Part 3

93 9 0
                                    

“Aku akan mereject-nya dan aku akan menjadikanmu Luna di packku,”jawab Xavier.
Mendengar itu Jessica tersenyum dan mencium pipi Xavier.
“Bagaimana kalau kita jalan-jalan?”tanya Xavier.
“Baiklah,”jawab Jessica.
“Pengangkatanku menjadi Alpha akan diadakan 6 hari lagi dan saat itu juga aku akan memperkenalkanmu kepada semua rakyatku bahwa kau Lunaku,”kata Xavier.
(XAVIER POV)
“Jangan pernah sekalipun kau mereject mateku!”mindlink wolfku yang bernama Kris.
“Suka-suka aku,”kataku.
“Kau akan menyesal jika kau mereject-nya,”kata Kris dan memutuskan midlink sepihak.
Aku mendengus. Apa katanya? aku akan menyesal. Di dalam kamus hidupku tidak ada kata menyesal.
(AUTHOR POV)
Vanessa berjalan-jalan memasuki hutan karena pekerjaannya telah selesai.
Vanessa melihat ada seekor burung yang tergeletak tak berdaya di tanah, dia langsung mengambil burung itu dan segera membawanya ke kamarnya.
Sesampainya dikamarnya Vanessa langsung mengobati burung itu dan meletakknnya ke sangkar burung yang ada di pojok ruangan.
Vanessa berjalan menuju kasurnya dan menyelimuti dirinya dengan kain kemudin dia memejamkan matanya dan pergi menuju alam mimpi.
*****
Vanessa memeriksa keadaan burung yang kemarin dia tolong.
“apakah kau sudah baikan?”tanya Vanessa. Dia tau kalau burung itu tidak akan menjawab.
“ya,”kata burung itu. Vanessa terkejut karena ternyata burung itu bisa berbicara.
“Kau bisa berbicara?”tanya Vanessa ragu-ragu.
“Sebenarnya aku bisa berbicara dengan keturunan Peri Alam,”kata burung itu.
“tapi Peri Alam telah mati dibantai oleh para mahluk immortal yang bersekutu,”lanjut burung itu.
“Apakah kau keturunan Peri Alam?”tanya burung itu.
“Aku juga tidak tau tapi kata MoonGoddes aku adalah keturunan Peri Alam karena Ibuku adalah Peri Alam,”jawabku.
“Siapa namamu?”tanya Vanessa.
“Aku tidak punya nama,”jawab burung itu.
“Bagaimana kalau aku memanggilmu Ely?”tanya Vanessa
“Aku setuju nama itu bagus,”jawab Ely.
“Aku harus mengerjakan pekerjaan rumah, sampai jumpa lagi nanti,”kata Vanessa dan berlalu mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa.
“Vanessa,”Vanessa mendengar Jessica berteriak dari depan pintu segera Vanessa menghampiri Jessica dan menunduk di depannya. Sebelum menunduk dia melihat.....

TWO MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang