setelah selesai makan, minho langsung mengantarkan jisung pulang.
di perjalanan minho mengendarai mobilnya sambil sesekali melirik jisung yang terlelap. seperti laki-laki yang lebih muda darinya itu lelah setelah seharian bermain."jisung-ah bangunlah~" minho membangunkan jisung dengan lembut saat mereka sudah sampai di depan rumah jisung.
beruntung jisung mudah untuk dibangunkan. laki-laki itu mengucek matanya lalu menatap minho.
"sudah sampai?" tanyanya. minho hanya mengangguk, kemudian keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk jisung.
jisung merasa seperti tuan putri saja kkk"terimakasih hyung, aku sangat senang hari ini!" ucap jisung tersenyum manis.
minho menahan dirinya untuk tidak memeluk jisung. jantungnya terasa ingin meledak apalagi saat bersama jisung seharian ini. sepertinya ia benar-benar menyukai jisung."ingin masuk ke dalam?" tanya jisung. minho hanya menggeleng.
"baiklah, sampai jumpa lagi hyung!"
jisung hendak masuk ke dalam rumahnya namun ditahan oleh minho.
"ada apa hyung?"
minho diam sebentar untuk menjawab pertanyaan jisung. ingin ia ungkapkan perasaannya saat ini. ia tak perduli jika nanti jisung menolaknya, ia sudah memantapkan hatinya.
"sejak beberapa hari ini, kau benar-benar mengacaukan perasaanku. aku tidak dapat tidur dengan nyenyak, kerjaanku pun hampir berantakan."
jisung terkejut. ia tak menyangka minho mengatakan itu. mendengar ucapannya, jisung jadi merasa tak enak hati.
"hyung maaf-"
"tidak tidak, kau tak perlu meminta maaf jisung-ah. ku rasa aku lah yang seharusnya meminta maaf."
"maksud hyung?"
"memang benar kau sudah mengacaukan perasaanku tapi aku senang. sangat senang. aku bersyukur karna dapat mengenalmu. kau membuatku memikirkanmu terus menerus, membuatku merindukanmu setiap saat, membuatku tersenyum walau hanya membaca pesan darimu."
minho menghela nafas sejenak untuk mengurangi rasa gugupnya.
"aku minta maaf.. ku rasa aku benar-benar tertarik-tidak aku menyukaimu. sangat menyukaimu jisung-ah. dan aku ingin mengenal lebih dalam tentang dirimu, mengisi hari-harimu dengan adanya diriku, menggenggam tanganmu saat kau merasa dingin, menenangkanmu saat kau merasa gelisah, menyemangatimu saat kau merasa lelah karna tugas kuliahmu. aku ingin selalu berada di sisimu jisung-ah."
jisung terpaku mendengar pernyataan minho. ia sangat terkejut.
tak menyangka jika minho menyukainya.
minho melihat jisung yang hanya terdiam membuat ia berpikir jika jisung tidak menyukai pernyataannya tadi dan mungkin sebentar lagi laki-laki itu akan membencinya."aku minta maaf jika kau merasa tak nyaman. aku tidak memintamu untuk membalasnya, aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku. itu saja. aku juga sudah siap jika kau ingin membenciku. aku sangat senang dapat mengenalmu dan menghabiskan hari-hariku bersamamu. jaga baik-baik dirimu jisung-ah~"
minho tersenyum sambil mengusak rambut jisung dan itu adalah perkataan terakhir minho sebelum laki-laki tampan itu berbalik lalu pergi meninggalkan jisung.
GREP!
"jangan pergi."
minho membeku saat merasakan tangan mungil itu memeluknya. itu adalah jisung.
jisung memeluknya tepat sebelum minho masuk ke dalam mobil.
laki-laki yang lebih muda mempererat pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di punggung tegap minho."aku mengizinkanmu untuk mengenalku lebih dalam hyung jadi aku mohon jangan pergi." jisung berucap namun minho tak dapat mendengarnya dengan jelas.
laki-laki tampan itu melepaskan pelukan jisung lalu membalik tubuh yang lebih muda."aku tak dapat mendengarmu jisung-ah." kata minho. jisung hanya menunduk.
"aku mengizinkanmu untuk mengenalku lebih dalam-" jisung mendongak untuk menatap minho.
"jadi aku mohon jangan pergi." lanjutnya.
"aku juga senang dapat mengenalmu hyung. aku merasa seperti memiliki seorang kakak juga teman disaat yang bersamaan."
'kakak dan teman ya..'
"aku tidak akan membencimu hyung, justru aku sangat berterimakasih padamu karna telah menyukaiku."
jisung memajukan tubuhnya lalu memeluk minho lagi.
"maka dari itu, buat aku untuk menyukaimu juga hyung. ini bukan sebuah permintaan tapi ini adalah sebuah perintah!"
jisung melepaskan pelukannya lalu menggenggam tangan minho.
"aku tidak ingin kau melewatinya sendirian jadi mari kita jalani bersama-sama hyung.." jisung tersenyum manis.
dan minho seperti lupa bagaimana caranya untuk bernafas. (maaf lebay :'v)dengan segera ia memeluk jisung erat. jisungpun membalas pelukannya dan membenamkan wajahnya di dada minho.
"ya, mari kita jalani bersama-sama, aku akan membuatmu menyukaiku juga."
minho merasa senang. sangat sangat senang. ia tak menyangka bahwa jisung mengizinkannya untuk mengenal dirinya lebih dalam bahkan laki-laki manis itu memintanya untuk membuat jisung menyukainya balik.
perlahan minho mendekatkan wajahnya, hanya tinggal beberapa centi, jisung memejamkan matanya saat merasakan deru nafas minho, begitu juga dengan laki-laki tampan itu-
"minho oppa!"
-suara seseorang menghentikan kegiatan mereka. itu jihyun.
terpaksa minho dan jisung menjauhkan diri mereka lalu tertawa.
gadis kecil itu berlari menghampiri mereka berdua lalu memeluk kaki minho."jihyunie rindu minho oppa!" ucap gadis kecil itu polos.
jisung tersenyum melihat adiknya."kalian sudah pulang?"
suara seseorang lagi. itu suara ibu jisung.
"iya eomma." jawab jisung. minho mengendong tubuh kecil jihyun lalu mereka menghampiri wanita paruh baya itu.
"ingin mampir sebentar?" tanya ibu jisung.
"oppa, jihyunie masih rindu oppa, oppa temani jihyunie main ya?" pinta gadis kecil itu.
sebenarnya minho ingin cepat pulang namun ia merasa tak enak hati setelah melihat wajah memelas jihyun.
minho mengangguk sebagai jawaban membuat gadis kecil itu memekik senang lalu mencium pipi minho."yeay terimakasih oppa!"
jisung dan minho hanya mampu membulatkan mata mereka. terkejut dengan perlakuan jihyun.
"tadi bibi membuat kue, kau harus mencobanya." ucap ibu jisung pada minho. lalu mereka masuk ke dalam rumah jisung.
.
.
.
.
.end~
ending macam apa ini?! ಥ_ಥ
maafkan kalau kurang ngefeel:<
KAMU SEDANG MEMBACA
ice cream ; minsung
Short Story"kau suka ice cream rasa apa hyung?" "aku suka kamu"