memekakan telinga menyadarkanku dari lamunan.

"HEH KAMU GA IKUTAN BARIS? JAM BERAPA INI? KENAPA BARU DATENG? MANA ATRIBUT KAMU HAH?"

" Idih ngegas amat sih kak, nyante ini tuh masi pagi kalo ngomong kaga usah teriak teriak gua denger kaga budek kali, trus kalo nanya tu satu satu napa"

Dengan wajah geram sang kakak kelas cewe itu datang dan mengangkat tangannya tinggi tinggi seakan hendak menamparku, namun tiba tiba datang seorang cowok menahan tangannya, menariknya lalu menghempasnya. Lalu ia berkata dengan nada dinginnya

"Ryl masih pagi, gausa cari ribut"

"Ihh, ray kamu kok malah belain dia sih, dia tu salah tau udah dateng telat, atribut nggak lengkap, udah gitu ngomongnya gak sopan lagi sama akuu"

'Oh jadi kakak kelas yang hampir menamparku namanya sheryl dan cowok yang tiba tiba datang ini bernama rayhan' batinku saat membaca name tag mereka berdua

sungguh menjijikan pemandangan yang ada didepan mataku saat ini seorang cewek bergelayut manja dengan seorang cowok yang tampangnya pun seakan tak peduli, sungguh drama yang tak perlu dilihat di pagi hari.

"Ryl lepas"

"Gamau ah ray"

"Ryl jangan sampe aku ngomong lagi gara gara kamu belum lepas ini tangan"

"Ih ray kamu kenapa sih kan aku cuma mau gandeng kamu"

"Di bilang lepasin kok ah" ray mendorong sheryl hingga ia limbung dan hampir hilang keseimbangan

'Mampos ga tuh, ga sekalian jatoh aja si barusan' batinku

"Ihh ray kamu ngeselin deh, au ah" sheryl pun pergi dengan muka menahan malu.

Beberapa detik kemudian suasana pun hening, aku pun membuka pembicaraan

"Udahan nih kak drama nya?, aku ikutan yang lain baris aja deh kalo gitu" akupun membalikkan badan

Baru selangkah tiba tiba kakak kelas tadi menarik bahuku hingga aku hampir terjatuh, jika bukan karena tangannya yang lain menangkapku sudah dipastikan bokongku akan mendarat di pavingan lapangan sekolah ini.

Dengan canggung aku langsung menarik diri menjauh lalu memutar badan sehingga berhadapan dengan mukanya

"Ada perlu apa lagi sih kak?, kakak denger kan tadi kak sheryl bilang kalau aku udah telat."

"Sebagai ganti karena aku udah selametin kamu dari si cabe sekarang kamu ikut aku ke ruang kepsek." Ia menarik tanganku menjauh dari lapangan

Anehnya pikiranku berpikir untuk memberontak tapi tubuhku tak mau mengikuti keinginan otak ku, akhirnya diriku pun pasrah mengikutinya ke ruangan kepsek.

Sesampainya diruangan kepsek ia melepas tarikan tangannya dan berkata kepada seseorang yang duduk di kursi kepala sekolah itu.

"Ayah, ini kan anaknya?"

Bad Girl Finding True Love [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang