Setelah menghabiskan semua energinya untuk melawan ibu-ibu di kreta, demi liburan di Depok.
Depok memang tidak begitu spesial, hanya datang dan makan bareng Naumi, bercerita sepanjang hari mengenai pekerjaan selama di Rumah Sakit cukup mengobati rasa cape Zeze.
Di Jakarta Zeze juga tidak sendiri, namun menghabiskan liburan di Jakarta, ke Mall,atau tempat lainnya tidak membuat Zeze tertarik. Zeze lebih memilih ke Depok untuk menghabiskan waktu bersama Naumi meski harus mengarungi kerasnya Ibu-ibu di kreta.
"Assalamualaikum, ibu kos datang." Zeze melangkah masuk dan tersenyum melihat ekspresi tidak terima dari wajah Naumi.
"Ibu kos apaan? Maaf mba, gak punya uang kecil." Naumi ngeledek adek nya.
"Dih nakal banget" Zeze melangkah masuk dan duduk didekat Naumi "kak udah makan belum? Malam ini makan apa? Keluar yo! Besok kita jalan kemana?"
"Ze pertanyaannya satu-satu! kamu kenapa sih? Apa karena libur cuma satu hari doang?" Kata Naumi
"Iya kak, dulu aja pengangguran bisa kemana aja dan kapan aja. Nah sekarang?" Zeze cemberut dan mulai rebahan di kasur Naumi
"Yaudah ntar kita keluar, buat surat pengunduran diri kamu ya." Naumi tertawa melihat tatapan kesal adeknya. "Makanya bersyukur. Yaudah sekarang kita cari makan keluar."
"Yeeyy, makan apa ya?" Zeze
"Gak usah nanya lagi! liat aja ntar." Naumi
"Siap bos!" Zeze
Kedua kakak beradik ini berjalan melangkah mengitari jalan depok. Untungnya Zeze datang dihari kerja, jadi jalanan Depok tidak seramai ketika weekend.
"Gimana kerja di rumah sakit?" Naumi
"Enak kak, tapi cape. Temannya juga baik." Zeze
"Trus sekarang ada yang ganggu kamu lagi?"
"Gak usah ngejek deh. Paling juga ujung-ujungnya juga mau bilang 'susah kalau selama ini yang godain cuma Wahid doang' dulu juga banyak yang godain aku kali kak, akunya aja yang menghindar." Zeze menatap Naumi dengan sombong
"Siapa? Coba bilang satu aja, siapa?" Naumi
Naumi bener sih, selama ini sekalipun ada yang gangguin paling cuma satu atau dua hari saja, itu juga cuma chat atau ketemu dan ujung-ujungnya aku cuekin atau blokir demi menjaga hubungan ku dan Wahid yang tengah LDR. Apalagi sifat Wahid yang overprotectif dan cemburuan yang membuat Zeze tak punya teman cowok satupun.
1pesan baru whatsapp
"Assalamualaikum"
"Ze, ini Putra yang kerja di rumah sakit."Zeze menatap pemberitahuan pesan baru lewat whatsapp nya dengat melongo.
"Kenapa Ze? Siapa? Wahid? Yaelah bru juga cari makan doang udah di cariin." Naumi menghela nafas dan menatap Zeze
"Bukan kak." Zeze
"Lah terus siapa lagi sekarang? Perawat? Dokter? Whooiiii, tebar pesona mulu sih di rumah sakit. Baru juga cuma pake bedak dan lipstick udah banyak aja yang tergoda. Seharusnya dandan dari dulu." Naumi
"Ahhh, brisik kak, iya dia kerja di rumah sakit ku. Malas read ah, biarin aja." Zeze
"Kenapa? Biasa aja Ze! Siapa tau penting." Naumi
"Dari kemaren aku diledekin di rumah sakit sama dia. Risih tau kak, di rumah sakit cuma pengen kerja kenapa malah jadi begini. Emang ini masih anak SMP yang dijodoh-jodihin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Footstep
Teen FictionHubungan Zeze dan Wahid yang sudah berjalan empat tahun, benar-benar hancur setelah Putra muncul dikehidupan Zeze. Putra yang tiba-tiba datang dalam kehidupan Zeze, memberikan perhatian tanpa minta sebuah balasan perasaan, menjaga dan selalu melind...